02. Without You

287 26 0
                                    

HARI ini Tuan Avram telah tiba di Chiang Mai. Bahkan mobil mewahnya tengah menuju ke Villa mewah Klan Sumettikul. Dirinya pun melihat kearah pemandangan pegunungan yang indah. Tatapan tajam pria parubaya itu terlihat sangat kharismatik. Walaupun dirinya telah memiliki dua cucu. Pesonanya sebagai seorang mafia dan politikus tidak pernah lepas dari bayangannya.

"Penjualan senjata kita telah masuk ke China hari ini. Bahkan datanya sudah saya rekap." Ucap Kamol pada bosnya itu.

Tuan Avram pun melihat data-data di dalam I-pad itu. "Aku merasa senang. Tapi ini bukan urusanku lagi."

"Sebab Khun Yitta ingin anda memeriksanya." Kata Kamol pada bosnya itu.

"Lain kali katakan saja bila aku tidak butuh data. Sebab urusan partai lebih rumit daripada hal itu." Jawab Tuan Avram sambil membenarkan jam tangannya.

Tak berselang lama, mobil mewah milik Tuan Avram sampai di Villa mewah itu. Bahkan Build telah menyambut Ayahnya sambil mengendong Kyle. Bayi kecil itu hanya terlelap di dekapan Ibunya.

Bible juga ada sana dan berdiri tepat di samping Build. Kaki jenjang Tuan Avram pun mendekati anak, menantu, dan cucunya itu. Bible pun sedikit menundukkan kepalanya untuk memberikan rasa hormat.

"Aku sangat senang sekali melihat Papa datang berkunjung." Ucap Build pada sang Ayah.

"Tentu saja. Sebab aku harus menepati janjiku untuk menemuimu dan cucuku." Jawab Tuan Avram senang.

Bible pun berujar. "Pha, anda terlihat menikmati perjalanan."

"Betul. Sebab Chiang Mai mengingatkan masa mudaku." Jawab Tuan Avram.

Kali ini mereka pun memasuki Villa dan para pelayan telah menyiapkan kudapan sehat. Sebab saat ini Tuan Avram sedang menghindari makanan manis dan berlemak.

"Papa, terlihat tampak sehat." Ucap Build senang.

Tuan Avram pun tersenyum dan mengangguk. "Iya. Bahkan kakak iparmu benar-benar menata pola makan Papa. Setiap hari Papa hanya makan sayur-sayuran dan daging sapi hingga bosan."

"Sebab Phi Bai tidak ingin Papa sakit lagi." Jawab Build pada Ayahnya.

"Iya itu benar." Tuan Avram pun mengiyakan.

Pria parubaya itu pun segera meminum teh hijau tawar. Bahkan iris matanya melihat Kyle yang tidur di troli bayi.

"Pelayan, tolong nanti ganti bunga di kamar Khun Avram." Titah Build pada pelayannya.

Saat ini Build harus mengatur beberapa keperluan di Villa selama satu bulan kedepan. Sebab dia akan bertanggung jawab dengan kebersihan Villa mewah ini. Bahkan atensi Tuan Avram pun melihat kearah menantunya.

"Bagaimana keadaan Ibumu?" Tanya Tuan Avram pada Bible.

"Maeku, dia baik dan sehat. Bahkan kemarin sore beliau tengah melakukan pesan video dengan Kyle." Jawab Bible pada mertuanya.

"Aku sangat bersyukur." Tuan Avram pun meminum lagi teh hijaunya.

Build pun kembali dan melihat mereka semua terdiam. "Apa aku melewatkan sesuatu?"



"Pha hanya bilang kalau kamu tidak perlu repot. Sebab Pha hanya tinggal selama seminggu." Ucap Bible pada Build.

Iris mata Build pun melihat kearah sang Ayah. "Apakah itu benar, Pa?"

"Tentu saja. Sebab Papa akan melakukan pertemuan dengan anggota partai." Jawab Tuan Avram pada putra kesayangannya itu.

"Astaga. Sibuk sekali padahal baru sembuh dari sakit." Kesal Build.

Kali ini Bible hanya tersenyum tipis melihat betapa manisnya istrinya itu. Bahkan Tuan Avram telah melihat bila pasangan muda di hadapannya ini benar-benar saling mencintai.

The HorseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang