2. Adaptasi

86 9 0
                                    

Ibu saya pernah bilang, "Menikah itu daftar Soro." Saya rasa itu benar. Ketika masih single. Waktu kita adalah milik kita sendiri. Kita mau apa aja yang kita mau bisa kita lakukan. Setelah menikah, bahkan hanya untuk beli celana dalam saja, kita mungkin bisa berpikir ratusan kali.

Waktu kita akan terenggut ketika menjadi ibu. Kalau ibu rumah tangga ya full 24 harus bekerja untuk anak dan suami. Kalau wanita karir, begitu pulang, rumah yang berantakan selama kita pergi itu adalah tanggung jawab kita. Bayangkanlah apa kita mampu? Kita harus percaya bahwa kita mampu.

Apa sebenarnya tugas dari seorang ibu dan seorang istri? Masak, nyuci baju, beres-beres rumah? Emangnya kita pembantu? Yah, kadangkala suami itu emang agak kurang ajar ya. Dia kan merasa sudah capek seharian kerja, begitu pulang maunya rumah sudah bersih dan ada makanan. Padahal, kalau masalah cari duit aja kita juga bisa kan? Sementara pekerjaan rumah itu yah ada yang suka melakukannya ada juga yang nggak suka. Solusinya apa? Ya, kita harus belajar beradaptasi dulu.

Waktu yang diperlukan untuk beradaptasi menjadi seorang istri bisa sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti:

1. Pengalaman dan Latar Belakang: Seberapa besar pengalaman sebelumnya dalam hubungan, serta latar belakang budaya dan nilai-nilai yang dibawa ke dalam pernikahan, bisa mempengaruhi proses adaptasi.

2. Dukungan dari Pasangan:
Jika pasangan memberikan dukungan emosional dan pengertian, proses adaptasi bisa berjalan lebih lancar.

3. Kemampuan Komunikasi:
Komunikasi yang baik sangat penting dalam pernikahan. Pasangan yang bisa saling berbicara secara terbuka dan jujur biasanya bisa beradaptasi lebih cepat.

4. Perubahan Hidup:
Perubahan besar seperti pindah rumah, memiliki anak, atau perubahan dalam pekerjaan juga bisa mempengaruhi seberapa cepat seseorang bisa beradaptasi dalam peran barunya sebagai istri.

5. Kepribadian:
Beberapa orang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk merasa nyaman dalam peran baru mereka, sementara yang lain bisa menyesuaikan diri dengan cepat.

Secara umum, proses ini bisa berlangsung dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada individu dan dinamika hubungan mereka. Yang penting adalah tetap sabar dan terus berkomunikasi dengan pasangan untuk membangun hubungan yang kuat dan harmonis.

Kalau beradaptasi sesulit itu. Berarti kita harus mempersiapkan diri sebelum menikah dong? Ya, kita bisa mengikuti kelas-kelas pranikah. Tapi ketahuilah Mom, sebenarnya sampai kapanpun itu kita tidak akan pernah siap. Sementara waktu itu mengejar. Apalagi kalau sudah di atas 30 tahun. Pasti akan makin banyak pembicaraan kapan nikah? Dari teman, rekan kerja, tetangga dan saudara. Jadi menurutku hadapi saja. Kita pasti mampu. Ingatlah Bahwa kita tidak sendiri. Setidaknya ada Allah bersama kita. Semangat, Mama!

Surat Cinta Untuk Para Mamah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang