21. Mengatasi Morning Sickness

7 0 0
                                    

Mual dan muntah selama kehamilan, yang sering disebut sebagai "Morning Sickness," adalah hal yang umum terjadi, terutama pada trimester pertama. Meskipun mual dan muntah dapat membuat sulit untuk mempertahankan asupan nutrisi yang cukup, ada beberapa strategi yang bisa membantu ibu hamil menjaga asupan gizi mereka.

Strategi untuk Mengelola Mual dan Muntah Selama Kehamilan

1. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering:
   - Makanlah dalam porsi kecil lebih sering sepanjang hari daripada tiga kali makan besar. Ini dapat membantu menjaga perut tidak kosong, yang dapat meminimalkan rasa mual.
   - Cobalah makan setiap 2-3 jam untuk mencegah perut kosong dan mengurangi rasa mual.

2. Pilih Makanan yang Mudah Dicerna:
   - Pilih makanan yang rendah lemak dan mudah dicerna, seperti nasi, kentang, roti gandum, pisang, dan apel.
   - Hindari makanan yang berlemak, pedas, atau berminyak yang bisa memperburuk mual.

3. Konsumsi Makanan Kaya Karbohidrat dan Protein:
   - Karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum, dan oatmeal bisa membantu menjaga kadar gula darah stabil dan mengurangi mual.
   - Tambahkan sumber protein ringan seperti telur rebus, tahu, atau daging tanpa lemak yang bisa membantu mengendalikan mual dan memenuhi kebutuhan protein.

4. Mengonsumsi Cairan dalam Jumlah yang Cukup:
   - Minumlah air putih dalam jumlah kecil tapi sering sepanjang hari untuk mencegah dehidrasi.
   - Minuman dingin atau yang mengandung jahe, seperti teh jahe, bisa membantu mengurangi rasa mual. Hindari minum cairan dalam jumlah besar sekaligus karena dapat menyebabkan rasa penuh yang memicu mual.

5. Makan Makanan yang Dingin atau Suhu Ruang:
   - Makanan panas atau beraroma kuat sering kali dapat memicu mual. Makanan dingin atau bersuhu ruang biasanya lebih mudah ditoleransi.

6. Cobalah Mengemil Sebelum Bangun dari Tempat Tidur:
   - Sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari, cobalah makan sedikit biskuit tawar atau roti panggang kering. Ini bisa membantu menstabilkan gula darah sebelum berdiri dan membantu mengurangi mual.

7. Hindari Pemicu Mual:
   - Identifikasi dan hindari makanan, bau, atau aktivitas yang memperparah mual. Misalnya, beberapa ibu hamil menemukan bahwa aroma kopi atau makanan yang digoreng memperburuk mual mereka.

8. Gunakan Vitamin dan Suplemen dengan Hati-hati:
   - Konsultasikan dengan dokter tentang suplemen yang dapat membantu mengurangi mual, seperti vitamin B6. Hindari mengonsumsi vitamin prenatal saat perut kosong, karena ini dapat memperburuk mual. Cobalah meminumnya dengan makanan atau sebelum tidur.

9. Gunakan Jahe:
   - Jahe adalah salah satu pengobatan alami yang efektif untuk mengurangi mual. Ibu hamil dapat mencoba mengonsumsi permen jahe, teh jahe, atau jahe segar.

10. Beristirahat Cukup:
   - Kelelahan dapat memperburuk mual, jadi pastikan untuk cukup istirahat. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan dan coba tidur siang jika perlu.

11. Pakai Pakaian yang Nyaman:
   - Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman yang tidak menekan perut, karena tekanan pada perut bisa memperburuk mual.

Kapan Harus Menghubungi Tenaga Kesehatan?
Jika mual dan muntah sangat parah sehingga ibu hamil tidak bisa makan atau minum apa pun, atau jika ada tanda-tanda dehidrasi (seperti mulut kering, pusing, atau jarang buang air kecil), segera hubungi dokter. Kondisi yang sangat parah ini dikenal sebagai *hyperemesis gravidarum* dan memerlukan perhatian medis.

Dengan strategi-strategi ini, ibu hamil bisa lebih mudah mengelola mual dan muntah serta memastikan asupan nutrisi tetap terjaga untuk mendukung kesehatan mereka dan perkembangan janin.

