#4 "The Eyes"

33 8 0
                                    

Happy Reading!!


🌹🌹🌹

Pagi hari di Apartment milik Lisa~

"Apa aku harus memakai baju formal? sepertinya berpakaian santai tapi rapih bukan ide yang buruk.." ucap Lisa. Akhirnya Lisa memilih kemeja yang dipasangkan dengan rok denim diatas lutut.

"dan untuk pertama kali aku akan menggerai rambutku di depan dia." ucap Lisa.

🌹🌹

Taeyong sedang merapihkan dirinya, walaupun sedang banyak pikiran dan tidak enak badannya setidaknya ia harus mandi bukan. Dirinya memilih pakaian rumahan, tidak akan ada yang berani protes juga.

Bel Apartment nya berbunyi, Taeyong segera membuka pintu Apartment miliknya. Taeyong menatap Lisa dari atas hingga bawah.

 Taeyong menatap Lisa dari atas hingga bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah.. saya pikir saya boleh memakai pakaian yang lebih santai bukan?" ucap Lisa. "Ya, silahkan masuk dan mulai bekerja." ucap Taeyong lalu mengantar Lisa ke meja yang ada diruang Apartment nya.

Keduanya fokus bekerja, Lisa yang menatap laptop di meja kerja dan Taeyong yang berada di sofa sedang menatap ipad nya.

Sebenarnya Lisa bukan sedang fokus memikirkan pekerjaan, ia memikirkan cara agar bisa lebih dekat dengan Taeyong. Dirinya menatap Taeyong diam diam.

"Kalau mau minum kau bisa ambil sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau mau minum kau bisa ambil sendiri." ucap Taeyong.

"Sial. sepertinya dia tau aku sedang menatapnya." ucap Lisa dalam hati.

Karena sudah kepalang malu, Lisa akhirnya beranjak untuk mengambil Air di dapur mini Taeyong. Lisa mencoba meraih gelas yang ada di lemari atas, namun ia kesulitan. Saat lisa sudah mencapai gelas tersebut ia kehilangan keseimbangan, sebelum gelas tersebut mengenai kepala Lisa dengan sigap Taeyong mendorong tubuh Lisa.

Gelas tersebut jatuh dan pecah, kini posisi Taeyong sudah berada di atas tubuh Lisa. Begitu dekat.. bahkan mereka bisa merasakan hembusan nafas masing-masing.

Lisa merasakan bahwa tubuh Taeyong masih demam, entah kenapa mereka bukannya beranjak tapi malah saling menatap, tatapan itu. Keduanya menatap dengan perasaan dingin dan sedikit kebencian.

Taeyong beranjak dari tubuh Lisa kemudian berjalan. Lisa melihat darah keluar dari kaki kiri Taeyong. Sepertinya dia terkena pecahan gelas tersebut.

"Berhenti. kau duduk disana." ucap Lisa tanpa memanggil diri Taeyong dengan sebutan 'pak'.

Lisa mencari kotak p3k, "akhirnya ketemu." ucap Lisa. Taeyong daritadi hanya menatap Lisa yang sibuk mencari kotak tersebut.

"hah. memuakkan." ucap batin Taeyong.

Lisa mengobati luka Taeyong dengan teliti. Lisa bukan pemilik hati yang dingin, benar kata Jisoo.

"Terima kasih pak karena telah menolong saya. Lain kali saya harus lebih hati hati, dan pak Taeyong juga seharusnya tidak usah repot repot membantu saya." ucap Lisa. "Panggil johnny kesini dan suruh dia membawa makan siang." Balas Taeyong. "Baik pak." ucap Lisa.

Sambil menunggu Johnny datang, Lisa dan Taeyong sama-sama sudah dengan pemikirannya masing-masing.

Taeyong mengingat jelas bentuk wajah Lisa untuk pertama kalinya ia mengamati Lisa dengan begitu dekat. Kedua mata yang bulat namun tajam, hidung yang mancung, dan bibir yang tebal.

Lisa belum bisa lepas dari bayangan manik milik Taeyong setelah tadi ia berada didekatnya. Tatapan itu sangat tajam, sama seperti tatapan Lee Byunghun ayah dari Lee Taeyong.

Setelah menunggu satu jam, Johnny akhirnya datang juga. "Aku membawa makan siang untukmu dan juga Lisa." ucap Johnny. "Terima kasih pak." jawab Lisa. "Jangan memanggilku pak, panggil saja Johnny." Balas Johnny. "baiklah" Ucap Lisa.

"Aku hampir pingsan mendengar kabar bahwa Lisa sedang berada di Apartmentmu Lee Taeyong." ucap Johnny di sela sela makan siang mereka bertiga. Lisa menatap Johnny, tidak mengerti maksud ucapan tadi.

"Tidak ada yang tahu Apartment ini kecuali aku dan sekarang kau." Lanjut Johnny menatap Lisa. Lisa kembali menyantap makanannya dengan pikiran-pikiran yang muncul di kepala Lisa.

Johnny banyak melemparkan candaan yang membuat Lisa tertawa, tidak dengan Taeyong yang masih saja bersikap dingin. "Ternyata kau sangat manis kalau tertawa Lisa, sering sering lah tersenyum dan tertawa. kau tahu kalau kau itu terlihat sangat dingin seperti seseorang yang aku kenal." ucap Johnny sambil melirik Taeyong.

"Aku tidak terbiasa John." balas Lisa. "Maksudmu?" tanya Johnny. "a-ah maksudku aku tidak memiliki banyak teman dan aku tidak mudah bergaul, jadi aku tidak terbiasa tersenyum." balas Lisa. "kalau begitu mulai hari ini mari kita berteman." ucap Johnny yang dibalas anggukan serta senyuman dari Lisa.

🌹🌹

Hari ini jadwal Lisa bertemu Park Gongyoo untuk melaporkan informasi serta progresnya selama seminggu ia menjalankan misinya.

"Jadi apa yang akan kau laporkan Lalisa?" tanya Gongyoo. "Diluar dugaan kita, Lee Taeyong menarik investor dengan cara yang professional, lembut namun tegas. dia tidak menawarkan model yang ia pekerjakan untuk hadiahnya. sejauh ini.." ucap Lisa.

Gongyoo menghela nafasnya, "Lalu apakah dia benar benar secerdas itu?". "Dengan jujur aku katakan ya. dia tidak melewatkan setitik atau sedetikpun kesalahan dan kecerobohan." ucap Lisa.

"Oleh karena itu aku jadi sedikit curiga dad, apakah dia benar benar tidak mengenaliku?" ucap Lisa kembali. "Tidak akan. sudah sangat dipastikan dia tidak akan mengenali dirimu. itulah sebabnya aku menyembunyikanmu selama ini." ucap Gongyoo.

"Lalu untuk informasi pribadi kehidupan Lee Taeyong apakah ada yang kamu ketahui?" tanya Gongyoo. "Ya, sepertinya Lee Taeyong tidak akur dengan ayahnya." ucap Lisa. "Mungkin itu akan semakin rumit." Balas Gongyoo.

"Lalu hubungan kalian berdua?" tanya Gongyoo kembali. "Baru satu minggu, sepertinya untuk kedekatan kami akan membutuhkan waktu yang lebih lama." balas Lisa. "Baiklah, pergunakan otakmu yang sudah kudidik selama 24 tahun ini Park Lalisa." ucap Gongyoo. "Baik dad." jawab Lisa.

Lisa hendak pulang kembali menuju Apartmentnya, namun diberhentikan oleh sang kakak. "Ada apa oppa?" ucap Lisa. "Jangan terlalu memaksakan diri, kalau kau tidak suka pulanglah, kalau kau lelah cerita saja bebanmu kepadaku. Aku akan selalu melindungimu." ucap Chanyeol. "Baiklah, kau memang harapanku oppa." balas Lisa.

🌹🌹

Sudah berjalan sebulan, sampai saat ini rencana Lisa berjalan dengan lancar. Namun hubungan mereka berdua masih sama saja. Setidaknya selama satu bulan Lisa sudah dapat menemukan fakta-fakta mengenai keluarga Lee.

Selama satu bulan juga Lisa sering menghabiskan waktu bersama Lee Taeyong. Lisa juga sering melihat adegan agresif yang dilakukan Ruby kepada Taeyong.

Hari ini Lisa akan menemani perjalanan meeting Lee Taeyong ke London. "Aku akan memilih pakaian yang baik karena di bandara nanti akan banyak sekali wartawan dan pengagum Taeyong yang akan datang.. huft dunia ini sangat repot." ucap Lisa.

"Bukankah akan sangat baik jika judul berita hari ini adalah Putra satu satunya keluarga Lee pergi bersama putri satu satunya keluarga Park. hahahaha~" ucap Lisa.

🌹🌹🌹

Jangan lupa vote dan komen ya guys🫶🏻

The Only Girl (YongLice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang