Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini....kamarku?"
Jeongwoo menatap kedua suaminya, Jihoon yang berdiri disampingnya dan Yoshi yang duduk ditepi ranjang
" Iya sayang, kamu suka?" Ditariknya tubuh Jeongwoo hingga duduk di pangkuannya, Yoshi memeluknya erat dan memberikan satu kecupan dipipi istrinya
" Tidak ada jendela?"
Kedua suaminya itu tersenyum penuh arti, yang lebih tua mendekat untuk mencuri kecupan di bibir Jeongwoo
" Kamu tidak menyukai pemandangan hutan kan, jadi kamar inilah pilihannya. Aku rasa ini benar-benar cocok untuk kita...."
"Kita?"
" Maksud kak Jihoon cocok untuk mu sayang" Yoshi menyahuti, tak membiarkan Jihoon memberitahu alasan sebenarnya. Yang lebih tua hanya tersenyum miring, ia berjalan menuju sebuah sofa besar disudut ruangan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kemari"
Jihoon menepuk sisi kanannya yang kosong, meminta Jeongwoo untuk tidur disebelahnya. Si manis menatap Yoshi yang masih memangkunya, Yoshi memberi kode untuk Jeongwoo menghampiri Jihoon
" Kemari sayang"
Jeongwoo berjalan mendekati suami sulungnya, sementara Yoshi pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua yang kini sudah berbaring bersama disana
"Apa ini nyaman untuk mu?"
Jeongwoo mengangguk dengan senyuman lebarnya
" Ya, nyaman "
"Aku senang kamu menyukainya"
Jihoon mengubah posisi menghadap Jeongwoo yang tidur terlentang, tatapan mereka saling terkunci dan perlahan jarak diantara mereka menipis. Yang lebih muda menutup matanya, ia merasakan nafas hangat sang suami menerpa wajahnya
" Jeongwoo sayang"
Keduanya tersentak mendengar suara Jaehyuk, si pelaku hanya tertawa setelah mengganggu momen romantis keduanya
" Temanmu menunggu diluar, katanya kalian mau jalan bareng?"
"Eh iya, aku lupa"
Jeongwoo hendak turun dari sofa, tapi tangannya ditarik Jihoon hingga terjatuh diatasnya
