Episode 7

4 6 0
                                    

•Pertaruhan untuk Bertahan Hidup•

Tim Dr. Mia Carter berlari melalui lorong-lorong sempit dan berkelok-kelok yang mengarah ke pintu keluar utama kota bawah tanah. Suara gemuruh dan dentuman dari makhluk mekanis yang mengejar mereka masih terdengar dari belakang. Lorong-lorong itu dipenuhi dengan reruntuhan yang jatuh dari langit-langit, membuat perjalanan mereka semakin sulit dan berbahaya. Mereka semua kelelahan, tetapi adrenalin membuat mereka terus bergerak maju.

Makhluk itu mulai pulih dari ledakan yang mereka ciptakan sebelumnya dan kembali mengejar mereka dengan kecepatan yang menakutkan. Cahaya merah dari matanya memantul di dinding-dinding batu, menambah rasa panik yang sudah menyelimuti tim.

[LISA]
(dengan napas tersengal-sengal, penuh kecemasan)
"Kita tidak akan bisa menghindarinya lebih lama lagi! Makhluk itu terlalu cepat, dan lorong-lorong ini semakin sempit!"

Samuel mencoba berpikir cepat, memeriksa jalan di depan mereka. Dia melihat lorong bercabang, salah satunya tampak lebih luas dan mungkin membawa mereka lebih dekat ke pintu keluar. Namun, lorong itu juga tampak berbahaya dengan banyak reruntuhan yang menghalangi jalan.

[SAMUEL]
(dengan nada cepat dan tegas)
"Kita harus ambil jalan yang lebih lebar itu! Meskipun ada reruntuhan, itu adalah kesempatan terbaik kita untuk menghindari makhluk itu."

Mia setuju, dan mereka berlari ke arah lorong yang lebih lebar. Namun, begitu mereka memasuki lorong itu, mereka langsung dihadapkan pada tumpukan besar batu dan reruntuhan yang menghalangi jalan mereka. Tak ada waktu untuk ragu; mereka mulai berusaha memindahkan batu-batu tersebut dengan sekuat tenaga.

[MIA]
(dengan nada mendesak dan penuh energi)
"Kita harus melewati ini secepat mungkin! Jika makhluk itu mengejar kita di sini, kita akan terjebak!"

Dr. Turner dan Lisa bekerja sama untuk memindahkan batu-batu besar, sementara Samuel menggunakan alat-alat kecil yang mereka miliki untuk mencoba memecah beberapa bagian reruntuhan yang lebih besar. Makhluk itu semakin mendekat, dan suara gemuruh dari langkahnya semakin keras, menggema melalui lorong-lorong sempit di sekitar mereka.

Mia melihat ke belakang dan melihat bayangan makhluk itu mulai muncul di ujung lorong. Tidak ada lagi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan hati-hati. Dengan kekuatan yang tersisa, mereka akhirnya berhasil membuka celah kecil di antara reruntuhan yang cukup besar untuk mereka lewati satu per satu.

[DR. TURNER]
(dengan nada lega, tapi masih waspada)
"Kita berhasil membuka jalan! Ayo, cepat keluar sebelum makhluk itu mencapai kita!"

Lisa adalah orang pertama yang masuk melalui celah itu, diikuti oleh Dr. Turner. Mia dan Samuel berada di belakang, memastikan semua orang aman sebelum mereka keluar. Tepat saat mereka semua berhasil melewati celah itu, makhluk mekanis itu muncul, berlari dengan kekuatan penuh dan menghantam reruntuhan yang tersisa, menghancurkannya dengan mudah.

Reruntuhan yang tersisa runtuh di belakang mereka, menutup jalan kembali dan memperlambat makhluk itu. Namun, mereka tahu bahwa ini hanya memberi mereka sedikit waktu untuk melarikan diri sebelum makhluk itu menemukan jalan lain untuk mengejar mereka.

[LISA]
(dengan nada panik, melihat ke depan)
"Kita harus terus bergerak! Pintu keluar utama pasti tidak jauh lagi!"

Mereka melanjutkan perjalanan melalui lorong yang semakin menurun, menunjukkan bahwa mereka mendekati bagian paling rendah dari kota. Suara gemuruh dari atas menunjukkan bahwa kota ini mulai runtuh lebih cepat dari yang mereka perkirakan. Cahaya biru dari kristal di dinding semakin redup, menandakan bahwa energi yang menghidupkan kota ini semakin melemah.

Mia memimpin mereka dengan cepat melalui belokan-belokan terakhir. Dia berharap bahwa mereka akan segera mencapai pintu keluar. Namun, saat mereka mendekati ujung lorong, mereka tiba-tiba dihadapkan pada pemandangan yang mengejutkan.

Pintu keluar utama terlihat di depan mereka, tetapi terhalang oleh tumpukan besar batu dan logam yang jatuh dari langit-langit. Hanya ada satu jalan keluar kecil di samping reruntuhan itu, tetapi terlalu sempit untuk dilalui dengan cepat.

Mia berpikir cepat, menyadari bahwa mereka tidak punya banyak pilihan. Dia memberi isyarat kepada timnya untuk mengikuti, dan mereka mulai memanjat reruntuhan untuk mencapai jalan keluar kecil itu. Namun, makhluk mekanis yang terus mengejar mereka mulai menghancurkan lorong di belakang mereka, menyebabkan lebih banyak reruntuhan yang menutupi pintu keluar.

[SAMUEL]
(dengan nada tegas dan penuh tekad)
"Kita harus melewati celah itu sekarang, atau kita tidak akan pernah bisa keluar!"

Dr. Turner, Lisa, dan Mia dengan cepat berusaha untuk melewati celah yang tersisa, satu per satu. Namun, saat tiba giliran Mia, makhluk itu tiba-tiba muncul di ujung lorong, menerobos reruntuhan dengan kekuatan yang mengerikan. Dengan hanya beberapa detik tersisa, Mia melompat ke dalam celah sempit itu, hampir tertimpa oleh batu-batu yang jatuh.

Mereka semua berhasil keluar dari lorong tepat saat lorong itu runtuh sepenuhnya, memerangkap makhluk mekanis itu di dalam. Mereka terjatuh di tanah, terengah-engah dan kelelahan, tetapi aman. Makhluk itu tidak bisa lagi mengejar mereka, dan pintu keluar utama sekarang berada tepat di depan mereka.

[MIA]
(dengan nada lega tapi tetap waspada)
"Kita berhasil... untuk sekarang. Tapi kita harus segera keluar dari sini sebelum seluruh kota ini runtuh di atas kita."

Dengan sisa-sisa tenaga yang mereka miliki, tim bergerak menuju pintu keluar utama. Mereka tahu bahwa ini mungkin satu-satunya kesempatan mereka untuk bertahan hidup dan melarikan diri dari bahaya yang terus mengintai di kota bawah tanah ini. Langit-langit mulai runtuh lebih cepat, dan mereka harus bergerak dengan cepat untuk mencapai kebebasan.

Penelusuran Teknologi HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang