22. Bangkok City

153 21 0
                                    

NITHA mengarahkan pistolnya pada Yitta dan kali ini beralih ke arah Tuan Avram. Di sisi lain terlihat mobil milik Tuan Korn yang menuju ke Mansion Puttha atas perintah dari putrinya.

"Biarkan aku masuk ke dalam?" Ucap Tuan Korn yang di ikuti oleh pengawalnya.

Chalerm pun menahan Tuan Korn. "Maafkan kami. Tapi kali ini Khun Avram melarang orang luar untuk masuk."

"Hei! Nyonya muda Baifern, dia yang menyuruhku untuk datang menjemputnya." Ucap Korn pada pengawal Klan Puttha.

Di ruang makan Mansion Puttha terlihat semakin mencekam. Kali ini Tuan Avram yang dijadikan oleh Nitha sebagai sasaran tembakan. Dengan segera Tuan Avram mengambil pistolnya di saku bajunya.

Krek! Dor!!

Pistol milik Nitha mengenai bahu milik Tuan Avram. Kali ini Baifern datang dan menembak perut sisi kanan milik Nitha. Hal itu membuat Yitta terkejut melihat istrinya memegang senjata api.

Tuan Avram terduduk di meja makan dan kali ini Tuan Korn yang berada di luar kediaman Puttha pun berlari masuk. Iris mata Yitta melihat Baifern tengah menghabisi Nitha dengan tiga kali tembakan.

Dorr!!

Krek! Dor!

Dorr!

Tubuh milik wanita jalang itu pun terjatuh ke lantai. Yitta pun mendekat dan kali ini Baifern masih belum sadar. Dirinya terlihat gugup ketika memegang pistol itu.

"Dia ingin merusak keluarga kita." Ucap Baifern yang ketakutan.

"Sudah berakhir. Itu sudah cukup sekarang." Jelas Yitta.

"Dia ingin membunuhmu." Kata Baifern yang menangis. "Aku tidak ingin menjadi janda. Lebih baik aku menghabisinya."

Yitta pun mengambil pistol itu dari tangan Baifern. Dengan segera Bibi Aom pun datang dan membantu Tuan Avram yang terluka untuk memasuki kamar. Kamol pun mendekati Yitta yang tengah memeluk Baifern yang shock.

Pria culas itu pun menyerahkan pistol itu pada Kamol. "Sudah tidak apa-apa. Jangan menangis."

Kali ini Tuan Korn pun datang dan melihat ada mayat Nitha di lantai meja makan. Bahkan dia melihat Baifern yang berada di gendongan Yitta.

"Apa yang terjadi?" Tanya Korn pada menantunya.

"Semuanya sudah berakhir." Jawab Yitta dan membawa Baifern ke dalam kamar.

Saat ini dokter pribadi Tuan Avram telah datang untuk membantunya mengeluarkan peluru. Bahkan Yitta dan Tuan Korn melihat kondisi Tuan Korn yang belum sadarkan diri dari operasi kecil itu.

"Operasinya berjalan dengan lancar. Mungkin besok Khun Avram akan sadar setelah masa obat pembiusan usai." Ucap Dokter muda itu.

"Baiklah." Jawab Yitta dingin.

Sepasang mertua dan menantu itu pun keluar dari kamar pemimpin Klan Puttha. Kali ini Yitta tengah berbicara serius dengan mertuanya. Sebab Baifern baru saja membunuh seorang wanita hamil. Ini akan menjadi masalah bila tidak di selesaikan.

Sedangkan, Baifern kali ini sedang shock berat. Di sedang beristirahat di dalam kamarnya untuk sementara waktu.



"Senjata api? Darah? Kenapa ini bisa terjadi?" Tuan Korn bertanya pada menantunya.

Yitta pun terdiam sejenak. "Ini hanya kesalahan kecil. Tidak perlu khawatir, Ayah."

Iris mata tajam milik Yitta pun melihat anak buah Kamol tengah mengurus mayat Nitha. Bahkan dia pun melihat kearah tangga menuju lantai dua yang dimana Baifern yang bersembunyi.

The HorseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang