"Hyung jangan pergi yah, hyung tega ninggalin aku." cemberut nya dengan wajah kesal.
"Hyung harus pergi ke Jakarta uwon, pekerjaan Hyung dipindahkan kesana"
"Memangnya nggak bisa ditunda yah sampai uwon lulus kuliah, terus uwon sama siapa disini, pokoknya Hyung nggak boleh pergi." Seseorang bernama Jungwon yang merengek itu mulai sesegukan.
"Nanti setelah kamu lulus kan bisa susul Hyung lagian siapa bilang kamu sendiri, apa kamu lupa dengan su--"
"Dia selingkuh Hyung, tiap hari yang diingatnya cuma kertas kertas kertas atau laptop terus aku bakal dicuekin. Hyung, Hyung nggak sayang uwon lagi yah"
"Jay-ah!!"
Gubrak!
"Sunghoon, suara lo buat gue kaget tahu nggak. Gue tuh baru merem habis dipaksa ke pesta dan lo teriak" omel Jay.
"Lihat Hyung, dia malah kesenangan habis dari pesta" sindir Jungwon.
"Ada apa sih?!"
"Gue besok harus ke Jakarta dan istri lo melarang gue pergi"
"Tiba-tiba, kenapa pindah? Bukannya lo bilang mau lupain semua kenangan di jakarta sejak 6 tahun lalu"
"Gue dipindahin ke RS di salah satu jakarta Jay, gue juga nggak tahu kenapa tiba-tiba yah gitu deh namanya pekerjaan kalau dipindahkan yah harus diterima"
"Jungwon kenapa kamu melarang Sunghoon pergi?"
"Pakai tanya lagi kenapa, kalau nggak ada Sunghoon Hyung aku bakal sendiri di rumah memangnya kamu ingat rumah haa selain kerjaan cuma tidur atau makan baru ingat ada rumah"
"Jungwon,kan nanti kamu dan Jay bisa menyusul"
"Kalau begitu kenapa nggak Hyung saja yang tunggu aku lulus baru kita pindah ke Jakarta"
"Besok sebelum ke Jakarta ayo kita urus perpindahan mu Jungwon, kebetulan aku ada proyek baru di jakarta, disana aku punya banyak kolega jadi nggak perlu bolak-balik"
"Beneran Hyung, dengarkan Sunghoon hyung pokoknya Sunghoon Hyung nggak boleh tinggalin uwon."
Jungwon mendekati Jay lalu mencium pipinya dan menuju kamar untuk membereskan pakaian nya.
"Lo suaminya tapi kenapa gue merasa malah kayak suami Jungwon sih, lo kalau terus pergi kerja sampai lupa punya istri jangan salahin gue kalau Jungwon nantinya kepincut sama gue apa lagi kita tinggal 1 rumah"
"Kayak itu dong ipar adalah maut lagian gue percaya mana mungkin Jungwon selingkuh apalagi sama lo jauh banget di bawah kegantengan gue" ujar Jay narsis.
"Gue serius tentang tadi." Jay menutup pintu mendekati Sunghoon.
"Lo yakin beneran balik ke Jakarta?"
"Gue balik ke Jakarta untuk bekerja Jay bukan untuk nostalgia masa lalu lagian gue sudah melupakan apa yang terjadi beberapa tahun lalu, lo tahu semuanya lagian kalau gue nggak siap sampai kapan gue terjebak dengan keegoisan diri gue sendiri lagian menghindar pun jika sudah di takdir kan mau gimana"
"Lo sekarang ada gue, Jungwon jadi gue harap lo beneran lupain Heeseung brengsek itu. Sunghoon, lo harus tahu gue orang pertama yang akan menentang hubungan lo dan dia sekalipun gue harus egois"
"Jay-ah lo jangan berkata seperti itu karena gimanapun Heeseung itu teman lo"
"Gue nggak punya teman cemen kaya dia, pengecut dan takut perjuangin cintanya."
"Gue yang akan pilih rumah tempat tinggal kita jadi lo nggak perlu kebingungan dan nanti gue bakalan siapin mobil pribadi buat lo kerja"
"Jangan menolak Sunghoon, gue melakukan ini semua buat lo."
"Setelah selesai langsung tidur, jangan melamun atau menunda tidur lebih lama itu nggak baik."
Jay pergi dari kamar Sunghoon yang menghela nafas.
'Maaf Jay.. Hati dia masih ada.'
××××××
Pyar!!
"Sudah saya bilang untuk berhenti buat makanan kampungan seperti itu, ingat yah suami saya sudah meninggal jadi kamu harus menuruti perkataan saya. Buat sop sekarang!"
"Maaf buna biasanya jika sakit makanan nya bubur"
"Sunoo tidak menyukai bubur, buatkan sop ayam apa kau tidak dengar perkataan saya lagian sop ayam tidak salah untuk orang sakit"
"Aku akan memasaknya." Jake menahan tangis nya.
2 bulan lalu Tn. Lee meninggal dunia setelah melawan penyakit nya.
"Ada apa ini ribut sekali, Sunoo sedang sakit?"
"Istri tidak berguna mu itu Heeseung, sudah buna bilang jika Sunoo sakit makannya pakai sop bukan bubur masih saja membuat kesalahan, urus istri kamu itu." Yerin menjauhi dapur untuk mengecek keadaan Sunoo yang pagi ini entah kenapa demam padahal anaknya jarang sakit.
"Bukannya gue pernah bilang yah, lo nggak dengarin"
"Aku-- aku fikir Sunoo mau mencobanya karena itulah aku beri--"
"Ck! Bersihkan kekacauan ini, jangan sampai ada kaca yang berserakan."
Heeseung meninggalkan Jake dengan wajah dingin tanpa keperdulian.
6 tahun Jake berjuang untuk membuat Heeseung, Yerin dan Sunoo menyukainya tapi tetap saja ketiganya membenci Jake. Sebenarnya apa alasan ketiganya membenci Jake?
Bahkan jika harus berpisah, Jake tidak bisa melakukannya karena dirinya sudah berjanji dengan Tn. Lee untuk selamanya menjadi istri Heeseung sampai maut memisahkan keduanya, Jake harus menepati janji itu.
Jake bertahan meski tak pernah dianggap, menyakitkan sungguh bahkan disaat dirinya sakit tak ada yang perduli.
Jake tetap sabar dan yakin bahwa suatu hari nanti Heeseung akan membalas cinta nya dan menganggap pernikahan keduanya itu ada.
"Kamu harus sabar yah jika menghadapi Heeseung, sikapnya memang seperti itu tapi sebenarnya dia anak baik, Jake.. Aku titip Heeseung, dia suamimu sekarang jadilah istri yang baik."
Jake memang tidak mengenal Sunghoon dengan baik, keduanya bahkan tidak banyak mengobrol tapi kenapa Sunghoon begitu baik padanya. Jake ingin tahu kabar Sunghoon sekarang, terakhir kali Sunghoon datang di pesta pernikahan nya dan Heeseung sekalian pamit karena mendapat beasiswa sekolah di sekolah negeri meskipun Heeseung melarang Sunghoon pergi tapi Sunghoon tetap pergi dan setelah kepergian Sunghoon dan pernikahan itu setelah di situlah Heeseung berubah...
"Apa aku menikahi orang yang salah."
Jake tak ingin berlarut dalam kesedihan, ia buru-buru membereskan kaca berserakan dan melanjutkan memasak sop...
.
.
.ꇙꋬ꒒ꋬꂵ
ꌦ꒤ꂵꋬ💛
250824
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Hurts { SELESAI ✔️ }
Fanfiction{ DIEDIT } Sunghoon dan Heeseung saling mencintai sayangnya takdir seolah tidak merestui hubungan keduanya dengan hadirnya Jake dalam kehidupan keduanya yang membuat keduanya renggang. Jake dan Heeseung menikah, Sunghoon menghilang. Apakah ini adil...