Kebutuhan kalori harian seorang ibu hamil berbeda tergantung pada trimester kehamilan dan kondisi kesehatan serta aktivitas fisik yang dilakukan. Secara umum, kebutuhan kalori ibu hamil meningkat dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil untuk mendukung pertumbuhan janin dan perubahan tubuh ibu.

Kebutuhan Kalori Harian untuk Wanita yang Tidak Hamil:

Untuk wanita yang tidak hamil, kebutuhan kalori harian bervariasi berdasarkan usia, berat badan, tinggi badan, tingkat aktivitas fisik, dan faktor metabolik lainnya. Secara umum:

- Wanita dewasa (19-30 tahun): Kebutuhan kalori harian rata-rata berkisar antara 1.800 - 2.400 kalori tergantung pada tingkat aktivitas fisik (sedentary, moderately active, atau active).
- Wanita dewasa (31-50 tahun): Kebutuhan kalori harian rata-rata berkisar antara 1.800 - 2.200 kalori tergantung pada tingkat aktivitas fisik.

Untuk menghitung kebutuhan kalori harian Mama bisa coba website https://bocahindonesia.com/kalkulator-kebutuhan-kalori/

Ini aing memasukkan data aing sana dan bisa menghitung kebutuhan kalori aing saat tidak hamil yaitu 1604kkal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini aing memasukkan data aing sana dan bisa menghitung kebutuhan kalori aing saat tidak hamil yaitu 1604kkal. Kalau ingin menurunkan berat badan menjadi 1427kkal. Kalau mau rebahan saja 1337kkal.

Kebutuhan Kalori Harian untuk Ibu Hamil:

Selama kehamilan, kebutuhan kalori ibu hamil meningkat seiring dengan perkembangan janin dan perubahan fisiologis tubuh. Berikut adalah peningkatan kebutuhan kalori berdasarkan trimester:

1. Trimester Pertama (0-13 minggu):
   - Pada trimester pertama, peningkatan kebutuhan kalori tidak terlalu signifikan. Biasanya, tidak ada tambahan kalori yang direkomendasikan. Wanita hamil dapat mempertahankan asupan kalori seperti sebelum hamil.
 
2. Trimester Kedua (14-26 minggu):
   - Pada trimester kedua, kebutuhan kalori meningkat sekitar 300 kalori tambahan per hari dibandingkan kebutuhan kalori sebelum hamil. Jadi misalnya tadi kebutuhan kalori aing 1604kkal sehari, di trimester 2 ini jadi 1904 kkal.
  
3. Trimester Ketiga (27-40 minggu):
   - Pada trimester ketiga, kebutuhan kalori bisa meningkat hingga 450 kalori tambahan per hari dibandingkan kebutuhan kalori sebelum hamil.

Contoh Perbandingan Kebutuhan Kalori:

Misalkan seorang wanita berusia 25 tahun dengan aktivitas fisik sedang (moderately active) yang tidak hamil membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari. Berikut adalah perbandingan kebutuhan kalorinya jika dia hamil:

- Tidak Hamil:2.000 kalori per hari.
- Trimester Pertama: Tetap 2.000 kalori per hari.
- Trimester Kedua: 2.000 + 300 = 2.300 kalori per hari.
- Trimester Ketiga: 2.000 + 450 = 2.450 kalori per hari.

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Kalori:

Selain tahap kehamilan, kebutuhan kalori juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti:
- Berat badan sebelum hamil: Wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) rendah mungkin memerlukan tambahan kalori untuk mencapai kenaikan berat badan yang sehat. Di buku KIA sudah ada ini. Untuk ibu hamil yang kurus kenaikan BB selama hamil yang disarankan adalah 12,5-18kg. Untuk ibu hamil yang normal 11,5-16kg, untuk ibu hamil yang over weight kayak aing 7-11,5kg, untuk ibu hamil yang obesitas kenaikan BB yang disarankan 5-9kg.

- Kenaikan berat badan selama hamil Jumlah kenaikan berat badan yang direkomendasikan akan berbeda berdasarkan berat badan sebelum hamil.
- Kehamilan kembar: Ibu hamil dengan anak kembar atau lebih mungkin membutuhkan lebih banyak kalori.
- Tingkat aktivitas fisik: Wanita yang lebih aktif secara fisik mungkin memerlukan lebih banyak kalori.

Catatan: Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan seperti dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi kebutuhan kalori yang lebih spesifik berdasarkan kondisi individu.

Jangan lupa periksa ke Puskesmas!

Surat Cinta Untuk Para Mamah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang