BAB 11: THE NIGHT WE MET

105 9 0
                                    

"I had all and then most of you, some and now none of you
Take me back to the night we met."

The Night We Met - Lord Huron🎵

***

[Wonbin: Thankss lagi yaa, sorry ngerepotin kemarinn]

[Anton: Kak. Ini udah 20x kakak minta
maaf.]

[Wonbin: Oh yaa? Gue gak enak soalnyaa, serius]

[Anton: It's okay kak. Kalo emang butuh bantuan, bilang ajaa.]

[Wonbin: Ton..]

[Anton: Kan sebagai teman bisa kak, kalo kakak gak nyaman aku gak maksa kok. Aku gak bakal ganggu kakak juga. Aku gak bakal ngechat kalo kakak gak ngechat, aku gak bakal kepo kehidupan kakak jugaa biar kakak gak risih. Tapi kalo kakak perlu bantuan ku, aku bakal bantu. Please.. let me know. I just want to make sure that you're okay. I won't bother U, I promise.]

[Wonbin: Lo ingat gak sih kenapa kita bisa putus ?? Mungkin lo lupa.]

[Anton: No. I remember. Didn't we talk about it this morning? And you say that you understand. Kak. That woman and I were never close at all, we never even talked at that time.]

[Wonbin: So, how can she have such a close photo of you? Not even just one photo, ton.. SHE SHARED A LOT PHOTOS TO ME.]

Cukup. Anton rasa percakapan ini hanya akan menambah kesalahan paham diantara mereka. Anton harus menemui Wonbin lagi dan menjelaskan semua ini.

Maka disinilah Anton, berdiri di depan gerbang rumah Wonbin, menggenggam ponselnya erat-erat setelah perkelahian mereka di ruang chat tadi. Dia tahu, mereka perlu bicara secara langsung. Hatinya masih berat, tapi dia memaksa dirinya untuk menekan bel rumah.

Namun, satpam yang berjaga di depan rumah Wonbin segera menghentikannya, tidak memberi izin untuk masuk. Anton mencoba menjelaskan, tapi satpam itu tetap tak bergeming, membuat Anton semakin frustrasi.

Untungnya, saat itu Shotaro kebetulan keluar rumah dan melihat Anton berdiri di sana dan memberi isyarat kepada satpam untuk membiarkan Anton masuk, dan mereka berdua menuju kamar Wonbin.

Begitu sampai di depan pintu kamar adiknya, Shotaro mengetuk pintu dengan perlahan.

"Bin, ada Anton nih, dia mau ketemu kamu."

Di dalam kamar, Wonbin yang awalnya kesal karena Anton tidak membalas pesan-pesannya, tiba-tiba merasa panik saat mendengar suara Shotaro. Dia buru-buru mengambil ponselnya dan mengetik pesan dengan cepat,

"Aku gak mau ketemu dia, suruh dia pulang!"

Namun, pesan itu tidak mengubah keputusan Shotaro. Alih-alih menuruti permintaan Wonbin, Shotaro malah terus membujuknya dengan suara lembut tapi tegas.

"Gini cara berterima kasih, Bin?"

Wonbin terdiam sejenak, jantungnya berdetak cepat karena kecemasan. Dia tahu Anton di luar, menunggu dengan sabar, tapi ketakutannya akan konfrontasi membuatnya ragu. Namun, mendengar ketegasan dan keprihatinan dalam suara Shotaro, Wonbin perlahan bangkit dari tempat tidurnya, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa takut dan amarah.

Wonbin terus mengunci diri di dalam kamar, duduk di sudut tempat tidurnya dengan perasaan yang campur aduk. Dia terus mendengar suara ketukan di pintu kamarnya yang sudah berkali-kali dilakukan oleh Shotaro yang mencoba membujuknya untuk membuka pintu dan berbicara dengan Anton. Namun, Wonbin tetap diam, menolak untuk memberi respons. Dia tidak ingin melihat Anton-bukan sekarang, bukan setelah semua yang terjadi di masa lalu.

WHISPER BETWEEN US || TONNEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang