"Kontol!" Umpatan kasar terdengar disudut rumah.
Gin kini berlari mengejar pelaku perusak moodnya, sedangkan si pelaku malah tertawa puas karena berhasil membuat Gin marah.
"Wlewlewle eits tidak kenaa" ujarnya mengejek membuat Gin semakin emosi.
"Sini gak lu chi! Balikin hp gua anjing!" Gin masih mengejar dan meneriaki Echi.
Echi yang diteriaki bukannya berhenti malah semakin berlari mencari perlindungan. Dan tepat didepannya seseorang yang pasti dan sudah jelas bisa menyelamatkannya.
"MAMI! TOLONG MAMI!" Teriak Echi, Caine yang turun dari lantai 2 pun menatap keduanya bingung.
Echi langsung bersembunyi dibalik Caine sambil terkikik karena Gin tidak bisa menangkapnya.
"Mi, misi mi. Ni anak kurang ajar banget mi" ucap Gin menurunkan nada bicaranya. Tak mungkin ia bisa meninggikan suara pada pria dihadapannya ini.
Caine yang tidak tau apa yang terjadi pun berusaha menengahi
"Gin, sabar dulu yaa. Echi, kamu apain Gin sampai marah gini" ucap Caine lembut, ia berusaha netral sehingga bisa membuat keduanya tenang
"Aku gak ngapa ngapain kok, cuma matiin hp Gin waktu lagi ngegame" ah ini penyebabnya. Caine hafal jika Gin sudah memiringkan handphone maka tandanya dilarang mengganggunya walau hanya sekedar mengajak bicara kecuali jika Caine yang mengajak bicara.
"Pala lu anjing! Lu lempar hp gua kan ke kolam!" Gin kembali naik pitam, jika hanya dimatikan ia masih bisa sabar tapi handphone nya dibuang ke kolam pinggir rumah bagaimana ia tidak marah.
"Mana ada! Lu nya ngejar ya gua panik! Jadi hpnya kebuang!" Sahut Echi masih bersembunyi dibalik punggung Caine.
"Udah udah, kita ke ruang tengah yaa. Tenang dulu okay? Obrolin baik baik." Caine mengajak keduanya untuk duduk di sofa ruang tengah.
Sejujurnya baru kali ini ia melihat Gin sekesal ini, ya siapa yang tidak kesal jika handphone miliknya dilempar ke kolam renang.
"Oke, tenang dulu ya. Dari yang aku tangkap Echi ngambil handphone Gin waktu Gin lagi main game, lalu Echi lempar ke kolam. Nah sekarang aku tanya ke Echi, kenapa ambil handphone Gin?" Suara halus itu kembali mengalun ditelinga keduanya. Echi yang beri pertanyaan dan ditatap hanya bisa menunduk. Jujur ia juga awalnya tidak berniat melempar handphone Gin, ia hanya ingin menjahili Gin dengan mematikan handphonenya saja.
"Aku niatnya mau jahilin Gin buat matiin hp doang, tapi gak sengaja malah ke lempar ke kolam." Jawab Echi lirih, ia melirik ke arah Caine dan Gin. Ia bisa melihat Caine menghela napas.
Sedangkan Gin, pria itu masih melayangkan tatapan tajam padanya membuat ia sedikit ciut karena jujur demi sempak pink papi yang ada di brangkas kini Gin terlihat menyeramkan.
"Echi, aku tau kamu anaknya jahil dan punya rasa penasaran yang tinggi. Tapi bukan berarti kamu bisa mengganggu orang seenaknya. Mungkin jika handphone Gin gak ada yang penting gak masalah, tapi kalau ternyata di handphone Gin ada sesuatu yang penting buat Gin gimana? Gin pasti sedih karena sesuatu yang penting itu udah gak ada sekarang. Jadi lain kali jangan lakuin itu lagi ya? Minta maaf dan tanggung jawab dengan kesalahan kamu oke." Seperti biasa, sosok Caine selalu mampu untuk meluluhkan dan mendamaikan suasana.
Gin yang menyimak pun ikut tenang seketika setelah mendengar suara Caine. Memang cocok dengan sebutan mami karena kepribadiannya yang lemah lembut tersebut.
Echi pun sama, yang awalnya berniat ngotot jika ia tidak salah pun akhirnya mengakui jika itu kesalahannya.
"Gin, aku minta maaf udah ganggu dan buang hp kamu ke kolam" Echi menatap ragu ragu Gin yang masih menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family? [RIONCAINE]
RandomSekedar cerita kecil tentang keluarga TNF BOCIL FOMO DILARANG MASUK TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN REAL LIFE PURE HALU AUTHOR