"Part : "15"🧹Kado dari Ian🔮

45 11 0
                                    

-----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------

Halo kesayanganku cantik ganteng sebelum kalian Membaca cerita saya ada baiknya bantu aku dan follow untuk menuju 100 follower pembaca, dan jika sudah jangan lupa like bintang ya.

Volume 15

By Lee Zian Yuu

Kado dari Ian

Warning: (lagi?)

Cerita ini masih dalam tahap pengembangan, jadi mungkin ada beberapa bagian yang kurang sempurna.  Jika kamu menemukan kesalahan atau bagian yang kurang menarik, jangan sungkan untuk memberi tahu aku!  Kritik dan saranmu sangat berarti untukku.

Terima kasih sudah membaca, dan semoga kamu menikmati cerita ini! 

I love you semuanya! 💖

🍅🍅🍅🍅
🍅 Yuu 🍅
🍅🍅🍅🍅

A

ku mengunyah beberapa batang cokelat yang diberikan gadis tadi, hanya bisa menghela napas. Ketiga temanku tampak sedang asyik mengobrol di hadapanku, seolah tidak ada masalah. Aku hanya bisa menunjukkan raut datar, tetapi dalam hatiku merasa nelangsa. Aku telah melakukan tiga kesalahan fatal yang sangat mencolok.

Pertama, saat aku memasuki sekolah ini, topi seleksi justru memilihku untuk masuk ke semua asrama yang ada di sini. Hal ini membuat semua orang heboh, sampai akhirnya Profesor Dumbledore, kepala sekolah, turun tangan untuk mencari tahu apa yang ada di dalam diriku. Kedua, aku seharusnya tidak ikut campur dalam insiden yang terjadi di kamar mandi saat Hermione nyaris diserang oleh troll. Saat itu, Harry dan Ron memutuskan untuk menyelamatkannya.

Ketiga, kemarin saat aku menolong seorang gadis yang sedang kesulitan dengan cara merebut sapu milik Malfoy, aku terlihat sangat mencolok. Sebagai anak kelas satu yang baru masuk, aku menggunakan sapu terbang di area berbahaya, dan semua orang melihatnya.

Aku masih terpaku pada pemikiranku,  bayangan The Void yang lepas entah ke mana masih menghantuiku.  Harry Potter,  yang tampaknya menyadari kegelisahan yang menyelimutiku,  mencoba mengalihkan perhatianku.

"Hei,"  katanya,  suaranya lembut.  "Kau kenapa?  Kelihatan pucat."Tanya Harry.

Aku terbangun dengan terkejut,  mencoba menunjukkan senyuman kecilku kepadanya dan menggeleng lembut.

"Tidak apa-apa," kataku, suaraku sedikit gemetar. "Hanya sedikit mimpi buruk."Ucapku membuat alasan.

Harry menatapku dengan mata khawatir. "Mau cerita?" tanyanya, suaranya penuh empati. "Aku selalu siap mendengarkan."

Gadis Pengelana Buku (Kamu dan Harry Potter) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang