-----------------
Halo kesayanganku cantik ganteng sebelum kalian Membaca cerita saya ada baiknya bantu aku dan follow untuk menuju 100 follower pembaca, dan jika sudah jangan lupa like bintang ya.
Volume 16
By Lee Zian Yuu
Trio yang perlahan berubah
Warning: (lagi?)
Cerita ini masih dalam tahap pengembangan, jadi mungkin ada beberapa bagian yang kurang sempurna. Jika kamu menemukan kesalahan atau bagian yang kurang menarik, jangan sungkan untuk memberi tahu aku! Kritik dan saranmu sangat berarti untukku.
Terima kasih sudah membaca, dan semoga kamu menikmati cerita ini! I love you semuanya! 💖
🍅🍅🍅🍅
🍅 Yuu 🍅
🍅🍅🍅🍅"
Aku menghela napas. Semingguan ini, aku memutuskan untuk sedikit menjauh dari trio kesayangan para penggemar Harry Potter. Ini bukan tanpa alasan, mengingat aku sudah terlalu banyak melakukan kesalahan fatal yang membuatku terlibat dalam adegan 'canon event' yang seharusnya tidak ada aku di sana.
Aku mencoba berbagai alasan untuk menghindar, seperti bilang aku sibuk, diminta menjadi membantu guru, dan segala macam alasan lainnya. Namun entah kenapa, aku merasa Harry lebih perhatian dan lebih sering mempertanyakan keberadaanku. Dan di sinilah aku, di jam istirahat sekolah, menemani Profesor Dumbledore, kepala sekolah Hogwarts, bermain catur."
"Kau kehilangan kudamu dan nyaris kehilangan kepala ratumu ,Istar," kata Profesor Dumbledore setelah aku kalah untuk kelima kalinya melawan beliau.
Aku hanya menghela napas dan berkata, "Ya, aku tidak ahli dalam permainan ini."
"Jadi kau berusaha menjauh dari teman-temanmu untuk melarikan diri dengan cara seperti ini?" tanyanya sambil tertawa dan mengatur kembali bidak setelah berhasil mengalahkanku untuk keempat kalinya.
"Ini harus aku lakukan," kataku datar. "Aku tidak ingin melibatkan mereka setelah kejadian kemarin. Aku takut jika aku terlalu dekat dengan mereka, mereka akan terkena imbas masalah dari The Void yang sedang aku kejar."
"Aku mengerti," kata sang Profesor padaku. "Oh ya, aku punya satu hadiah untukmu." Ucapnya sembari merogoh kantongnya dan menunjukkan sebuah benda seukuran dengan kotak cincin, namun kali ini terbungkus rapi berwarna merah tua, mengingatkan aku dengan kotak kecil yang pernah dikasih Ian dua hari yang lalu.
"Apa ini?" kataku dengan datar sembari melirik kotak itu.
"Buka saja," kata sang Profesor sembari tersenyum dan berkata, "Selamat Natal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pengelana Buku (Kamu dan Harry Potter)
FanfictionJika kamu adalah seorang penyihir yang bisa memasuki mimpi dan dunia cerita kau akan kemana? Ini kisahmu dan kupersembahkan untukmu wahai pembaca potterhead. Kamu adalah seorang penyihir mimpi sekaligus penyihir yang mendedikasikan hidupmu menjadi...