Kita yang Menjadi Semakin Dekat
☁️☁️☁️
“Selamatttt”“Congratsss Jikyung! Congratsss Jihyun!”
Jikyung, Jihyun, dan Jisung bertepuk tangan sambil melompat-lompat dengan riang gembira. Selesai bertepuk tangan, mereka malah bergandengan tangan lalu melompat kembali memutari meja. Semua ini dikarenakan pembaca untuk konten kali ini meningkat banyak. Baru kali ini artikel yang Jikyung buat bisa menyentuh 3000 pembaca dan 2500 like, biasanya hanya mencapai ratusan saja, padahal jumlah mahasiswa di kampus mereka sangat banyak. Trailer webtoon Jihyun dan Hyunjin pun berhasil membuat pembaca penasaran dan sangat menanti-nantikan chapter 1. Tidak hanya itu, pembaca artikel yang Lia buat dan cerita bersambung Heejin, anggota sie artikel dan cerita mereka yang lain, juga berhasil meningkat banyak. Mereka sukses besar!
“Sekarang tiup lilinnya,” ucap Jisung setelah mereka bertiga lelah melompat-lompat. Jisung menyalakan lilin pada kue kecil di tengah-tengah meja kemudian Jikyung dan Jihyun segera meniupnya. Mereka bertiga pun bertepuk tangan lagi sambil bersorak riang. Setelah mengetahui pembaca sie artikel dan cerita seketika meningkat, Jisung langsung cepat-cepat mampir ke bakery terdekat saat dia sedang dalam perjalanan menuju kampus untuk memberikan surprise pada Jikyung dan Jihyun. Mereka bertiga merayakan keberhasilan secara kecil-kecilan di dalam ruang kelas kosong sebagai penyemangat untuk membuat konten yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Jihyun pun mengambil pisau lalu memotong kue kecil itu menjadi tiga dan menyuapkannya masing-masing pada Jikyung, Jisung, dan dirinya sendiri.
“Aku nggak nyangka bakal dapet respon yang bagus kayak gini. Nggak sia-sia juga kita minta ijin telat upload konten ini ke Bu Kim. Bu Kim pasti seneng kalo kita ada kemajuan gini. Kan nggak enak juga kalo udah ijin telat, kontennya biasa aja lagi,” ucap Jikyung sambil mengipasi dirinya dengan tangan, mulai merasa berkeringat karena aksi heboh mereka tadi. “Ke depannya kita juga harus bikin konten yang lebih menarik lagi. Jangan sampai bikin pembaca kecewa. Yuk semangat, setelah ini kita harus pikirin ide konten lagi. Kita harus cepet-cepet putar otak buat nentuin judul artikel selanjutnya biar jadwal upload konten bisa kembali seperti semula. Giliranku sama Lia lagi karena Jihyun fokus ke webtoon dan Heejin masih fokus di cerita bersambungnya.”
Jikyung benar-benar lega dan tidak menyangka dengan pencapaian mereka ini. Gadis itu juga bangga karena tidak mengecewakan Bu Kim, dosen pembimbing writing club mereka, yang telah berbaik hati mengizinkan mereka telat beberapa hari, bahkan hampir seminggu, untuk meng-upload konten. Setelah berdiskusi bersama dengan anggota sie artikel dan ceritanya serta Changbin, Jikyung akhirnya memutuskan untuk bercerita pada Bu Kim kalau saat ini sie artikel dan cerita berniat memperbaiki kualitas konten mereka, sehingga membutuhkan waktu yang sedikit lebih banyak dalam proses pembuatan konten mereka, terlebih Jihyun yang sedang mengerjakan webtoon dengan Hyunjin. Tentu proses pembuatan webtoon tidak bisa secepat itu.
Akhir-akhir ini Jikyung juga berusaha sebaik mungkin membenahi tulisannya, menyusun tiap-tiap informasi yang diperolehnya saat pergi ke 5 cafe dengan Seungmin waktu itu agar informasinya tersampaikan selengkap mungkin dan enak dibaca. Gadis itu juga lebih sering mengajak Heejin, Lia, dan Jihyun untuk berdiskusi bersama-sama untuk saling mengoreksi dan memberi saran bagi tulisan masing-masing. Kalau memang ada yang kurang enak dibaca atau ada tambahan ide yang menarik, mereka tidak ragu untuk menyampaikannya, sehingga mereka bisa sama-sama belajar dari tulisan masing-masing agar bisa lebih baik ke depannya. Tidak mudah memang, tetapi kerja keras mereka membuahkan hasil yang baik.
“Kalian keren deh pokoknya bisa ningkatin pembaca dalam waktu sesingkat ini. Aku bener-bener bangga sama kerja keras kalian,” puji Jisung sambil mengacungkan ibu jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny Between Us (Kim Seungmin)
أدب الهواة"Setelah mencarimu selama ini, aku akhirnya menemukanmu. Kamu datang sendiri padaku, seolah-olah takdir memang sengaja mempertemukan kita kembali."