Pemburuan klan rubah tidak lagi menjadi sesuatu yang mengejutkan orang-orang. Karena hewan langka tersebut memang sangat diminati oleh banyak orang. Karena hanya dengan satu ekornya saja bisa membuat para kultivator memasuki alam tertinggi.
Sudah banyak cara dilakukan untuk menemukan keberadaan klan rubah yang tersembunyi dari dunia manusia. Namun tak satupun bisa berhasil menemukan keberadaan mereka. Hingga tak sedikit orang yang mulai menyerah untuk menemukan hewan langka itu.
Namun sepertinya hal itu tidak berlaku bagi sebuah tim yang sudah mengincar klan rubah sejak mereka berumur 10 tahun. Berbekal ilmu pengetahuan mengenai kehidupan klan rubah, mereka mulai membentuk tim dan mencari keberadaan klan rubah.
Tim itu awalnya hanya berisi empat orang saja, tapi seiring berjalannya waktu anggotanya semakin bertambah banyak.
Yang paling orang-orang kenali di tim mereka adalah Xiao Se sang pemimpin, lalu Wuxin, Tang Lian dan juga Lingchen. Keempatnya memang sudah menyukai Rubah sejak mereka kecil. Keinginan untuk bertemu klan rubah perlahan-lahan berubah menjadi keinginan untuk memiliki saat mengetahui bahwa klan rubah memiliki segudang manfaat dalam kultivasi.
Kini mereka tengah berada di dalam hutan untuk mencari keberadaan klan rubah. Konon katanya klan rubah tinggal di negeri yang sangat indah di dalam hutan. Hanya saja sudah banyak orang yang mencoba untuk mengelilingi hutan, namun tak pernah menemukan tempatnya.
"Kemana kita harus mencari?" seorang dengan peta di tangan bertanya.
"Kita ke arah barat," jawab si ketua.
Mereka kembali berjalan menyusuri pohon-pohon yang tinggi menjulang. Cukup lama mereka berjalan namun mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan klan rubah. Mencari tempat mereka hidup memang sesulit ini.
"Xiao Se, kau ada saran?" Wuxin mengangkat tangannya guna menahan Xiao Se.
Xiao Se menaikkan alisnya lalu menjawab, "berpencar saja kalau begitu, aku akan ke barat sendirian. Dan kalian semua terserah ingin kemana."
Lingchen hendak berbicara tapi Xiao Se sudah pergi tanpa menoleh ke arah mereka. Pemuda itu mengangkat tangannya seperti orang yang ingin memukul.
Wuxin menyentuh bahu Lingchen dan menyeretnya pergi, "sudahlah kau tau kan dia tidak lemah."
"Si bajingan itu suka sekali pergi sendirian," ucap Lingchen. Yang di balas gelak tawa oleh Wuxin dan Tang Lian. Di antara mereka berempat, Lingchen memang yang paling tidak suka dengan apa yang Xiao Se lakukan.
Ketiga orang itu juga langsung membagi tim dan pergi ke arah berbeda-beda. Meskipun mereka tahu mungkin kali ini tidak akan menemukan tempat yang mereka incar.
Sementara itu Xiao Se malah merasa ia memasuki tempat yang sangat berbeda dari sebelumnya. Di depannya ada sungai yang begitu jernih. Lalu di seberangnya ada gunung besar dengan pemandangan air terjun dan pelangi. Sekejap Xiao Se merasa seperti masuk ke dunia dongeng.
Kakinya melangkah mendekat ke arah sungai, ia berjongkok untuk mencuci tangannya. Saat ia mengangkat kepalanya, kilau cahaya terpancar tak jauh dari tempatnya.
Xiao Se langsung berdiri untuk melihat dengan jelas. Dari atas gunung dimana air terjun mengalir, Xiao Se menyaksikan bagaimana seseorang dengan pakaian putih terbang ke bawah air terjun. Matanya sama sekali tak berkedip saat melihat sosok berbaju putih itu.
Pandangannya sama sekali tak teralihkan ke tempat manapun. Ia hanya fokus pada sosok yang kini mengeluarkan pedang tipis dari balik pakaiannya.
Xiao Se tidak bisa menahan diri untuk tidak mengagumi tiap gerakan berpedang sosok itu. Bagaimana ia berputar di udara hingga rambut putihnya berkibar seirama dengan pakaiannya. Tiap kakinya berpijak pada udara, lalu mendarat di atas air yang menghasilkan gelombang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The story' of us
FanfictionIsinya ONESHOOT dari drama kapal di drama Blood of Youth. Starring: Ao Ruipeng as Lei Wujie Li Hongyi as Xiao Se