Di sebuah sudut kantin kampus yang ramai dengan obrolan dan tawa mahasiswa, Seunghan duduk di antara teman-temannya. Suara riuh percakapan di sekitar tidak mengalihkan fokusnya dari satu tujuan—meminta tolong kepada mereka. Dengan tangan yang perlahan memainkan sedotan dari minumannya, ia mengalihkan pandangannya dari satu teman ke teman yang lain, menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan permintaannya.
Setelah beberapa detik yang terasa begitu panjang, Seunghan akhirnya menghela napas pendek, memberanikan diri untuk bicara.
"Eh, besok kalian ada agenda, nggak? Gue mau minta temenin beli barang."
Sungchan, yang sedang santai menyeruput minuman dinginnya, langsung menjawab tanpa pikir panjang.
"Wah, besok malam minggu, soalnya. Udah pasti gue pergi pacaran sama kak Taro," katanya dengan nada santai, sambil tersenyum bangga.
Dia menyandarkan punggungnya ke kursi, terlihat begitu santai dan menikmati suasana.
Mendengar jawaban Sungchan, Eunseok yang duduk di sebelahnya tertawa kecil.
"Pacaran mulu ni orang. Bentar lagi bolong tu kantong lo," ejeknya, sambil menggelengkan kepala seolah-olah sudah terlalu sering mendengar cerita pacaran Sungchan.
Tapi kemudian, Eunseok menambahkan dengan nada lebih serius.
"Tapi tenang, Han. Gue kosong, kok, besok. Bisa nemenin lu."
"Aduh, Sohee sama Anton?"
"Kenapa ngeluh gitu?!" protes Eunseok namun tidak di tanggapi oleh Seunghan.
Di seberang meja, Sohee ikut angkat bicara sambil mengangkat bahu.
"Gue juga bisa, Han. Gue kosong besok," katanya dengan nada ringan, seolah-olah tawarannya adalah hal yang biasa.
Wajahnya tetap tenang, tapi ada sedikit senyum di sudut bibirnya yang menandakan dia senang bisa ikut terlibat dalam rencana Seunghan.
Sementara itu, Anton yang duduk di sebelah Sohee terlihat agak malas. Dia mendengarkan percakapan itu tanpa terlalu banyak minat. Tapi, melihat tatapan penuh harap dari Seunghan, dia akhirnya mengangguk pelan dan berkata.
"Gue ada reuni sama temen-temen KKN besok. Jadi, gak bisa. Sorry."
Seunghan hanya tersenyum kecil, mengangguk, dan kemudian melihat ke arah yang lain.
"Oke, berarti cuma Sohee sama Eunseok yang free," ujar Seunghan dengan nada lebih tenang sekarang.
Setidaknya ada dua temannya yang bisa menemani, dan itu sudah cukup untuk membuatnya merasa lega.
Sungchan, yang dari tadi belum selesai dengan ejekannya, tiba-tiba menoleh ke Seunghan dan berkata sambil menahan tawa.
"Kalo Eunseok kumat, kabur aja, Han."
Ucapan itu langsung disambut dengan tawa dari meja, bahkan Seunghan sendiri tidak bisa menahan senyum. Semua orang tahu bagaimana tingkah aneh dan tidak terduga dari Eunseok yang bisa muncul kapan saja. Seperti waktu ketika mereka ke toko pernak-pernik, Eunseok tanpa sengaja menjatuhkan hampir setengah rak barang karena terlalu bersemangat melihat sebuah pajangan unik. Atau saat dia tiba-tiba mengeluarkan lelucon ala bapak-bapak di situasi yang tidak tepat, membuat seluruh kelompok mereka malu.
Eunseok, yang tahu dirinya sedang dijadikan bahan lelucon, hanya tertawa kecil dan berkata.
"Iya, Han. Jangan kaget juga. Siapa tahu juga, gue bisa dapet diskon karena bikin kasirnya ketawa."
Dia tersenyum lebar, menunjukkan bahwa dia tidak tersinggung sedikit pun dengan candaan itu.
Meja mereka penuh dengan tawa. Suasana yang awalnya tegang karena Seunghan terlihat ragu-ragu sekarang berubah menjadi santai dan penuh keakraban.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHISPER BETWEEN US || TONNEN✔
Fiksi Penggemar[END]✔ ── Tonnen (Anton x Wonbin) kisah Anton yang masih belum bisa move on dari mantan nya, Wonbin, bahkan setelah beberapa tahun putus. ©yaywavey; 2024 (Disclaimer! BXB Story! Homophobic is prohibited from disturbing!)