12

190 20 9
                                    

Happy reading!!!








Kamar Mark tampak sangat berantakan. Buku-buku yang berserakan di lantai, tumpukan kertas, dan laptop yang tergeletak di sana-sini menambah kekacauan ruangan. Sudah lima jam mereka duduk di tengah-tengah kekacauan ini, berusaha menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang seakan tak ada habisnya. Semester 3 memang benar-benar membuat kepala pusing. Bayangkan saja, ada empat tugas besar yang harus mereka selesaikan dan dikumpulkan besok.

Meskipun lelah, Khao tetap bertekad untuk segera menyelesaikan tugasnya. Dia melirik laptop yang tergeletak di meja, layarnya menampilkan setumpuk pekerjaan yang masih menunggu. Dengan sisa tenaga yang ada, Khao bangkit dari posisi berbaringnya, lalu meraih laptop itu dan meletakkannya di pangkuannya. Ia menatap layar dengan fokus yang dipaksakan, bersiap untuk melanjutkan pekerjaannya meski rasa lelah mulai menyelimuti pikirannya.

"Masih ada dua tugas lagi yang harus dikerjakan," gumamnya pada diri sendiri sambil mencoba menenangkan pikiran yang sudah mulai lelah.

Khao mulai fokus, mencoba menyemangati dirinya meskipun rasa lelah menyergap. Dia membuka dokumen tugas yang sudah setengah jadi di laptopnya dan mulai mengetik dengan cepat, berusaha menyelesaikan sisa pekerjaan yang menumpuk. Di sampingnya, tumpukan buku dan catatan berserakan, menunggu untuk dijadikan referensi. Khao sesekali menguap, menahan kantuk yang semakin berat. Dia berusaha keras untuk menyelesaikan semua tugas ini secepat mungkin.

"Khao kau lapar tidak?"tanya Mark yang tampaknya sudah kelaparan.

"Belum,kalau mau makan duluan saja."jawabnya.

Mark yang sudah tidak tahan dengan rasa laparnya merasa perutnya semakin menuntut perhatian. Dengan cepat, dia beranjak  berjalan menuju dapur. Suara langkah kakinya yang cepat dan membuat Khao menyadari betapa perut Mark memang sudah sangat membutuhkan makanan. Khao menatap sejenak ke arah Mark yang meninggalkan ruangan, lalu kembali terbenam dalam pekerjaannya yang menumpuk di layar laptop. Sementara Mark, yang sudah tidak sabar, membuka lemari es dan mulai mencari sesuatu untuk mengisi perutnya, meninggalkan Khao yang terus berusaha menyelesaikan tugasnya.

. . .

Sekembalinya dari mengisi perut, Mark mendapati Khao masih sibuk dengan tugasnya, tak bergeming dari posisi yang sama sejak ia meninggalkan kamar. Pandangan Khao terpaku pada layar laptopnya, jari-jarinya terus mengetik dengan cepat, seolah-olah waktu yang tersisa semakin menipis. Mark memperhatikan dengan cemas, melihat bagaimana temannya itu terlihat semakin kelelahan, namun tetap bertahan di depan laptop.

Mark menghela napas panjang dan mendekat, mencoba memecah konsentrasi Khao. 

"Khao, kau harus makan dulu. Kau bisa melanjutkan tugasmu nanti," ucap Mark dengan nada yang tegas, menunjukkan kekhawatirannya. Dia tahu bahwa Khao belum makan apa pun sejak pagi tadi di kampus. Perut yang kosong bisa mempengaruhi kemampuan berpikir, dan Mark tak ingin Khao jatuh sakit hanya karena mengejar memaksakan diri mengerjakan tugas.Namun, Khao hanya menggeleng pelan tanpa melepaskan pandangan dari layar laptop. 

"Sebentar lagi selesai, Mark. Aku benar-benar ingin menyelesaikan ini dulu," katanya dengan nada serius, meski suara lelah terdengar jelas.

Mark mengernyitkan alis, cemas dengan kondisi temannya. "Baiklah, tapi kalau kau sakit nanti, jangan salahkan aku kalau aku tidak peduli," ujarnya dengan nada setengah bercanda, meski sebenarnya ia benar-benar khawatir.Khao tertawa kecil, suara tawanya sedikit serak karena lelah. 

"Kau ini cerewet sekali, Mark," balasnya dengan senyum tipis, sementara tangannya masih sibuk mengetik. Dia tahu Mark peduli, meski cara menyampaikannya selalu dibalut dengan candaan dan keluhan.

Mark menghela napas lagi, kali ini lebih panjang. "Aku cerewet karena peduli. Kau tahu itu," ujarnya dengan nada lembut, matanya menatap Khao dengan penuh perhatian. Dia tahu Khao sering keras kepala, tapi kali ini dia benar-benar khawatir. "Lebih mementingkan tugas dibandingkan kesehatan bukanlah hal yang baik, Khao. Apa gunanya menyelesaikan tugas kalau kau akhirnya sakit?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Find my true love(FirstKhao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang