Sejak tadi, Chaeyoung terus saja memeluk sang Eomma bahkan dia tidak membiarkan sang Eomma pergi kemana-mana.
"Chae. Mommy minta maaf atas apa yang sudah Limario lakukan. Mommy tahu kalau Limario salah. Dan Mommy tidak akan menghalang kamu untuk melapor polisi. Limario menang salah, dan dia harus dihukum," ujar Tiffany dengan sedih.
"A-Aku tidak ingin melapor polisi," akhirnya Chaeyoung bersuara.
"Kamu yakin Nak? Appa tidak bisa membiarkan dia bebas seperti itu. Tindakan dia ini sudah keterlaluan," sambar Ha-Won.
Chaeyoung menatap Ha-Won dengan tatapan yang nanar "A-Aku tidak ingin Limario di penjara. Tapi aku mohon, aku ingin pergi jauh dari sini. Aku tidak ingin melihat dia lagi. A-Aku takut,"
Jiyeon mengelus punggung Chaeyoung bagi menenangkan badan sang anak yang sudah mula gementar itu.
"Kamu ingin kemana Chae?" tanya Ha-Won sementara sahabat Chaeyoung hanya bisa menatap Chaeyoung dengan sendu.
"Aku ingin pergi jauh dari negara ini Appa. Aku tidak ingin bertemu Limario lagi. Aku mohon Appa," lirih Chaeyoung.
Ha-Won mengusap wajahnya dengan kasar "Appa tidak bisa membiarkan kamu pindah sendirian Chae. Diluar sana itu lebih bahaya. Appa takut kamu kenapa-napa. Kamu butuh seseorang yang bisa menjaga dan melindungi kamu,"
"Om, maaf," sambar Jane secara tiba-tiba "Jika benar Om menginginkan seseorang untuk menjaga Chaeyoung, izinkan aku untuk menjadikan Chaeyoung sebagai istri aku,"
Deg
Seketika suasana didalam ruang inap itu menjadi hening.
"Oppa, jangan bercanda!" Jennie memecahkan keheningan. Dia menatap Jane dengan serius.
Jane membasahi bibir bawahnya "Aku sudah menganggap Chaeyoung, Irene dan Joy seperti adik aku sendiri. Aku menyayangi ketiganya sama seperti aku menyayangi Jennie. Hati aku ikut merasa sakit jika ke empat gadis yang aku sayangi ini terluka. Tapi sekarang Jennie sudah punya Jisoo sebagai pelindungnya. Irene sudah punya Seulgi. Joy juga sudah punya Wendy. Dan sekarang aku hanya perlu melindungi Chaeyoung. Jika dengan cara menikahi Chaeyoung aku bisa menjaga Chaeyoung, aku ikhlas untuk menjadikan Chaeyoung sebagai istri aku,"
"Kamu sadar sama apa yang kamu katakan? Pernikahan itu bukan hal yang main-main. Chaeyoung juga baru saja mengalami kejadian yang buruk gara-gara cowok," Ha-Won berujar dengan serius.
"Aku tahu Om sama Tante masih ragu sama aku. Tapi aku berjanji sama kalian kalau aku tidak akan pernah menyakiti Chaeyoung. Jika aku menyakiti Chaeyoung, Om bebas memukul atau bahkan Om bisa membunuh aku," balas Jane yang juga serius.
"Jika dengan menikah aku bisa pergi jauh dari sini, aku setuju untuk menikah dengan Jane Oppa," timpal Chaeyoung.
"Chae, kamu serius?" tanya Jennie menatap wajah Chaeyoung.
Chaeyoung menghembuskan nafasnya dengan kasar "Aku serius,"
Chaeyoung sadar, tidak semua cowok itu sama. Lagian, Chaeyoung cukup mengenali sosok Jane. Walaupun marah, cowok itu tidak pernah menggunakan kekeras. Jane memang kembaran Jennie, namun sikap keduanya berbeda. Jika Jennie adalah api, Jane adalah air. Jane sentiasa tenang ketika menghadapi masalah. Sikapnya juga cukup matang.
"Bawa Om sama Tante ketemu orang tua kamu. Kita langsung saja menguruskan tanggal pernikahan kalian!" putus Ha-Won pada akhirnya.
"Sedikit saja kamu bikin Chaeyoung terluka, Om hancurkan kehidupan kamu!" lanjutnya memberi ancaman.
"Bisa aku bicara sama Jane Oppa?" tanya Chaeyoung.
Seakan mengerti, mereka semua langsung keluar dari ruang inap itu; meninggalkan sosok Jane yang akan berbicara dengan Chaeyoung.
"Apa Oppa serius sama kata-kata Oppa tadi?" tanya Chaeyoung untuk memastikan.
Jane tersenyum "Aku serius,"
"Tapi, kita tidak saling mencintai. Aku juga tidak ingin Oppa terpaksa menikah sama aku gara-gara rasa kasian,"
"Chae, ini keputusan aku sendiri. Tidak ada paksaan dari siapa-siapa. Aku sendiri yang memutuskan untuk menikahi kamu. Aku ingin menjaga kamu,"
Jane beralih menggenggam tangan Chaeyoung. Gadis itu tersentak, bahkan dia kelihatan sedikit ketakutan.
"Chae, tenang. Jangan takut sama aku," Jane langsung memberikan kata-kata penenang kepada Chaeyoung sehingga gadis itu mula merasa tenang.
"Dulu Limario yang membantu aku menghilangkan trauma aku. Tapi sekarang dia yang membuat trauma aku kembali," Chaeyoung tersenyum miris.
"Dan aku janji akan menghilangkan trauma kamu," balas Jane.
"Limario juga pernah ngomong seperti itu. Tapi dia tetap saja berbohong,"
"Tidak semua cowok itu sama. Aku berbeda dari semua mantan kamu,"
Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar "B-Bagaimana kalau pernikahan kita nanti gagal?"
"Kita bahkan belum mencobanya. Kita jalani semuanya bersama," Jane menampilkan senyuman manisnya "Lagian, pacaran setelah menikah itu lebih seru. Aku akan pastikan kamu tidak menyesal setelah menjadi istri aku. Aku bukan saja berjanji kepada kamu, tapi aku juga akan berjanji kepada Tuhan kalau aku akan menjaga kamu dengan baik,"
Akhirnya Chaeyoung menampilkan senyuman "Ini adalah peluang terakhir aku kepada cowok,"
*
*"Shh," Limario meringis kecil ketika Hansoo mengobati luka diwajahnya itu.
Tadi setelah Daddy dan ketiga sahabatnya pergi, Limario langsung saja datang ke apartment Hansoo dan meminta gadis itu untuk mengobatinya.
"Kamu lihat sendiri bukan, gadis itu adalah ular. Gara-gara dia, kamu kehilangan sahabat kamu. Orang tua kamu sendiri bahkan membenci kamu gara-gara dia," ujar Hansoo dengan serius.
"Gue bodoh karena percaya sama gadis itu! Gue menyesal karena dulu sudah mengganti identitas gue hanya gara-gara dia. Ck, dia bikin gue menjadi cowok pecundang!" balas Limario dengan tangan yang terkepal.
"Terus sekarang apa yang akan kamu lakukan?" tanya Hansoo.
Limario mengusap wajahnya dengan kasar "Gue bingung,"
"Bagaimana kalau kita liburan? Kamu butuh istirahat untuk menenangkan pikiran kamu. Kita bisa ke Jeju. Aku punya villa disana," usul Hansoo.
Limario terdiam sebelum tersenyum "Ide yang menarik. Mendingan kita berangkat besok pagi saja. Gue sudah tidak sabar untuk menenangkan pikiran gue dari masalah wanita murahan itu,"
"Aku akan menyiapkan koper aku sekarang!" dengan antuasisnya Hansoo berlalu ke kamar untuk menyiapkan kelengkapannya.
Aku bakalan sibuk, jadi aku akan segera menamatkan cerita ini🤧
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice of Love✅
FanfictionDemi gadis yang ditaksir, Limario sanggup mengganti identitasnya menjadi Lalisa hanya untuk mendapatkan hati Chaeyoung, gadis yang dia cintai. Namun, akhirnya dia sendiri yang mensia-siakan semua pengorbanannya. Chaelisa/Chaelim📌 Litop📌 BxG📌 Fan...