Prolog

641 30 25
                                    

Heeseung memegang erat tangan kekasih yang sudah dipacari selama 5 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Heeseung memegang erat tangan kekasih yang sudah dipacari selama 5 tahun.

Keduanya baru saja merayakan kelulusan seminggu lalu dan hari ini Heeseung berencana meminta restu orang tua nya untuk menikahi Sunghoon.

Sunghoon anak yatim, ia kehilangan orang tuanya di usia 12 tahun dan bertahan seorang diri membuktikan dirinya itu mampu tanpa dibantu orang lain.

Sunghoon dan Heeseung sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama, Sunghoon sangat dekat dengan keluarga Heeseung apalagi ibunya Heeseung menyukai sosok Sunghoon yang berhati lembut. Sunoo dan Jungwon, adik Heeseung pun ikut menyukai Sunghoon.

Kebetulan hari ini sang papah juga sedang ada di rumah dan ingin membicarakan sesuatu pada Heeseung karena itulah sekalian saja Heeseung mengajak Sunghoon untuk minta restu.

Heeseung memegang tangan Sunghoon erat, sesampainya di ruang tamu Heeseung dan Sunghoon melihat kehadiran sosok asing yang duduk di sebelah sang papah, Buna dan adiknya duduk sedikit jauh, jelas terlihat keduanya tidak suka dengan kehadiran sosok asing itu.

"Heeseung duduklah disini, papah ingin mengatakan hal yang serius. Sunghoon bisakah kau tinggalkan rumah kami?" Pria itu berbicara tanpa sadar menyakiti perasaan Sunghoon.

"Duduklah disini Sunghoon, jangan dengarkan ucapan nya."

Sunghoon dapat merasakan genggaman tangan Heeseung yang mencengkram erat tangan nya.

"Katakan pah, jika tidak penting aku akan bawa Sunghoon pergi."

"Minggu depan kamu dan Jake menikah tanpa bantahan"

"Aku menolak." Heeseung berdiri, menikahi orang asing itu tidak mungkin terjadi.

"Sudah papah bilang tidak ada bantahan, menolak pun pernikahan kalian tetap terjadi."

Lelaki bernama Jake yang menunduk itu takut, tak ingin menatap Heeseung dan sekitarnya.

"Jake tidak punya orang tua Heeseung, orang tua nya mengalami kecelakaan dan meninggal. Kakek kamu dan kakek Jake dulu pernah berjanji bahwa kelak ketika kedua cucu pertama mereka lahir akan dinikahkan, apa kamu menolak permintaan kakek mu."

"Ya, aku menolak keras lagian kakek sudah meninggal jadi untuk apa pernikahan tidak jelas ini diadakan"

"Jaga bicara mu Heeseung. Pernikahan mu dan Jake tetap akan dilaksanakan minggu depan. Sunghoon, kamu tidak masalah jika harus meninggalkan putra saya, dia sudah memiliki calon nya sendiri."

"Sunghoon ayo kita pergi bahkan jika harus menikah lari mari kita lakukan." Heeseung berdiri mengajak Sunghoon pergi.

"Heeseung, kem--ackhh!!"

"Papah/om."

Heeseung mematung di tempat, khawatir tapi ego nya sangat tinggi. Heeseung berfikir papahnya sedang bersandiwara untuk menggagalkan Heeseung pergi tapi Heeseung tidak akan perduli baginya Sunghoon itu lebih baik.

"Sunghoon kenapa diam saja"

"Heeseung.. Papah mu kesakitan, jangan menyesal pada akhirnya."

"Sunghoon, aku sedang tak ingin ber---"

"Ayo Heeseung."

Sunghoon menarik Heeseung mendekati papahnya dan Jake.

"Heeseung jika memang ini takdirnya maka kamu harus menuruti keinginan papah kamu, nikahi Jake dan jadilah anak berbakti."

Sunghoon memegang tangan Jake, menyatukan nya dengan tangan Heeseung bahkan Sunghoon masih bisa tersenyum tulus.

"Jangan jadi anak durhaka Heeseung, kita masih bisa bertemu sebagai seorang teman, jangan khawatir Heeseung karena aku akan datang di pernikahan mu dan Jake nanti."

Sunghoon pamit tanpa menangis dengan senyum merestui bahwa dirinya baik-baik saja.

"Hyung!!"

"Kenapa Hyung menyerah, Heeseung Hyung sangat mencintai Hyung"

"Sunoo, Hyung titip Heeseung yah dan jadilah adik ipar yang baik buat Jake, dia terlihat baik."

Selepas mengacak rambutnya Sunoo, Sunghoon pamit pergi yang kebetulan taksi lewat.

250824

250824

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love And Hurts { SELESAI ✔️ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang