32

182 28 1
                                    

sepulangnya sekolah anak anak baemon auto cus ke rumah sakit buat ngejenguk Chiquita

ralat buat ngerusuhin Chiquita maksudnya, kayak sekarang Rami sama Rora lagi rebutan buah yang dibawain buat Chiquita

btw Lisa udah pulang dari tadi soalnya dia mau kerja lagi ya walaupun terpaksa ninggalin anak anak nya

"iiih gw duluan yang dapet ya jing" ucap Rora sambil merebut jeruk dari tangan Rami

"orang ujung jari gw duluan yang  kena kesana" sanggah Rami

"iiihh gak mau tau pokonya lo harus ngalah sama gw, kan gw lebih muda, yang tua ngalah ke yang muda" ucap Rora ngotot mau ngambil jeruknya

"yang muda ngalah ke yang tua harusnya"

"dih mana ada gitu orang dimana mana yang tua yang ngalah"

akhirnya mereka berdebat buat ngedapetin jeruk sebiji, padahal masih banyak buah yang lain

sementara yang lainnya cuman bisa tepuk jidat ngeliat mereka berdua berantem

"memang tukang rusuh" gumam Ahyeon

"mukanya doang yang kalem aslinya mah beuhh rusuh nya lebih daripada monyet lepas" tambah Ruka

Ahyeon melirik Ruka dan tersenyum licik

"kak Rita tau gak tadi kak Ruka bilang-" ucap Ahyeon terpotong karena langsung dibekap Ruka dengan wajah panik

"hah bilang apa?" tanya Pharita

Ahyeon sibuk menepuk nepuk tangan Ruka yang membekapnya berusaha untuk melepaskannya

"enggak, gak bilang apa apa kok yang" jawab Ruka sambil mengeluarkan cengiran khasnya

karena gak lepas lepas akhirnya Ahyeon menggigit tangan Ruka

"akhhh sakit" teriak Ruka sambil menggoyang-goyangkan telapak tangannya yang digigit Ahyeon

"lagian udah gw pukul pukul gak dilepas gw kan engap, ya gw gigit deh" ucap Ahyeon watados

"shh sakit jir" ringis Ruka

"jadi kak tadi dia bilang ke Rami kalau dia punya cewek-" ucap Ahyeon yang kembali terpotong

"ca- cantik, ya aku bilang ke Rami kalau aku punya cewek yang cantik banget cewek yang aku maksud itu kamu yang, soalnya dia iri gak punya pacar" potong Ruka dengan gugup

"cih"

Pharita hanya menatap Ruka dengan curiga kemudian berjalan mendekati Chiquita yang tampak lelah melihat kedua temannya bertengkar memperebutkan jeruk

"huhh, hampir aja, lo mah cepu yeon" ucap Ruka setelah bernafas lega

"biarin wlee" ejek Ahyeon

"udah udah itu masih banyak buah yang lain jangan jeruk sebiji kalian rebutin" lerai Pharita

"tau tuh Roro Jonggrang padahal masih banyak buah yang lain malah yang di tangan gw yang dia mau, fans banget" ucap Rami

mendengar itu Rora langsung berekspresi jijik dan melepaskan jeruk dari tangannya yang membuat Rami hampir kejengkang ke belakang kalau gak ditahan Ahyeon

"aduh jing hampir aja" ucap Rami sambil mengelus dadanya karena kaget

"iih jijik banget gw nge fans sama dia yang ada gw hatersnya" ucap Rora

"udah lah cok kalau kalian pengen berantem mending keluar baku hantam juga boleh asal jangan disini gw pusing tambah pusing ngeliat kalian" ucap Chiquita frustasi

"iya iya hehe sorry ya" cengir Rami

"Asa" panggil Pharita membuat yang dipanggil menoleh

"sini, ngapain disana sendirian?"  ajak Pharita yang melihat Asa sendirian di sofa

Asa tidak menjawab tapi dia tetap pergi ke sana

mendadak suasana menjadi hening dan mereka bisa merasakan atmosfer nya menjadi lebih dingin dan menegang

