Matahari pagi mulai meredup, langit perlahan berganti warna menjadi cerah. Di sebuah panti asuhan sederhana, Feng melangkah dengan langkah ringan menuju gerbang. Senyum cerah terukir di wajahnya
Di depan nya terlihat anak-anak yang mengemaskan sedang bermain dengan serunya, anak-anak dalam anti tersebut berjumlah 8 anak. Feng masuk ke dalam panti dengan suara bahagia "Anak-anaaaakkk, kalian sedang main apa" ucap feng dengan senyuman yang cerah dan suara yang ceria.
Anak – anak yang sedang bermain pun menghentikan aktifitasnya karena mendengar suara yang dikenalanya, mereka menoleh dan seyuman mereka mengembang cerah dan mata mereka berbinar ceria karena melihat kakak yang selalu bermain dengan mereka dan baik pada mereka.
"kaaakaaaakkkk fennnnggggg, dataaannnnnggggg". Ucap seruan semua anak teriak mereka serempak, berhamburan mendekat dengan langkah ceria.
8 anak tersebut bernama Miyu 12 tahun, Moya 11 tahun, Alin 9 tahun, Lola 7 tahun, Milo 10 tahun, shin 6 tahun, moyi 6 tahun dan Lulu 5 Tahun.
Feng yang melihat semua anak-anak berlariaan, ikut juga maju ke depan dan memeluk mereka semua, dan mengendong si bontot lulu. "Sayang kakak feng kangen kalian semua, sepertinya kalian semua sehat, terlihat dari teriakan kalian semua yang penuh semangat itu".
"Tentu saja kami sehat, Kakak! Kami makan sayur seperti yang Kakak Feng pesan," jawab Shin dengan bangga, dada sedikit membusung.
Moyi, si kecil yang jahil, melihat kesombongan Shin pun tidak mau kalah. "kakak feng, kakak feng aku selalu membantu ibu saat mencuci piring dan berkebun loh, oohiya kakak feng tau tidak semalam shin ngompol lohh dan yang mencuci nya kakak Miyu bersama ibu, di menangis, pas ibu bertanya pada shin hahaahaha" anak yang lain tertawa mengingat kejadian tadi pagi tersebut.
Shin yang mendengarnya, wajahnya memerah menahan malu. "Tidak-tidak aku tidak menangis itu hanya mata aku sedang perih saja saat baru bangun tidur, aku juga membantu membersihkan nya" ucap bantah Shin, berusaha keras mempertahankan harga dirinya.
"Sudah sudah jangan bertengkar, moyi kamu juga jangan sering mengejek shin, kamu juga sama lusa kemari ngompol" ucap miyu kakak tertua di panti.
"Aaaa kakak mi kenapa menceritakan aib ku" teriak Moyi saat aib nya diceitakan Miyu. Sedangkan Moya, Alin, Lola, dan Shin langsung terbahak-bahak mendengar teriakan Moyi.
Feng hanya tersenyum melihat tingkah mereka yang saling bercerita, dan saling bertengkar sambil mengendong si kecil lulu. Ibu Panti yang mendengar suara riuh anak-anak, keluar dari dapur.
"Yaaaampun kenapa Moyi berteriakan, ibu sampai terkejut saat memasak" ucap ibu panti sambil berjalan keluar, matanya mengerjap heran.
"Eh, Feng, kamu datang. Kenapa nggak telepon Ibu dulu? Kan Ibu bisa siapin makanan lebih banyak."
"Nggak apa-apa kok Bu, aku sudah makan. Oh iya, nanti sore ada buah-buahan baru dipanen, buat Ibu dan anak-anak."
"Kenapa repot-repot, Feng? Keuntungan penjualan buah kamu nggak akan turun kalau terus dikirim ke panti?" tanya Ibu Panti, sedikit khawatir.
"Nggak apa-apa kok Bu, keuntungannya nggak akan turun, malah mungkin akan lebih banyak."
Ibu panti yang mendengar ucapan feng menghela nafas lega, saat mendengar bahwa feng tidak mengalami kerugian, Ia tahu Feng selalu baik hati dan suka membantu panti.
ibu panti hanya khawatir karena selain buah dan sayuran feng sering juga mengirim donasi uang untuk panti.
"haahh syukur lah kalo begitu, tapi ingat kamu jangan memaksakan diri saat bekerja, harus bisa jaga kesehatan" ucap ibu panti."baaik bu, aku selalu jaga kesehatan kok" ucap feng sambil tersenyum."

KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat surgawi Douluo Dalu
RomansNovel Terjemahan 1-5. sisanya buat sendiri Feng ping seorang pemuda dari abad ke-21 meninggal karena truk yang mengejutkan kan!!1 Ya hanya bercanda lagian Feng Ping mendapat 7 permintaan dan salah satunya adalah untuk bereinkarnasi di tanah jiwa ya...