hampir sampai

530 11 3
                                    

Aku pun merasa agak aneh dengan sikap buk Riska akhir² ini buk Riska memperlakukan ku seperti bayi
Ada apa dengan buk Riska apakah buk Riska terkena penyakit atau kelainan
Tapi aku lihat² buk Riska baik² saja.
Dan tanpa terasa akhirnya pun sampai di tempat tujuan , aku berhenti di sebuah rumah yang besar ya gk besar² amat sih ya tapi lumayan lahh dan di sana hanya ada pak Erin dan pembatu² nya saja

"Lho buk itu ada pak Erin, kok pak Erin udah di sini dulu buk" tanya ku ke buk Riska

"Iya nak pak Erin berangkat lebih awal untuk membeli rumah baru kita" jawab buk Riska

"Maksudnya buk ?"

"Ya rumah kita !"

"Maksudnya kita berkeluarga gitu buk?"

"Iyaa"

"Terus yang penukaran siswa itu gimana buk?"

" Itu hanya berbohong kepada mamah mu "

"Oh tidak" panik ku

Karena hp ku lowbet aku tidak bisa menghubungi mamahku lalu aku turun dari mobil ,buk Riska mengajak ku ke kamar ku , setelah ku lihat² kamar ku di design seperti kamar bayi

"Ah memang benar dugaan ku ,aku yang di jadikan bayi oleh buk Riska " ucap ku di dalam hati

Tiba² ada seorang baby sister yang menggendong dari belakang dan membawaku ke kamar

"Apaan ini ,heyy lepas kan aku" teriak ku

Aku di tidur kan di meja ganti dan baby sister itu ingin mengganti kan popok ku yang tadi di perjalanan ku pakai ,mulut ku di masukan botol DOT yang berisi susu dan obat pencahar*ya aku gk tau sih fungsinya obat pencahar itu buat apa jadi ku fikir² hanya vitamin*
Obat pencahar itu di beri dosis lebih sedikit,aku di paksa dan di tekan botol DOT ku oleh baby sister itu dan setelah aku meminum susu tersebut perut rasa nya mules sekali

"Ah perut kenapa inii ah aku gk tahan"ucap ku di dalam hati

"Perut kamu sakit ya sayang" tanya baby sister

Aku hanya mengangguk.tiba² tangan ku di tahan oleh pembantu yang lain  lalu botol susu yang ku minum tadi di isi dengan susu biasa namun ini lebih banyak dari sebelumnya, setelah itu botol DOT itu di masukan ke mulut ku dengan di paksa ,mulut ku tutup rapat namun si pembantu menggelitik ku akun pun tertawa dan masuk lah botol DOT tersebut ke mulut ku lalu di tekan dengan kuat , aku tidak bisa memberontak dan aku hanya bisa pasrah dan perutku yang mules karena obat pencahar dan aku tidak bisa menahan efek dari obat tersebut akhirnya pun keluar dengan sendirinya di popok yang ku pakai aku menangis seolah² aku di siksa.

Seseorang Yang Ingin Mempunyai Bayi Dengan MemaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang