TUJUH

201 11 0
                                    

Tokk!!! Tokk!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tokk!!! Tokk!!!

"Masuk."

"Dr. Sunghoon, ada seseorang yang ingin bertemu dengan dokter?"

Sunghoon mendongak menatap Suster lalu mengangguk mempersilahkan seseorang itu masuk.

Suster itu keluar, Sunghoon langsung berdiri melihat seorang ibu berlari mendekatinya.

"Dokter tolong selamatkan anak saya, saya memang tidak punya uang untuk bayar operasinya tapi saya bisa mencicilnya.. saya mohon Dokter, tolong selamatkan anak saya." Ibu itu berbicara dengan air mata menangis.

"Bu.. bangunlah, tidak perlu bersujud seperti itu."

Sunghoon tidak tega jika sudah menyangkut nyawa.

"Saya sudah minta pada Dokter yang lain tapi tidak ada yang mau menolong saya, apa ini cukup untuk biaya awal anak saya." Ibu itu mengeluarkan uang receh, hanya ada 20 ribu itupun jauh dari kata cukup untuk satu kali operasi.

"Saya tidak mau kehilangan anak saya, dia satu-satunya nafas saya lalu jika dia pergi bagaimana dengan kehidupan saya, saya pasti akan memilih untuk bunuh diri saja."

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin membantu operasi anak ibu jadi nggak perlu merasa berhutang dan jangan berbicara seperti itu Bu apalagi menyangkut nyawa."

"Hatimu baik sekali nak tapi saya tetap akan menganggapnya hutang, saya tidak akan melupakan jasa mu nak."

"Baiklah, ibu boleh menyicil kapan saja tapi saya juga tidak memaksa ibu untuk membayar. Sekarang ayo temui anak ibu, saya akan berusaha menyelamatkan nyawa nya semampu saya."

Keduanya berjalan keluar ruangan Sunghoon.

"Tapi Dokter ibu itu belum membayar biayanya, operasi tidak bisa dilakukan" ucap suster

"Bayar pakai uang saya suster, sekarang pindahkan dulu anak itu ke ruangan operasi urusan biaya nya biar saya yang menanggungnya"

"Baik Dokter."

Anak perempuan itu kini sudah disuntik bius.

Lampu ruangan operasi menyala, Sunghoon dan 2 suster siap melakukan operasi.

"Kita lakukan sekarang suster."

••••••

"Katakan apa yang ingin kamu omongin Nicholas, jika bukan karena ancaman mu untuk datang ke rumah aku tidak akan menemui mu."

"Kamu takut sekali jika mertua mu melihatku. Bagaimana kabar mu, Jake? Apa suamimu memperlakukan mu dengan baik, apa dia baik padamu."

"Omong kosong Nicholas. Aku pergi"

"Dia masih membencimu, kan Jake. Apa kamu masih tidak tahu alasan kenapa mertuamu membencimu?" Nicholas minum kopi lalu menatap Jake yang membelakanginya.

"Kamu tidak tahu yah, apa jika Heeseung tahu dia akan menceraikan mu"

"Sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan Nicholas. Apa yang kamu ketahui"

"Duduk lah Jake, semua orang memperhatikan kita."

Jake menahan emosinya, demi mendapatkan jawaban atas alasan kenapa Yerin membencinya membuat Jake mengalah.

"Sekarang katakan apa yang kamu ketahui?"

"Buru-buru sekali Jake, apa kamu tidak ingin bernostalgia tentang kita, ten---"

"Lupakan masa lalu Nicholas, gue sudah menikah dan gue nggak akan mengingat masa lalu lagi"

"Baiklah baiklah."

Nicholas meletakkan foto sepasang suami-isteri dan anak lelaki berusia 5 tahun.

"Sebenernya apa yang ingin Lo bicarakan Nicholas, siapa keluarga ini?"

"Kamu tidak mengenalnya, kalian sudah bertemu meskipun terlambat bahkan kamu merebut hak yang seharusnya menjadi milik dia."

"Sunghoon." Jake bergetar, menatap Nicholas yang menyunggingkan senyum misterius.

"Right. Lo tahu sebenarnya----"

×××××

Yerin meletakkan kotak di atas meja, menyodorkan ke arah Heeseung.

"Buna fikir itu milik kamu dari Sunghoon tapi istri kamu menyembunyikan nya dari kamu, Buna menemukan tanpa sengaja."

"Jake--- dia sungguh keterlaluan Hyung, kotak itu dari Sunghoon Hyung tapi dia tega menyembunyikan dari Hyung." Sunoo semakin tidak suka dengan Jake.

Heeseung memegang kotak bewarna hitam.

"Aku akan buka di apartemen." Heeseung meninggalkan Yerin dan Sunoo.

"Hyung nggak asyik banget sih padahal aku kepo isinya"

"Sudahlah, itu bukan jadi urusan kita Sunoo ayo pulang."

Ting!

Jake
Ayo bercerai!

Heeseung tidak membalas dan memilih abai, menjalankan mobil menuju apartemen miliknya.

****

Jake mengusap wajah nya kasar, sekarang dia tahu alasan kenapa dirinya di jodohkan dengan Heeseung yang jelas-jelas tidak menyukainya. Kenapa ibunya berbohong, ibunya bilang Heeseung dan Jake sering bertemu saat kecil, Heeseung juga bilang menyukai Jake ada menikah dengan Jake. Jake senang dari cerita sang ibu Jake tanpa sadar mencintai Heeseung padahal hanya mendengar cerita tanpa bertemu dan saat itu pertemuan awal dimana ternyata ucapan ibunya tidak sesuai dengan kenyataan yang diceritakan. Heeseung sudah memiliki kekasih, Heeseung sangat mencintai kekasihnya--- Sunghoon.

Sekarang... Jake tahu alasannya kenapa dia dan Heeseung menikah, Jake harus mengambil keputusan atau dirinya tidak akan bisa selamat...

"Jake Lo bodoh banget sih, Lo seharusnya menolak bukan menerima dengan sukarela. Jake, lo terlalu percaya cerita yang ibu Lo buat sampai-sampai Lo menghancurkan perasaan orang."

"Arghh!!!" Jake berteriak melepas lelah nya.

Jake... Dirimu terlalu bodoh bahkan dengan mudahnya percaya dengan cerita yang seharusnya tidak kamu percaya.

Jay pulang ke rumah, aneh kenapa sepi sekali..

"Jungwon, ngapain duduk disitu?"

Bagaimana tidak terkejut, Jay melihat Jungwon duduk di pojokan menunduk seperti orang ketakutan tapi wajahnya--- malah terlihat menakutkan, perasaan Jay aneh..

"Hyung.. siapa lelaki ini?" Jungwon memperlihatkan foto Sunghoon bersama Heeseung.

"Darimana kamu menemukannya?"

"Darimana aku menemukannya tidak penting Hyung, hanya saja--- Hyung... Apa mereka punya hubungan? Sunghoon Hyung tidak pernah menceritakan nya dan Hyung juga tidak pernah memberitahuku, kenapa Hyung?"

"Jungwon, sini duduk." Jay duduk dan menepuk sofa di sebelahnya.

"Ceritakan saja jika ingin cerita Hyung, aku cukup mendengar."

Jay akhirnya menceritakan semua kisah Sunghoon dan Heeseung karena Jay pun yakin Sunghoon masih memiliki rasa suka sama Heeseung meskipun keduanya tidak pernah bertemu selama 6 tahun tapi cinta keduanya itu kuat dan Jay tahu sejauh apapun cinta keduanya pergi jika takdir melarang maka tak ada yang bisa menentangnya bukan...

.
.
.

YUNA💛
130924

Love And Hurts { SELESAI ✔️ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang