Halo Mama, kemarin ada yang komen bahwa praktik tidak semudah teori itu emang bener banget. Tapi kalau kita tahu teorinya setidaknya jalan kita lebih terarah, kan? Nah sekarang saya mau membahas lebih detail tentang cara memahami diri. Menurut saya, ini adalah yang paling penting. Karena saat kita berkomunikasi dengan pasangan jika kita tidak memahami diri sendiri, kita tidak akan bisa menyampaikan pesan yang kita inginkan.
Memahami diri sendiri adalah langkah penting dalam mempersiapkan peran sebagai istri. Ini melibatkan refleksi, evaluasi pribadi, dan pengembangan kesadaran tentang siapa Anda dan apa yang Anda inginkan dalam hidup dan hubungan. Berikut adalah beberapa cara untuk memahami diri sendiri:
1. Refleksi Diri:
- Tulis Jurnal: Menulis jurnal adalah cara efektif untuk mengeksplorasi perasaan, pikiran, dan pengalaman Anda. Luangkan waktu setiap hari atau minggu untuk menuliskan apa yang Anda rasakan, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana Anda merespons situasi tersebut.Apa yang saya tulis di sini sekarang ini adalah bentuk dari jurnal. Yaitu pengalaman yang saya rasakan ketika menjadi seorang ibu. Kadang pikiran itu ruwet kalau hanya dibayangkan saja. Dengan menulis, kita jadi bisa menjabarkan satu-persatu tentang perasaan kita, apa yang membuat kita sedih, marah dan kecewa.
- Evaluasi Pengalaman Masa Lalu Renungkan hubungan masa lalu atau pengalaman penting lainnya. Apa yang Mama pelajari tentang diri Mama dari situasi-situasi tersebut? Bagaimana cara Mama menghadapi konflik atau tantangan?
Misalnya dulu Mama pernah di-bully. Tentunya Mama tidak ingin anak Mama juga kena bully, kan? Dengan mengingat pengalaman masa lalu Mama akan menemukan cara untuk melindungi anak Mama dari tindakan pembullyan.
2. Identifikasi Nilai-Nilai Pribadi:
- Tentukan Apa yang Penting: Apa nilai-nilai inti yang Mama pegang? Misalnya, kejujuran, kesetiaan, kemandirian, atau keluarga. Mengetahui nilai-nilai ini akan membantu Mama memahami prioritas dalam kehidupan pernikahan.
- Diskusikan dengan Pasangan: Bicarakan nilai-nilai ini dengan pasangan untuk memastikan bahwa berdua memiliki pemahaman yang sama atau bisa menghargai perbedaan nilai.Jujur saja saya dan Pak Su memiliki banyak nilai yang berbeda yang membuat saya culture shock di awal pernikahan. Saya dibesarkan dilingkungan keluarga Muhammadiyah dan tinggal di kota. Sementara Pak Su dari NU, dan tinggal di desa.
Adat seperti selamatan 7 hari orang meninggal itu saya kurang setuju. Apalagi setiap hari saya ditinggal oleh Pak Su dengan alasan itu sementara saya punya baby yang baru lahir. Sebenarnya saya butuh didampingi. Namun lambat laun dengan komunikasi akhirnya saya bisa menghargai perbedaan itu.
Selain itu nilai yang paling penting dalam pernikahan tentu saja kejujuran, kesetiaan, dan kelembutan. Masalah perselingkuhan dan KDRT bagi saya adalah akhir dari sebuah hubungan.
Ada satu Quote dari Johnny Depp yang paling saya ingat. "Jika kamu menyukai dua wanita, pilihnya yang kedua. Karena jika kamu mencintai yang pertama tidak akan pernah ada yang kedua."
Seandainya Pak Su memiliki wanita lain, itu berarti dia sudah tidak mencintai saya lagi. Cinta itu tidak bisa dipaksakan. Maka lebih baik saya merelakan. Itulah kompromi yang kami bicarakan sebelum menikah.
3. Kenali Kebutuhan dan Keinginan Anda:
- Identifikasi Kebutuhan Emosional: Apa yang Anda butuhkan untuk merasa aman dan dicintai dalam hubungan? Misalnya, apakah Anda membutuhkan komunikasi yang terbuka, dukungan emosional, atau ruang pribadi?Menurut Gary Chapman ada 5 jenis love language. Cara seseorang dalam mengungkap perasaan cintanya. Teman-teman mungkin sudah pernah mendengar ini.
- Word Of Affirmation (pujian)
- Act Of Servis(tindakan melayani)
- Receivinf Gift (menerima hadiah)
- Quality time (waktu berkualitas)
- Physical touch (sentuhan fisik)Suami saya itu typenya physical touch. Ena-ena itu kesukaan dia. Yah, kayaknya kebanyakan laki begitu kali ya? Dia juga Act of service. Selalu membantu pekerjaan rumah.
Kalau saya paling suka Quality time. Nonton film bareng, nongkrong di kafe yang Instagramable, pillow talk alias ngobrol ngalur ngidul.
Kalau kita bisa mahami love language pasangan dan diri sendiri, hubungan kita pasti akan lebih mesra setiap harinya.
- Tetapkan Batasan: Memahami batasan pribadi sangat penting. Batasan ini mencakup apa yang Mama anggap bisa diterima dan tidak bisa diterima dalam hubungan. Diskusikan ini dengan pasangan Anda untuk mencegah konflik di masa depan.
Sampaikan saja sifat-sifat pasangan yang kita tidak sukai. Begitu juga kita harus bertanya pada dia apa yang perlu diubah dari perilaku kita. Jangan menuntut pasangan untuk berubah jika diri kita sendiri juga belum bisa berubah. Mari selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita dari hari ke hari.
4. Pahami Kekuatan dan Kelemahan:
- Evaluasi Diri: Luangkan waktu untuk mengenali kekuatan dan kelemahan Anda. Misalnya, apakah Anda baik dalam mendengarkan atau mengelola stres, tetapi mungkin kesulitan mengungkapkan perasaan?
- Cari Cara untuk Berkembang: Setelah mengenali kelemahan, pertimbangkan bagaimana Anda bisa mengembangkan diri. Apakah Anda perlu belajar lebih banyak tentang komunikasi efektif atau cara mengelola emosi?Sebelum menikah saya sudah buka-bukaan dengan suami saya. Kalau saya adalah anak kota yang ga bisa masak dan bersih-bersih rumah. Saya maunya punya ART. Tapi menurut Pak Su, hal seperti masak dan bersih-bersih bukan hal krusial dan masih bisa dipelajari pelan-pelan. Yah, Alhamdulillah hari ini saya sudah mulai bisa bersih-bersih rumah. Tapi khusus untuk masak saya angkat tangan saja. Karena setiap kali masak tingkat kegagalannya 99,99%.
Namun Selain kekurangan itu kan saya juga punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh semua orang yaitu menulis. Dan tulisan saya juga menghasilkan cuan. Jadi Mama jangan berkecil hati sebab setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dan meskipun pada awalnya kita merasa tidak bisa, kita harus ada usaha untuk berubah. Jika usaha kita sudah mentok dan belum ada perubahan. Mungkin memang kita tidak ada bakat di bidang itu. Lebih baik kit mendalami peran apa yang bisa kita lakukan untuk keluarga. Kalau saya sementara ini fokus ke kebersihan rumah saja. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Di mana kita beribadah harus suci. Kebersihan juga penting untuk menjaga kesehatan terutama jika kita punya bayi.
Sekian dulu dari saya semoga bermanfaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Para Mamah Muda
Non-FictionMenjadi ibu itu adalah satu pekerjaan paling sulit. Pekerjaan yang tidak bisa tiba-tiba resign di tengah jalan kalau kita sudah lelah. Ini surat cintaku untuk para mamah muda yang sedang beradaptasi dengan profesi barunya. Semangat Mama, kamu tidak...