Episode 11

1 6 0
                                    

•Memasuki Ruang Tersembunyi•

Suara alat penggalian yang digerakkan oleh Samuel berhenti mendadak saat alat tersebut menabrak sesuatu yang keras dan tidak alami. Mia, yang berada di dekatnya, segera memberi isyarat untuk berhenti. Mereka sudah bekerja selama beberapa menit, menggali pasir dan batu yang menyelimuti reruntuhan misterius itu. Kini, di depan mereka tampak sebuah pintu batu besar dengan ukiran aneh yang tampaknya tidak berasal dari budaya manusia mana pun.

Lisa segera mendekat, tangannya masih memegang alat pemindai yang telah menunjukkan struktur di dalam reruntuhan itu. Dengan hati-hati, dia menyorotkan lampu helmnya ke arah pintu batu itu, memperhatikan ukiran-ukiran yang tampak sangat tua dan asing.

[LISA]
(dengan nada kagum dan penuh penasaran)
"Ukiran ini… Sepertinya ini bukan dari peradaban yang kita kenal. Mungkin ini salah satu bukti pertama bahwa teknologi Pulsar memang ditemukan oleh peradaban yang hilang."

Mia menyentuh permukaan pintu dengan hati-hati. Batu itu terasa dingin dan keras, tetapi ada sesuatu yang aneh tentang teksturnya—seperti ada getaran halus yang hampir tidak terasa, seolah-olah pintu itu memiliki energi tersendiri. Sementara itu, Samuel mengambil langkah mundur, menyiapkan alat untuk membuka pintu tersebut.

[MIA]
(dengan nada tegas, namun penuh kewaspadaan)
"Kita harus membuka pintu ini. Tapi hati-hati, kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Bisa jadi ada jebakan atau sesuatu yang lebih berbahaya."

Samuel mengangguk, kemudian mengaktifkan alat pemotong plasma yang telah mereka bawa untuk membuka pintu tersebut. Cahaya biru terang dari alat itu memancar saat ia mulai memotong tepi pintu, membuat suara desis yang terdengar tajam bahkan di bawah air. Mia dan Lisa mundur sedikit, memberikan ruang bagi Samuel untuk bekerja.

Setelah beberapa menit, potongan terakhir pintu akhirnya selesai, dan Samuel mematikan alat pemotongnya. Pintu batu itu perlahan-lahan bergerak terbuka, mengungkapkan kegelapan yang pekat di dalamnya. Cahaya dari lampu mereka menerangi sedikit bagian dari lorong batu yang tampak seperti terowongan bawah tanah yang besar dan misterius.

Mia mengaktifkan alat komunikasi di helmnya, memastikan bahwa tim tetap terhubung meskipun berada di dalam struktur tersebut.

[MIA]
(dengan nada tegas, namun penuh dengan antisipasi)
"Kita masuk sekarang. Periksa udara di dalam, dan tetap waspada terhadap apapun yang tidak biasa."

Lisa mengaktifkan alat analisis udara, dan setelah beberapa detik, alat itu menunjukkan bahwa meskipun udara di dalamnya tipis, masih dapat dihirup tanpa masalah besar. Namun, ada sedikit unsur gas yang tidak dikenali oleh sensor mereka, sesuatu yang tampaknya sangat tua dan mungkin tidak pernah terdeteksi sebelumnya.

Dengan hati-hati, Mia memasuki lorong tersebut, diikuti oleh Samuel dan Lisa. Lorong itu terasa dingin dan sepi, dengan dinding batu yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran rumit yang tampaknya memiliki makna tertentu, meskipun tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat memahaminya.

Lampu di helm mereka memantulkan cahaya di dinding, menciptakan bayangan yang bergerak mengikuti langkah mereka. Suara gemericik air dari pakaian selam mereka terdengar jelas di dalam lorong yang sunyi itu, menambah kesan bahwa mereka benar-benar memasuki wilayah yang belum pernah dijamah manusia selama ribuan tahun.

[LISA]
(dengan nada rendah, penuh kekaguman dan sedikit takut)
"Lihat ukiran-ukiran ini… Sepertinya menggambarkan sesuatu yang ritualistik. Mungkin ini adalah tempat yang suci bagi peradaban yang membangunnya."

Samuel memperhatikan ukiran-ukiran tersebut dengan seksama, merasa seperti ada pola tertentu dalam desainnya. Ukiran itu tidak hanya menggambarkan simbol-simbol aneh, tetapi juga bentuk geometris yang rumit, mungkin semacam bahasa atau kode.

[SAMUEL]
(dengan nada penuh spekulasi)
"Mungkin ini adalah kunci untuk membuka rahasia teknologi Pulsar. Jika kita bisa mengartikan ukiran ini, kita mungkin bisa menemukan cara untuk mengaktifkan atau menghancurkan teknologi itu."

Mia mendengarkan dengan seksama, mencoba menganalisis situasi. Mereka semakin dalam memasuki lorong, dan semakin jauh mereka melangkah, semakin kompleks dan rumit ukiran-ukiran itu terlihat. Lorong itu mulai melengkung ke bawah, menunjukkan bahwa mereka semakin dekat ke pusat struktur ini.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di sebuah ruang terbuka yang sangat besar, yang tampaknya merupakan pusat dari reruntuhan ini. Ruang itu gelap gulita, tetapi ketika Samuel menyorotkan lampu ke langit-langit, mereka melihat sesuatu yang luar biasa.

Di atas mereka, menggantung sebuah bola besar yang tampaknya terbuat dari bahan metalik yang tidak dikenal, bersinar dengan kilauan redup biru kehijauan. Bola itu berputar perlahan-lahan, seakan-akan ditopang oleh sesuatu yang tidak terlihat. Di dasar ruangan, terlihat beberapa perangkat yang tampak seperti alat kontrol atau mesin yang sudah sangat tua.

[MIA]
(dengan nada penuh keheranan dan ketegangan)
"Ini... ini mungkin inti dari teknologi Pulsar. Lihat, perangkat-perangkat itu... sepertinya mereka masih berfungsi, meskipun sudah sangat tua."

Lisa mendekati salah satu perangkat dan mulai memeriksanya dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa meskipun terlihat tua dan usang, teknologi di dalamnya jauh lebih maju daripada apa pun yang pernah mereka temui.

Samuel, sementara itu, memusatkan perhatiannya pada bola besar di atas mereka. Dia merasakan energi yang sangat kuat terpancar darinya, seolah-olah bola itu adalah sumber kekuatan yang telah menggerakkan seluruh struktur ini selama ribuan tahun.

[LISA]
(dengan nada kagum dan sedikit kebingungan)
"Teknologi ini... terlalu maju untuk ukuran zaman di mana reruntuhan ini dibangun. Ini bukan sesuatu yang bisa kita pahami dengan mudah."

Mia menatap bola besar itu, merasakan bahwa mereka berada di hadapan sesuatu yang sangat kuat dan berbahaya. Dia tahu bahwa apa yang mereka temukan di sini bisa mengubah segalanya, baik untuk kebaikan atau keburukan.

[MIA]
(dengan nada tegas dan penuh tekad)
"Kita harus mempelajari ini lebih lanjut, tapi dengan sangat hati-hati. Jika musuh kita menemukan ini terlebih dahulu, dunia bisa berada dalam bahaya besar."

Ketiganya berdiri di tengah-tengah ruangan besar itu, dikelilingi oleh misteri dan bahaya yang belum terungkap. Mereka tahu bahwa apa yang mereka temukan di sini bisa menjadi kunci untuk menghentikan atau mengaktifkan teknologi Pulsar yang telah lama hilang.

Dalam keheningan yang mencekam, Mia, Samuel, dan Lisa menyadari bahwa mereka baru saja menginjakkan kaki di wilayah yang sangat berbahaya. Langkah selanjutnya harus diambil dengan penuh kehati-hatian, karena satu kesalahan saja bisa mengakibatkan konsekuensi yang sangat fatal.

Penelusuran Teknologi HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang