13

33 3 17
                                    

Kim Seungmin yang Berbakat


☁️☁️☁️

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, infographic poster competition juga bakal diadain lagi tahun ini. Dari Bu Kim, dosen pembimbing club kita, ada usulan tema tentang teknologi, boleh tentang inovasi yang sedang berkembang ataupun isu-isu tertentu. Mungkin ada yang mau kasih saran?” tanya Changbin sambil bersiap-siap menuliskan sesuatu di papan tulis jika ada anggotanya yang memberikan saran. 

Siang ini anggota writing club berkumpul untuk membahas tentang infographic poster competition, salah satu kegiatan rutin yang writing club adakan untuk mahasiswa Seoyeon University. Semua tampak berpikir dan Jisung tiba-tiba mengangkat tangannya. 

“Gimana kalo tentang cyberbullying? Karena menurutku isu ini perlu untuk dibahas, mengingat semua orang sekarang pada pake medsos. Selain itu banyak juga kan yang kurang bijak dalam ngasih komen ataupun nyebarin berita hoax. Jelas dampaknya negatif bagi orang lain. Aku rasa isu ini bakal menarik dan sangat relate dengan keadaan saat ini,” ucap Jisung setelah Changbin mempersilahkannya bicara. Seketika banyak bisik-bisik yang setuju dengan ide Jisung barusan. 

“Aku setuju. Mungkin banyak yang kurang tau juga bentuk-bentuk cyberbullying. Dengan jadiin itu tema infographic poster competition kali ini, bisa lebih banyak yang tau tentang apa itu cyberbullying, bentuk-bentuk cyberbullying, dampak negatifnya, cara mengatasinya, dan lain-lain,” sahut Jikyung dan yang lainnya pun mengangguk-anggukkan kepalanya, setuju.

Changbin menuliskan saran tema itu di papan tulis. “Apa ada saran tema lagi?” Tidak ada lagi yang mengangkat tangannya. “Kalau gitu semua setuju ya tahun ini kita pakai tema cyberbullying dari Jisung?”

“Setuju!”

“Yess, setuju!”

“Okeh, sekarang kita bahas tanggal-tanggalnya, mulai dari tanggal technical meeting, pengumpulan poster, aturan lomba, dan penilaiannya,” ucap Changbin sambil menuliskan detail-detail yang tadi dia ucapkan di samping tulisan tema poster. 

Pukul 5 sore akhirnya rapat selesai. Seluruh anggota writing club tampak kelelahan karena rapat yang berjalan begitu lama mulai dari siang tadi. Jikyung segera membereskan tabletnya yang tadi dia gunakan untuk mencatat, sedangkan di sebelahnya ada Jisung yang tampak merebahkan kepalanya di atas meja karena kelelahan. Setelah ini laki-laki itu tidak bisa segera pulang. Besok club menyanyi dan club band akan mengadakan konser kecil di auditorium. Jisung sebagai panitia dan pengisi acara mau tidak mau masih harus memastikan jika persiapan di auditorium sudah selesai. Tadi saja dia dikabari kalau dekor untuk panggung masih belum selesai. 

“Semangat, Jisung. Besok aku sama Jihyun dateng buat liat kamu,” Jikyung berusaha menyemangati Jisung sambil menepuk-nepuk pundak laki-laki itu. “Istirahat dulu bentar kalo capek. Jangan sampai sakit.”

Tiba-tiba Jisung berdiri dari kursinya yang membuat Jikyung dan Jihyun seketika kaget. “Nggak kok, nggak capek. Aku harus semangat!” ucapnya seolah mendapatkan suntikan semangat tiba-tiba. “Aku ke auditorium dulu kalo gitu. Bye semua,” pamitnya lalu mengambil tasnya di meja dan keluar dari ruangan writing club.

Jihyun yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Semoga tuh anak nggak tepar deh besok. Banyak banget kegiatannya.”

Jikyung tertawa kecil. “Bener. Pantes aja kenalannya banyak,” sahutnya. 

“Langsung pulang?” 

“Aku mau ketemu Seungmin bentar. Tadi udah janjian di danau,” ucap Jikyung sambil melihat ponselnya, berkirim pesan dengan Seungmin. Mendengar kata Seungmin membuat Jihyun menampilkan senyum jahilnya pada Jikyung. “Ada perlu bentar kok ah.”

The Destiny Between Us (Kim Seungmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang