Masa Lalu (3)

64 6 0
                                    

-Bab Sebelumnya-

Hali: "pas awal itu, ada yang benci sama Lo ga?"

Taufan: "ada, dia itu Jennie dia sekelas sama gw"

.

.

.

-Bab Sekarang-

Hali: "ciri² Lo tau?"

Taufan: "sedikit, tapi ok lah kalo semisal gw sebutin"

Hali: "jelaskan dan sebutkan ciri² orang tersebut"

Taufan: "kayak dikasih pertanyaan sama guru bahasa indo gw aja"

Hali: "Jelasin, sebutin"

Taufan: "ok ok jadi.. dia itu Ade Permata Jennie dulu pas MPLS, orangnya tuh kek Ceria, gampang bergaul, selalu bareng temennya, trus juga dia orangnya bahagia banget. Cuma gatau kenapa tiba² sifatnya berubah pas hari ke-3 MPLS kayak pendiem, mudah marah, trus juga dia itu sendiri mulu kayak ga punya temen, padahal temennya banyak.. tapi pas itu juga gw punya banyak temen.. yaa istilahnya gw bergaul kayak biasanya. Gatau kenapa seminggu ato ga dua Minggu lagi, dia tiba² nyamper gw dan nyuruh pegang gunting yang ada merah² nya gatau itu apaan, yaa gw mah nurut² aja orang cuma pegang gunting doang. Tapi dia ngatain gw anak Manja, otomatis gw ga terima dong!! Tapi² entah kenapa gw punya niatan mukul dia"

Hali: "trus gimana, dan ko bisa² orang benci sama elu"

Taufan: "gw sih gatau bang, pas gw mau mukul Jennie, dia tuh kek tau gw mau mukul.. lah buktinya dia teriak duluan, and yang dateng untungnya Beastie gw"

Hali: "ok² gw paham, kalo udah boleh sekolah lu bakal tenang, aman, dijamin"

Setelah Halilintar mengucapkan itu, dia langsung pergi keluar tanpa berpamitan, dan juga meninggalkan Taufan yang sedang Hah, Hih, Huh, Heh, Hoh, alias otak ngeleg. Bertepatan itu Gempa datang ke ruangan Taufan.

Gempa: "Assalamu'alaikum Gem balik"

Taufan: "eh- Wa'alaikumsalam, lama bet Gem baliknya, ngapain aja hayyo??"

Gempa: "noh liat cuma beli makanan, soalnya yang Gem pengen ga ada"
//Nyodong kersek

//Ambil
Taufan: "wih!! Ada Chiki juga! Peka banget sih adek gw yang satu ini!"

Gempa: "Gem sempet mikir kalo Kak Upan pengen jajan, yaudah Gem beli aja"

Taufan: "Terbaik!!"
//Ngacungin Jempol

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Beberapa hari kemudian, Taufan akhirnya sembuh dari luka² itu dan kini Taufan berangkat ke sekolah. Tapi ia bingung saat disekolah mengapa tiba² anak² meminta maaf kepada nya, tapi yang paling ia kaget ada seseorang yang selalu membenci Taufan kini ia meminta maaf kepada Taufan.

???: "Taufan! Maaf yaa aku udah ngefitnah kamu, nyakitin mental, sama hati kamu. Aku tau aku salah, tapi mohon maafin aku!"

Taufan: "Jennie? Kenapa minta maaf? Kamu perasaan ga salah ko"

Jennie: "maafin aku, aku yang buat fitnah tentangmu... Trus, aku juga yang nyuruh anak² buat jatuhin kamu dari atap sekolah.."

Seperti menggumam, tapi Taufan masih mendengarnya dengan jelas.

Taufan: "apa?! Kamu buat fitnah tentang apa?? Trus aku kau benci karna apa??"

Jennie: "tentang.. kamu suka ngomongin dari belakang, diluar sekolah kamu suka ngerokok, trus minum A**r, memalak duit anak kecil di gang sepi, dan yang terakhir... Memp*rk**a anak.."

Taufan: "WHAT THE FUCK BUNG! Ekhem! Trus ko bisa mereka percaya?"

Jennie: "awalnya susah buat mereka percaya, tapi aku buat bukti foto.."

Taufan: "huh? Foto? Darimana kamu dapet?"

Jennie: "aku nyuruh kedua temenku buat jadi kamu sama satunya korban, tapi yang itu enggak lakuin beneran"

Taufan: "diluar Albert Einstein cuk, trus kenapa kamu membenciku seperti itu?"

Jennie: "aku.. aku iri karna kau punya banyak teman, aku juga cemburu bila teman² ku dekat dengan kau, tapi.. ada yang membuatku lebih membencimu.. mereka ga mau lagi sama aku karnamu.."

Taufan: "kau tau? •kita tak selalu mempunyai teman yang akrab begitu lama, ingat dia juga butuh teman, maka dari itu biarkanlah dia bergaul dengan yang lain• kau mengekangnya bukan? Agar ia tak dekat denganku"

Jennie: "i- iya, aku hanya takut dia meninggalkan ku nyatanya.. dia sendiri meninggalkan ku akibat kelakuan ku ke dia selama ini.."

Taufan: "maka dari itu •mulai lah dari awal, bila semuanya sudah hancur, ingat pelajari apa yang ada di lalu dan perbaiki semua• dan sekarang ayuk aku bantu^^ "

Jennie sedari tadi sudah menahan air matanya, namun kini pecah karna sudah tak kuat menahannya lagi.

Jennie: "hiks.. makasih.."

Disana Taufan hanya tersenyum melihat Jennie, ia Dejavu bila melihat bagaimana Jennie menangis

Akhirnya.. Taufan bersekolah dengan tenang lagi, seperti apa yang dikatakan Halilintar padanya.

-To be continued-

.

.

.

Aku tau kalian juga mempunyai Sahabat/Beastie/Teman dekat. Aku juga tau kalian tak ingin kehilangan mereka, tapi dengan cara tidak memperbolehkan tak terlalu dekat dengan yang lain, itu sama saja seperti engkau mengekangnya. Semakin kalian membuatnya begitu semakin pula kalian dibenci sedikit demi sedikit olehnya tanpa kalian sadari. Biarkan ia memiliki teman banyak, tapi juga jangan terlalu melepaskannya takutnya mereka akan lupa dengan kalian.

Pesan dariku, jagalah mereka sebaik-baiknya seperti engkau menyayangi mereka. Jangan terlalu berlebihan sikapmu padanya, terkadang ia bisa saja merasa risih atau tidak suka dengan sikap kalian.

Sahabat adalah pembawa keberuntungan jika engkau menjaganya dengan baik, karena mereka bisa menyelamatkan kalian di dunia dan akhirat kelak.

.


.

Sekian dari Author semoga berguna bagi kalian dan sekali lagi salam toleransi dari agama Islam🙏🏻 mohon maaf juga atas menyinggung perasaan anda.

Kegajean Sehari-hari Elemental Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang