"Halo, Park Jay-ssi...!"
Jay menaikkan salah satu alisnya. Memandangi Sunoo dari atas sampai bawah. Kemudian mengambil tempat di samping Sunoo.
"Kamu orang yang menemukan plektrum gitar ku 'kan?"
Sembari duduk, tatapan Jay tak sedetik pun lepas dari Sunoo. Dia terus menatapnya lekat, membuat si pemilik wajah manis yang ditatap salah tingkah.
Sekedar informasi, kelemahan Sunoo adalah ditatap intens. Apalagi jika yang menatapnya memiliki wajah tampan seperti penampilan Jay saat ini.
Jay mengenakan kaos putih polos dengan kemeja cream tipis tak berkancing sebagai luaran dan celana hitam pendek selutut. Jika pertemuan sebelumnya Jay membawa tas besar, kali ini Jay memakai tas kecil yang membuatnya terlihat lebih santai. Rambut hitam legamnya dibiarkan tersapu angin tanpa ada topi yang menghalangi. Oh jangan lupakan kacamata beningnya!
Sunoo mengalihkan pandangannya, "Ba-baguslah, ternyata itu benar milik mu hyung."
"Hyung...? Kurasa ini bukan pertama kalinya kamu memanggilku begitu?" Suara Jay yang berat membuat Sunoo semakin kelabakan.
Aahh!! Aku lupa di kehidupan sekarang kita baru kenal! Batin Sunoo berteriak.
"Um... Jay-hyung, gimana kalau kita makan es krim? Tadi aku beli es krim—" Baru saja Sunoo mengeluarkan bungkus es krim, Jay sudah merebutnya. Membukanya lalu menghabiskannya cepat.
"Oke. Terus?"
Sunoo menelan ludahnya pelan. Sunoo tahu Jay ingin mendengar penjelasannya, tapi bagaimana Sunoo harus menjelaskan? Jay pasti tidak akan percaya kalau Sunoo mengatakan ini adalah kehidupan kedua Sunoo.
Jay menghela nafas, ia jadi merasa bersalah karena Sunoo terlihat seperti tikus yang ketakutan dimangsa elang.
"Semenjak hari itu, aku menunggu disini setiap sore. Berharap bertemu kamu, karna aku mau bilang terima kasih." Nada bicara Jay berubah lembut. Ia tak lagi memandang Sunoo, kedua netranya berganti menatap hamparan awan di langit.
"Tapi kamu nggak muncul. Kupikir mungkin aku melewatkanmu atau mungkin kamu sibuk sekolah. Sekarang melihatmu sudah disini sebelum aku datang, sepertinya kamu nggak masuk sekolah?" Lanjut Jay.
Sunoo memainkan jemarinya, tidak berani menatap Jay. "Ya... Aku memang absen beberapa hari ini karena sakit-ah! Jay-hyung jangan khawatir, sekarang aku sudah mendingan. Jadi kamu nggak akan tertular! Lalu... Aku juga belum ke taman semenjak sore itu..."
Jay mengangguk paham. "Terus kenapa kamu bisa tahu nama lainku?"
"Itu... Temanku, dia satu agensi dengan mu. Dia pernah menceritakan tentangmu Jay-hyung." Jelas Sunoo setengah berbohong. Memang benar, teman SMPnya—Kyungmin— berada satu agensi dengan Jay dan pernah membicarakan Jay di kehidupan sebelumnya.
Jay mengangguk paham sekali lagi. Sedangkan Sunoo cemas Jay akan bertanya lebih lanjut.
"Baiklah, kalau gitu kamu nggak perlu menghindari ku lagi 'kan?"
'Lagi'...?
Sunoo mengangkat kepalanya, memberanikan diri menatap mata Jay. Mencari tahu apakah orang didepannya adalah Jay.
Jika itu Jay yang ia kenal, Jay akan terus menembaknya dengan rentetan pertanyaan intimidasi. Atau malah menghindari Sunoo dengan tidak datang lagi ke taman. Itu karena Jay bukanlah orang yang senang privasinya diusik.
Tapi Jay yang ia temui kali ini bertanya seolah mereka berdua akan terus bertemu kedepannya. Seakan dia tak masalah dengan keberadaan Sunoo.
Apapun itu Sunoo tertangkap basah ketahuan kabur pada pertemuan pertamanya dengan Jay hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jamais Vu
Fanfiction© 0renjiskyy 2024 presented: ◦•●◉✿Sunoo centric story✿◉●•◦ Setelah mengalami kecelakaan yang membuatnya kehilangan nyawa, secara ajaib Sunoo hidup kembali ke masa dirinya sebelum debut menjadi idol. Awalnya Sunoo berniat merubah hid...