"udah dong jangan diem dieman gini" ucap Ruka mencoba mencairkan suasana

"yok bisa baikan"

tapi semuanya hanya diam tidak menanggapi

Ruka menghela nafas berat, "gw capek beneran, gw capek ngurusin kalian semua yang masih diem dieman kayak gini. Mau sampe kapan kalian kayak gini? kalian mau terus bermusuhan? masih mau perang terus? gak mau damai?. gw udah ngelakuin semua cara yang gw bisa buat nyatuin kalian semua, balikin kalian semua kayak dulu tapi kayaknya gak ada yang berhasil"

dia menjeda sejenak dan kembali melanjutkan, "gw pengen kita balik kayak dulu gak ada yang diem dieman, gak ada yang bermusuhan, gak ada yang marah marahan bahkan nyimpen dendam. Kita ini sahabat kita udah saling kenal dari lama harusnya kita bisa saling mengerti dan memahami. Harusnya kita bisa saling memaafkan. Harusnya kita jangan kayak gini, bermasalah lama lama, marahan lama lama"

"ayolah Ciki, Asa coba untuk minta maaf ke mereka. Ahyeon sama Rora juga, coba untuk memaafkan ciki sama Asa. Jangan karna masalah itu kalian jadi musuhan dan ngerelain persahabatan kalian yang udah kayak saudara"

Asa melihat ke arah Ruka dan berkata dengan dingin, "kami udah coba minta maaf sama mereka tapi merekanya malah nganggep kami angin lalu"

Chiquita pun menambah, "iya kak, gw udah coba minta maaf sama mereka tapi selalu gak bisa"

Rora menatap mereka berdua bergantian dengan tajam sembari berkata, "kapan kalian minta maaf? emang pernah? kok gw gak tau?"

"nah kan bukti kalau mereka gak pernah nganggep kami" ucap Asa sambil memasang muka datar

Rora yang mendengarnya merasa kesal luar biasa

"cih, drama, gw belum pernah denger kalian apalagi lo minta maaf sama gw secara langsung" ucapnya sambil menunjuk Asa

"jangankan minta maaf langsung, pernah mikir buat minta maaf aja mungkin mereka gak pernah" sarkas nya membuat Asa terdiam

"gw pernah kok mikir buat minta maaf" sanggah Chiquita membuat semuanya menoleh ke arahnya

mendengar itu membuat Rora tertawa sinis, "huh, cuman mikir doang kan? emangnya lo pernah minta maaf ke kami? enggak kan?"

"gw gak berharap lo minta maaf sama gw Cik, tapi gw berharap kalau lo bisa minta maaf sama kakak gw karena dia yang lebih sakit dari gw" mendadak Rora berucap sendu sambil melihat ke Ahyeon yang hanya diam memperhatikan dengan tatapan sendu

"tapi apa? gw belum pernah denger kata maaf keluar dari mulut lo secara langsung ke kakak gw apalagi gw" lanjutnya

"emangnya kalau gw minta maaf ke kalian, kalian bakalan maafin gw?" tiba tiba Asa bertanya tetapi tidak lagi dengan nada datar dan dingin namun lirih

"mau bagaimanapun salah lo, kami bakalan selalu maafin lo dan Chiquita karena kalian- kalian sahabat kami dan kami sayang sama kalian bahkan udah kayak saudara" bukan lagi Rora yang menjawab tapi Ahyeon yang sedari tadi hanya diam kini ikut menjawab

"gak peduli seberapa banyaknya kalian nyakitin kami atau bikin kami kecewa, kami akan selalu maafin kalian bahkan sebelum kalian minta maaf pun kami udah maafin kalian. Cuman kami nunggu kesadaran kalian buat minta maaf sendiri ke kami karna mau bagaimanapun disini kalian udah dewasa dan bisa menyikapi masalah juga dengan kedewasaan kalian" lanjutnya

udah terlalu banyak kata gw sambung ke part slnjtny

awokawokawokawok berantem dah tuh

kira kira disini kah akhir dari permasalahan mereka?

















you are my everything Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang