5

337 9 1
                                    

Dua minggu sudah kalen bekerja pada keluarga Pangestu,ia sudah bisa mengendarai mobil dan kali ini kalen menunggangi mobil pemberian pangestu bersama sicantik florine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua minggu sudah kalen bekerja pada keluarga Pangestu,ia sudah bisa mengendarai mobil dan kali ini kalen menunggangi mobil pemberian pangestu bersama sicantik florine.

Tidak ada obrolan,keduanya sibuk dengan pikiran masing.lebih tepatnya, florine yang tidak mau ngajak berbicara kalen karena ia takut mengalihkan konsentrasi kalen.

Bagaimanapun kalen baru saja bisa mengendarai mobil,ia tidak mau hal yang tidak diinginkan terjadi jika ia mengganggu kalen.

Sedangkan kalen sendiri malah tengah kebingungan melihat florine hanya diam menatap jalanan,pasalnya gadis manis itu biasanya tidak akan bisa diam.selalu memiliki banyak cerita yang akan diceritakan kepada kalen.

Apa mungkin florine sedang tidak baik-baik saja?sesekali kalen menengok kearah florine,dan tingkahnya disadari florine.

"Kalen nyetirnya yang bener,gue gamau mati muda ya."

"Tenang aja aku bisa ko,kamu kenapa ko diam aja?."tanya kalen."biasanya banyak yang diceritain ke aku."

Florine menatap kearah kalen."gue sebenernya lagi nahan takut,gue ga ngajak Lo ngobrol karena gamau konsentrasi Lo bubar yang ada bikin kita celaka."jelas florine

Kalen mengangkat sebelah alisnya mendengar penjelasan florine,ia tersenyum."astaga florine,aku udah beneran bisa ko,kamu tenang aja."

"Ayo cerita,aku bakalan dengerin.gaakan ganggu konsen aku ko."

Lagi dan lagi,bukannya mendengarkan kalen,florine malah sibuk memperhatikan bibir merah muda milik kalen yang terlihat plumpy.

Florine menggigit bibir bawahnya,
otaknya berkelana pada satu adegan drama yang ia tonton semalam,dimana sang pemeran pria mencium wanitanya dengan buas hingga decapan keduanya menggema,dan florine ingin merasakan itu.

Merasa diabaikan kalen menengok kearah florine yang tengah menatapnya."florine?."panggilnya.

Florine mengerjap,ia menatap kalen yang tengah memperhatikan jalanan."kalen."

"Iya?."

"Lo pernah ciuman?."

Mendengar itu kalen langsung mengerem mendadak,nasib baik tidak ada pengendara lain dibelakang mereka,tapi nasib buruknya florine hampir terjatuh menabrak dasbor mobil jika saja kalen tidak buru-buru memegang kepala florine.

"Ihs kalen!hati-hati dong."

Jantung florine hampir copot dibuat kalen,ia menatap kesal kearah kalen."bahaya tau!untung gada orang lain dibelakang."

"M-maaf florine."

Florine membuang napas."hah jantung gue hampir copot."ia memegang dadanya yang terasa pompaan jantungnya meningkat

"Lagian, florine ngapain nanya kaya gitu ke kalen."kalen memberikan minuman miliknya kepada florine."diminum dulu."

Florine mengambilnya,ia menegak minumannya hingga tinggal setengah botol.

Kalen mengambil minuman yang tinggal setengah,ia memberikan florine tissue,dan diterima baik gadis itu.

"Gue cuma penasaran."serunya

Kalen menatap netra florine, setelahnya ia kembali melanjutkan mengendarai mobil untuk memasuki lingkungan sekolah.

"Jawab dong."

Florine menatap kearah kalen dengan kesal,pasalnya laki-laki itu hanya terdiam tidak menghiraukan jawabannya.

Kalen mematikan mesin mobil,ia mengambil tasnya yang berada dikursi belakang.

"Kalau belum,mau nyoba bareng gue?."

Kalen termangu menatap kearah florine,mulutnya terbuka sedikit karena tidak menyangka dengan ajakan florine.

...

Kalen mengusap kasar rambutnya,ia menyenderkan tubuhnya dirak buku,saat ini kalen tengah berada di perpustakaan tempat pelarian ketika freeclass.

Alih-alih untuk tidur seperti biasanya,kali ini kalen malah tengah prustasi sedari tadi,ia terus mengusap kasar rambutnya.

Otaknya terus mengingat kejadian tadi pagi bersama florine, perempuan cantik itu menawarkan hal yang menggiurkan eh maksudnya, menawarkan hal yang bagi kalen itu bodoh.

Bisa-bisanya si manis itu mengajak ia melakukan yang tidak-tidak,florine benar-benar membuatnya frustasi.

Sampai membuat kalen tidak bisa fokus saat belajar.

Tadi,setelah florine mengatakan itu kalen tidak menjawab apapun,ia memilih pergi meninggalkan florine.

Walau rasanya kalen merasa kurang sopan,karena meninggalkan majikannya,tapi ia tidak bisa berpikir jernih saat itu,yang ada diotaknya adalah menghindari florine.

Setelah dipikir lagi, sepertinya sulit,karena bagaimanapun ia bekerja untuk florine,dan nanti saat jam istirahat kalen berniat menemui gadis itu untuk meminta maaf karena telah meninggalkannya.

...

Florine menatap kearah pintu kelas,mengangkat sebelah alisnya melihat gerak-gerik bodyguardnya yang terlihat lucu itu.

Didepan sana ada kalen yang tengah menunduk,ia menautkan tangannya didepan titit,tidak berani menatap florine yang tengah menatapnya.

Ah,seharusnya yang malu florine karena bagaimanapun yang mengajak melakukan hal yang tidak-tidak itu florine,tapi mengapa kalen yang malu menemui gadis itu?.

Florine berdiri dari duduknya,ia menghampiri kalen."Lo mau nunduk aja gitu?."

Kalen mengangkat kepalanya,ia menatap florine yang sudah berada didepannya."f-florine aku mau minta maaf."kalen kembali menunduk,ia merasa tidak kuat sendiri melihat mata florine."maaf tadi udah ninggalin kamu."

Florine mengangguk,ia bersedekap dada."kalau ngomong itu tatap mata lawan bicaranya."

Kalen kembali menegakan kepalanya mendengar seruan florine."maaf florine."

Florine selangkah maju dihadapan kalen,menatap sekitar kelas yang ternyata kosong karena teman-temannya sudah lebih dulu kekantin.

Ia kembali menatap kalen."gamau,enak aja!Lo tau ngga?tindakan Lo itu ngebahayain gue?kalau nanti ada musuh papah,atau ada yang berniat jahatin gue gimana?Lo lalai banget jadi bodyguard."

Katakanlah bahwa florine lebay, membesarkan masalah kecil,tapi melihat ekspresi ketakutan yang kalen tampilkan membuat florine ingin sedikit mengerjai laki-laki manis ini.

Kalen tentu panik mendengar seruan florine."aa-aku benar-benar minta maaf florine,aku janji ini kali terakhir aku ninggalin kamu,aku minta maaf."

Florine memasang ekspresi marah,yang suseh membuat kalen kalang kabut."kalau nanti papah gue tau gimana?bisa abis Lo dimarahin!."

Kalen meneguk ludahnya kasar."maaf florine janji."mengangkat jari kelingking tanda janji yang dilakukan kalen."aku gaakan ulangin."

Florine membuang mukanya kesamping,ia tersenyum pelan,sial kenapa pria dihadapannya ini begitu manis?imut?dan lucu,florine yang menyukai pria malesub dibuat merontan jiwanya melihat tingkah menggemaskan kalen,rasanya ia ingin mencium bibir plumpy itu eh?

Kembali menatap kearah kalen."gue maafin asal ada syaratnya."

florine menjijikan kakinya,agar sejajar dengan telinga kalen.walau florine tetap tidak bisa mensejajarkannya karena tinggi keduanya yang cukup jomplang

"Nanti malam dateng kekamar gue,gue mau kasih hukuman ke Lo."

Setelahnya ia pergi meninggalkan kalen yang terpaku ditempat.

...

LOVE (BODYGUARD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang