"Minimal beli sendiri ya bangsat!" Echi dengan wajah tertekuk menatap pria dihadapannya.
"Alah bapaknya minta dikit doang elah" jawab Rion dengan wajah menjengkelkan.
Mereka berdua sedang berada di Uwu cafe, lebih tepatnya Caine dan yang lain meminta keduanya untuk membelikan makanan.
Awalnya hanya Rion yang ingin keluar untuk service mobil kesayangannya yang baru saja dibuat lecet oleh anak anomali ungu nya, yang kini berada tepat dihadapannya sambil menggerutu. Mereka belum berniat meninggalkan Uwu cafe, sedang ingin menikmati keributan di parkiran Uwu.
"Chi" panggil Rion. Echi menoleh, menatap sang papi dengan ekspresi bertanya.
"Apaan pih?" Jawab Echi, sedikit janggal karena yang ditatap menunjukan ekspresi yang menurutnya 'sus'.
"Lu lihat samping Uwu coba, ada anak SG disana." Rion mengalihkan pandangan kearah samping Uwu, dan benar ada beberapa anak SG sedang berkumpul disana.
Echi ikut mengalihkan pandangannya kearah yang sama dengan Rion. Ia mengernyitkan dahi, ia tak paham apa maksud Rion.
"Mau hantam kah?" Tanya Echi kembali menatap Rion. Rion hanya menggelengkan kepala, saat ini mereka sama sekali tidak membawa senjata. Di mobil mungkin ada tapi itu terkesan membuatnya terlihat mencurigakan.
"Balik yuk, ambil senjata sama ganti baju. Kalau emang mereka masih disini kita hantam bareng yang lain." Ucap Rion. Ia beranjak dari tempat yang ia duduki diikuti Echi dibelakangnya.
Sampai diparkiran ia masih memantau anak SG, dan ternyata ia juga diperhatikan oleh anak SG tersebut.
"Cek radio, kalian ganti baju jaket sama pakai masker. Bawain 2 senjata sama peluru, gua bakal pancing anak SG ke daerah kita." Ucap Rion yang langsung diiyakan oleh anak anak.
"Kalian ketemu anak SG dimana?" Tanya Caine. Dirumah, jujur ia tidak tenang setelah mendengar kalimat Rion di radio.
"Ketemu di Uwu mami, mereka ternyata juga ngawasin kita." Jawab Echi karena saat ini mobil yang ia dan Rion tunggangi sedang diikuti oleh anak SG setelah mereka keluar dari Uwu.
"Chi, pakai masker. Kalau gua bilang buat bawa mobil bawa mobilnya. Tinggalin gua gak papa." Ucap Rion setelah melihat mobil anak SG semakin mendekat.
"Lecet gimana?" Disaat seperti ini pun Echi masih mencoba mengajak bercanda membuat urat Rion sedikit terlihat.
"Masalah lecet biarin, yang penting nyawa lu." Jawab Rion, kini ia kembali fokus membuat anak SG itu bingung sembari menunggu anak anak yang lain siap di daerah tol kiri.
"Kalian udah di pom tol kiri belum?" Tanya Rion di radio.
"Udah, kita udah cari tempat set up juga" jawab Krow di radio. Krow dan yang lain sudah berada di bukit dekat pom tol kiri, ada juga yang berada di garasi atas pom.
"Oke gua kesana, SHIT JANGAN NABRAK BANGSAT!" Dan sepertinya kali ini tidak akan berjalan dengan mulus.
Anak SG mulai menabrak mobil Rion, mereka memepetkan mobil mereka di samping kanan kiri mobilnya.
"GUA UDAH DEKET LANGSUNG OPEN, GUA DI PEPET" teriakan Rion membuat semuanya langsung berada di posisi set up.
Mereka melihat mobil supra Rion yang dipepet 2 mobil lain. Riji langsung membredet mobil di sebelah kanan Rion karena ia yang berada di bukit dan Mako pun ikut menembak mobil yang berada di sisi kiri mobil Rion. Gin menembak mobil dibelakang Rion. Selia, Aenon, Key, Elya, Mia, Garin, Caine, Jaki, Istmo, dan Funin juga ikut menembak kearah ban dan para Anak SG.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family? [RIONCAINE]
RandomSekedar cerita kecil tentang keluarga TNF BOCIL FOMO DILARANG MASUK TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN REAL LIFE PURE HALU AUTHOR