ᎠႮᎪ

319 17 0
                                    

"Bagaimana dengan rumah nya, suka?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana dengan rumah nya, suka?"

"Cari rumah atau hotel sih Jay, bisa aja kan carinya yang sederhana tapi nyaman lah ini nggak jauh beda dadi rumah yang di Amerika lagian kita cuma bertiga loh" gerutu Jungwon.

"Sayang ini rumah sudah terbaik loh dan nyaman lagi, ayo kita masuk lagian Sunghoon perlu istirahat karena besok dia harus kerja kamu juga besok mulai kuliah di tempat baru"

"Hyung ini pagi ngapain suruh tidur sih. Bawakan koper ku sekalian punya Sunghoon hyung, hyung ayo masuk." Jungwon mengandung masuk Sunghoon.

"Sayang aku ini suami mu loh bukan pembantu terus kenapa malah tarik Sunghoon bukannya aku" celetuk Jay.

"Bomat alias bodo amat lagian ngalah kek sama uke cantik kayak Sunghoon hyung, ngambek mulu seperti anak kecil."

Jay mengelus dada nya sabar. Untung saja Sunghoon itu uke yah kalau seme mungkin Jay akan kemakan cemburu tiap hari.

"Hyung gimana kalau misalnya hyung jadi seme aja terus kita nikah" celetuk Jungwon.

Plak!

Jay menjitak kepala Jungwon dengan lembut sih karena takut juga dia.

"Memangnya nggak cukup apa ha punya suami tampan seperti aku sampai minta Sunghoon jadi seme"

"Lah kenapa situ sewot dah"

"Sudah jangan berantem, Jay-ah aku mau pergi dulu yah ke RS soalnya aku ditunggu"

"Besok aja Sunghoon lagian kan baru sampai belum istirahat juga"

"Tidak apa Jay, Jungwon istirahat yah."

Sunghoon pergi menggunakan mobil yang Jay berikan.

"Hyung masak aku lapar oh iya jangan lupa simpan buat Sunghoon hyung juga siapa tahu nanti siang Sunghoon Hyung pulang"

"Sayang gimana kalau kita buat anak dan keponakan buat Sunghoon"

"Mau gue tendang anu lo ha!"

"Galak banget sih won"

"Aku masih kuliah hyung, hyung sibuk dengan kantor terus kalau aku brojol anak kita sama siapa haa, aku tuh maunya merawat anak kita sendiri lagian apa susahnya sih menunggu"

"Kan bisa dititipin sama Sunghoon, dia Dokter Loh yang"

Plak!

Jay meringis kesakitan karena kepalanya di bokem Jungwon.

"Sunghoon hyung itu Dokter bukan babysitter dan satu lagi Sunghoon hyung itu kesayangan Jungwon, awas kalau macam-macam, cepat masak." Jungwon meninggalkan Jay yang mendengus kesal.

Sepertinya Jay melakukan kesalahan, kesalahan karena mempertemukan Sunghoon dan Jungwon. Jay fikir hubungan mereka hanya biasa saja tapi siapa sangka keduanya begitu lengket, Jungwon bakal lebih milih Sunghoon dibanding dirinya tapi untung saja Sunghoon itu uke jadi Jungwon tidak mungkin ada perasaan lebih jadi Jay boleh lega meski memang cemburu.

××××

"Dr. Karina, perkenalkan dia Dr. Sunghoon yang baru saja dipindahkan dari Amerika"

"Halo salam kenal yah, Karina"

"Sunghoon"

"Kalau begitu Karina kamu boleh ajak Sunghoon keliling dulu dan memberitahu dimana ruangan pribadi Sunghoon agar besok Sunghoon nyaman bekerja disini"

"Baik Dr. Yoona, Dr. Sunghoon, ayo ikut aku ajak room tour."

Sunghoon diam saja ketika Karina menjelaskan detail seperti apa RS dan pasien yang sedang dirawat, apa saja ruangan yang ada di RS.

Sejak keduanya berjalan di Koridor, pandangan beberapa orang tak teralihkan dari Sunghoon dan Karina mungkin karena merekan baru melihat Sunghoon, sepertinya Sunghoon membuat mereka terpesona.

"Semoga betah dan nyaman yah Dr. Sunghoon"

"Saya akan melakukan yang terbaik Dr. Karina, meskipun akan canggung untuk pertamanya"

"Saya juga begitu awalnya, saya bahkan begitu gemetar saat melakukan pemeriksaan untuk pertama kalinya bahkan merasa takut jika salah memegang"

"Apa pernah salah?"

"Sekali." Karina terkekeh mengingat kebodohannya.

Sunghoon ikut terkekeh.. Entahlah padahal jika bisa dibilang Karina itu juga asing bagi Sunghoon, selain Jay dan Jungwon memang Sunghoon tidak mudah akrab dengan orang lain, Sunghoon introvert tapi mengobrol dengan Karina entah kenapa keduanya jadi nyambung dan akrab.

"Dr. Karina, hari ini ada kunjungan di ruangan Dr. Karina"

"Baiklah suster, Dr. Sunghoon saya pamit duluan yah, maaf tidak bisa mengantarmu berkeliling oh iya ruangan mu di ujung situ yah nanti kita mengobrol lagi, dah."

Sunghoon terkekeh kecil lalu berjalan menuju ruangan baru nya.

"Mau sampai kapan anak itu berhenti tawuran, ck!"

Sunghoon menoleh sebentar, sepertinya yang barusan lewat itu juga Dokter.

"Dr. Sunghoon, apa anda bisa menjahit, sebelumnya Dr. Hanbin sedang dinas diluar kota jadinya tak ada Dokter yang bisa menjahit di RS ini"

Sunghoon mengernyit. "Satupun tidak ada, bukankah Dokter di RS ini banyak masa tidak ada yang bisa menjahit satupun, aneh"

"Tentu saja ada tapi mereka memiliki pasien apalagi sekarang jadwal mereka jadi pasti sedang pasa sibuk"

"Baiklah, dimana pasiennya?"

"Mari saya antar."

Sunghoon dan suster berjalan menuju ruangan dimana salah satu pasien terluka.

"Dr. Taeyeon, dia Dr. Sunghoon, dokter baru disini."

Sunghoon menatap Taeyeon, Dokter barusan yang mengomel sendiri.

"Dr. Sunghoon bisakah kamu menjahit luka di tangan anak saya, dia bandel sekali saya ingin sekali membuangnya" ucap Dr. Taeyeon terdengar curhat.

"Bisa Dr. Taeyeon, serahkan saja pada saya"

"Terima kasih Sunghoon, saya Dr. Taeyeon bagian spesialis saraf."

"Saya Dr. Sunghoon spesialis penyakit dalam dan bedah"

"Seperti yang saya katakan di dalam itu anak saya, dia baru saja habis tawuran dan luka sobek jadi saya ingin Dr. Sunghoon menjahit lukanya"

"Maaf sebelumnya tapi Dokter kan spesialis saraf terus ibunya kenapa malah meminta bantuan orang lain?"

"Sebelumnya yang menghadapi anak tantrum itu Dr. Hanbin tapi dia tidak ada disini, anak itu akan menolak keras jika saya yang mengobati, saya pusing dengar ocehan nya"

"Seperti itu yah dokter, baiklah saya akan memeriksa pasien"

"Silahkan."

Sunghoon masuk ke dalam ruangan yang jelas sudah terdengar teriakan menyebalkan di telinga Sunghoon.

"Bagaimana jika anak dokter menolak Dr. Sunghoon?"

"Tidak akan suster, anak saya itu pasti malah terpesona dengan Dr. Sunghoon, ayo pergi kita lanjut periksa pasien selanjuynya."

Taeyeon mengenal jelas anaknya, sudah dipastikan bahwa sepertinya Sunghoon harus banyak bersabar menghadapi sikap anaknya yang gila itu...

.
.
.

ѕαℓαм
уυηα💛
250824

Love And Hurts { SELESAI ✔️ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang