• 5 • Desire

205 43 3
                                    

Manis.

Aroma legit susu bercampur bubuk cinnamon dari roti tawar panggang membangkitkan rasa lapar yang Sunoo tahan.

Tapi tunggu... bukankah aku tadi sedang istirahat di apartemen?

Pemuda berwajah cantik itu mengedarkan pandangannya. Memori di otaknya jelas mengingat ia sedang tidur di kamar apartemen karna lelah sepulang dari latihan. Tapi pemandangan yang dilihatnya sekarang ialah ruangan dimana dirinya dulu tinggal bersama para member Hypen, dorm mereka.

Jika melihat dirinya berada diluar kamar dengan sheet mask menempel di wajah, sepertinya ia tertidur sebentar di sofa ruang tengah. Sunoo bangkit, melepas sheet mask di wajah, kemudian menatap pantulan dirinya pada layar hitam televisi yang mati, diseberang tempatnya duduk.

Garis wajahnya tampak berbeda, terlihat sedikit lebih dewasa dari dirinya yang seharusnya masih kelas 1 SMA.

Pertanyaan pertama yang terlintas di benaknya, apakah dirinya kembali ke kehidupan sebelumnya?

"Oh, kamu udah bangun. Ayo makan roti dulu, meski kamu lagi diet, jangan pernah lewatkan sarapan. Apalagi kita ada syuting nanti."

Kepala Sunoo mendongak, memperhatikan seseorang yang datang ke ruang tengah sambil membawa dua piring roti panggang.

"Aku bikin ini sesuai kesukaanmu. Kamu suka yang manis 'kan."

Orang itu mengambil tempat disamping Sunoo, meraih remot tv lalu menyalakannya. Wajah tegas dengan kulit seputih salju serta alis hitamnya yang tebal, membentuk raut muka datar tak mempedulikan orang disebelah menatapnya.

Sunoo berniat membuka mulutnya mengatakan sesuatu, namun apa yang keluar dari mulutnya berlawanan dengan apa yang inginkan.

"Uhh, padahal aku pengin diet... Ya sudah lah, terima kasih makanannya Sunghoon-hyung!"

Tangan Sunoo bergerak mengambil sepotong roti tersebut, memakannya lahap.

Saat itulah Sunoo sadar, dia bukan kembali ke kehidupan sebelumnya, melainkan sedang berada dalam sebagian ingatan dari kehidupan pertama. Bisa dibilang, Sunoo yang sedang tidur karena kelelahan itu sedang bermimpi tentang kehidupan sebelumnya.

"Hyung, nggak makan?" Sunoo melirik kearah roti panggang lain yang tak tersentuh.

"Aku sengaja bikin dua buat kamu." Sahut Sunghoon masih dengan wajah datar.

Sunoo menggoyangkan badannya senang, seperti anak anjing yang senang diberi snack oleh majikannya. "Eihh, Sunghoon-hyung tahu aja aku nggak cukup makan satu."

Diam-diam sudut bibir Sunghoon sedikit terangkat melihat wajah bahagia Sunoo memakan roti. Beberapa hari itu Sunoo nampak murung sebab sedang menjalani diet ketat sesuai permintaan fans dan agensi.

Sebuah suara langkah seseorang menuruni anak tangga terdengar. Seorang pemuda berpakaian rapi lengkap dengan coat coklat panjang, bucket hat hitam serta kacamata minus berframe senada, tak lupa wajahnya ditutupi masker warna hitam.

Mendapati seseorang itu adalah orang yang disukainya, Sunoo berdiri, berlari kecil merengkuh tubuh jangkung itu, memeluknya erat.

"Hati-hati di jalan Heeseung-hyung." Ucap  Sunoo ditengah pelukannya.

Heeseung membalas pelukannya tak lupa memberikan kecupan kecil di kening pemuda manis yang selalu menyambutnya setiap kali ia akan pergi atau pulang. "Kamu juga semangat syuting hari ini. Ingat, selesai syuting jangan lupa buka youtube, hari ini aku bakal cover lagu kesukaanmu."

Mata Sunoo berbinar, "Benarkah? Aku pasti menontonnya hyung!" Pekik Sunoo riang.

Heeseung mengusap puncak kepala Sunoo penuh sayang. Matanya berganti menatap Sunghoon yang sama sekali tidak mempedulikan dua sejoli itu berbuat mesra.

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang