DELAPAN

209 10 0
                                    

FLASHBACK ( Heeseung - Sunghoon - Jay )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FLASHBACK ( Heeseung - Sunghoon - Jay )

"Pagi Pak"

"Pagi Sunghoon, mau baca buku yah?"

"Iya nih Pak, ada yang mau ditulis juga."

"Bapak tinggal yah soalnya bapak mau makan siang"

"Oh iya silahkan pak."

Sunghoon masuk ke dalam perpustakaan, hal yang Sunghoon lakukan jika tidak ada kegiatan.

Sunghoon mengambil beberapa buku lalu duduk dekat jendela tempat kesukaan nya.

Mendengar suara keributan, Sunghoon menoleh seperti ketahuan dua orang itu mencoba tenang.

"Heeseung Hyung, Jay Hyung."

"Kamu mengenalku." Heeseung berdiri menatap Sunghoon.

"Tentu saja Hyung, apa ada yang salah?"

"Tidak ada, Jay ayo keluar." Heeseung menarik Jay keluar.

Sunghoon hanya tersenyum tipis sedangkan diluar Heeseung memegang jantung nya berdebar kencang sekali.

"Jay gue mau teriak"

"Gila"

"Dia kenal gue Jay, Sunghoon kenal gue bahkan dia panggil gue dengan sebutan Hyung."

Jay merasa pusing karena Heeseung mengguncang tubuhnya.

"Kasmaran sih kasmaran tapi jangan gue juga jadi korban nya oy!"

Jay mendelik karena Heeseung seolah tak merasa bersalah.

"Kenapa ajak gue keluar dia sudah tahu Lo itu nyata Hee, dekatin lah masa dari kelas 1 sampai kelas 3 cuma bisa lihat doang bahkan nggak ada niat dekatin"

"Dia terlalu dingin Jay"

"Lo gimana sih Hee, Lo aja yang kelihatan cuek bukan salah Sunghoon lagi dan tadi itu pertama deh kayaknya gue lihat kalian mengobrol"

"Cuma perkara dia nolongin kita yang terlambat Lo langsung fall in love"

"Jomblo diam, Lo belum saja rasanya suka sama seseorang"

"Makanya dekatin jangan cuma bisa nya perhatiin doang keburu dia diembat orang Lo tantrum"

"Doanya goblok, semangatin gue lah bukannya malah bicara aneh."

••••

"Sunghoon Hari ini Lo kelihatan pucat, lo sakit?"

"Gue semalam kerja lembur mungkin cuma kurang tidur saja, thanks sudah khawatirin gue"

"Gue nggak khawatirin Lo"

"Ya."

"Canda elah hoon"

"Hem."

Selama pelajaran Sunghoon tidak fokus memperhatikan, apakah kepalanya benar-benar pusing. Semalam dirinya sudah minum obat warung apa efeknya belum terlihat.

"Mendingan lo ke uks." Soobin teman sebangku Sunghoon benar-benar khawatir.

"Tapi---"

"Pak, Sunghoon sakit!!" Semua murid sontak menatap Sunghoon.

"Sunghoon wajah kamu pucat sekali, Soobin antarkan Sunghoon ke uks."

"Baik Pak, Sunghoon ayo."

Sunghoon mengangguk dibantu Soobin, tubuhnya benar-benar lelah.

•••••

"Lo tahu anak 12 MIPA, Seung?"

Heeseung menggeleng.

"Gue lupa Lo kan orangnya nggak perdulian yah, kata pacar gue teman nya sakit gitu kalau nggak salah namanya Sunghoon"

"Sunghoon?!" Heeseung menatap Yeonjun setelah mendengar nama Sunghoon.

"Kok bisa dia sakit."

"Kerja lembur katanya Soobin tidur pun cuma 2 jam"

"Dia bekerja" gumam Heeseung tidak tahu, selama ini dia hanya menjadi penguntit diam-diam Sunghoon di sekolah.

"Iya lah untuk kebutuhan dan biaya sekolah, kenapa Lo terkejut. Eh--- sejak kapan Lo jadi penasaran begitu"

"Memangnya kemana orang tua Sunghoon, kenapa Sunghoon sampai bekerja keras begitu"

"Kalau Soobin bilang sih Sunghoon itu mandiri sejak kelas 6 SD, orang tua nya meninggal dan yah kalau dia mau tetap sekolah harus bekerja."

Heeseung tidak menyangka bahwa ternyata Sunghoon sudah tidak punya orang tua pantas saja Sunghoon sering terlambat masuk sekolah dan itu membuat Heeseung memaksa Jay untuk pura-pura terlambat juga demi menemani Sunghoon.

Awalnya Heeseung dan Jay terlambat sekolah, Sunghoon yang tiba-tiba menjadi penolong keduanya membuat Heeseung merasa ada yang salah dengan jantung nya dan saat itulah Heeseung menyadari bahwa ternyata Heeseung menyukai Sunghoon meskipun tidak memiliki keberanian mendekati Sunghoon, Heeseung selalu mengajak Jay untuk mengikuti Sunghoon diam-diam sampai dimana keduanya ketahuan di perpustakaan itu adalah untuk pertama kalinya aksi keduanya diketahui Sunghoon untungnya Sunghoon tidak tahu.

Bunyi bel berbunyi, Heeseung buru-buru ke uks bahkan dengan membawa obat di tangan yang dibelinya sebelum mengunjungi Sunghoon.

Heeseung bersandar di dinding depan uks sebelum masuk.

"Sunghoon----"

"Apa gue terlalu pengecut."

"Sunghoon---"

"Izinin gue masuk ke dalam hati Lo."

Sejak hari dimana Heeseung beranikan diri masuk ke dalam ruang UKS saat itu juga hari dimana Heeseung menyatakan cintanya dan hal yang tak pernah Heeseung duga adalah Sunghoon membalas perasaannya, mengatakan bahwa dirinya juga menyukai Heeseung..

Mungkin momen keduanya tidak indah untuk dijelaskan tapi akan selalu menjadi kenangan terindah untuk keduanya tanpa harus diperlihatkan orang lain, bukan.

Hanya Heeseung dan Sunghoon yang berhak mengetahui seberapa hebatnya cinta mereka, seberapa indahnya cerita yang membuat mereka lupa hidup bahwa cinta mereka akan tetap abadi tanpa perduli orang lain tahu...

Bagaimana cara Heeseung menembak Sunghoon dan apa jawaban Sunghoon pada Heeseung biarkan saja itu jadi kisah keduanya yang tidak bisa diutarakan...

Love And Hurts { SELESAI ✔️ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang