Prolog

445 60 0
                                    

⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠

Note:
• area bxb
• enha x Sunoo, tapi untuk endingnya nanti bakal ada main pair
• cerita ini gak ada sangkut pautnya sama kehidupan asli artis. Penulis cuma pinjem nama mereka, tapi untuk beberapa scene dari program acara mereka ada yang penulis masukin sebagai acuan.
• jangan lupa dukungannya biar semangat nulis!

⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠

Ditengah padatnya jalanan, sebuah mobil van hitam berukuran sedang diikuti dua mobil lain dibelakangnya melaju membelah lautan kendaraan.

Tiga mobil yang saling berderetan itu melesat pergi menuju sebuah tempat syuting.

Mobil paling depan yang berisi 3 orang nampak tenang karena 2 orang yang duduk di kursi penumpang masih lelah dengan jadwal syuting malam sebelum keberangkatan.

Sisi kanan, kiri dan belakang jendela mobil tertutup rapat dengan gorden menghalangi terik surya masuk kedalam, membuat mereka semakin nyaman menutup mata untuk beristirahat.

Drrttt... Drrttt... Drrttt...

Sebuah getaran ponsel sedikit membuat si pemilik terkesiap. Ia lantas meraih ponsel yang berada di saku celananya, mencari tahu siapa yang menelponnya.

Bohong jika ia tidak gelisah setelah melihat nomor tak dikenal menghubunginya. Entah sudah berapa kali sebuah nomor tak dikenal terus menghubunginya akhir-akhir ini.

Jika itu telpon, ia masih bisa mengabaikan dengan memblokir masuk panggilan tak dikenal, namun yang membuatnya terganggu ialah pesan yang masuk setelah panggilan itu tak terjawab.

| Kau akan mati hari ini, Kim Sunoo.

Itulah pesan ancaman yang selalu ia terima akhir-akhir ini.

Hidup sebagai orang terkenal-terlebih Idol, tentulah menjadi impian semua orang. Termasuk Kim Sunoo, pemuda yang beberapa tahun lalu dengan polosnya mendambakan hidup menjadi Idol. Setelah semua usaha yang ia lakukan, Sunoo berhasil debut menjadi Idol dalam sebuah boygrup Hypen. Kehidupan Idol yang ia kira begitu indah dan bebas, nyatanya kini terasa menakutkan dan menyesakkan.

Awalnya Sunoo ketakutan saat menerima pesan ancaman itu pertama kali. Para staff, manajer, dan member pun memberi perlindungan ketat pada Sunoo setiap waktu.

Namun beberapa bulan hingga beberapa tahun berlalu tak terjadi hal buruk seperti yang sering muncul dalam pesan ancaman itu. Sehingga agensi menganggap itu hanyalah ancaman dunia maya, yang mana tak perlu ditakuti dan dipedulikan. Perlindungan tetap ada namun tak seketat sebelumnya.

Sunoo juga perlahan berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sunoo pun tahu, rasa takutnya akan membuat suasana grup tidak nyaman, jadi Sunoo memilih selalu bersikap baik-baik saja dengan menebarkan senyum riang yang mampu mengubah suasana grup lebih berwarna.

Meski begitu sampai saat ini, tanpa semua orang tahu, pesan ancaman itu tetap berlanjut. Sunoo memilih merahasiakannya karna tidak ingin membuat semua orang khawatir.

Sesaat setelah melihat pesan ancaman tersebut, Sunoo melirik kearah kursi kanannya. Tempat dimana Hyung kesayangannya berada, Jay.

Helaan nafas kecil keluar.

Untunglah Jay-hyung tidur.

Sunoo juga melirik ke bangku kemudi. Manajernya pun nampak sibuk menyupir, tak terganggu dengan suara getaran ponsel yang Sunoo yakini terdengar nyaring mengingat suasana di mobil sangat hening.

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang