12

226 21 3
                                    

Happy reading









   Heeseung masih mencerna informasi dari kembarannya. siapa sangka pula kalau Yunho dan Jaeyun punya adik perempuan? selama ini tidak ada informasi itu dari keluarga Jeong. "Dia terpisah dari mereka sejak usianya 5 tahun Hee" Yunah menjelaskan dengan lebih terperinci. 

ah. pantas saja. Heeseung mengangguk angguk. saat dia hendak berbicara, dari luar terdengar langkah langkah cepat dan tahu tahu pintu kamar Heeseung terbuka. Mingi masuk kedalam dengan wajah datarnya. "H-hyung?" Heeseung tergagap. 

pandangan Mingi terjatuh kepada Yunah yang berdiri dengan tenang didekat Mingi. dia agak terperangah juga. "Hai Mingi" senyum Yunah. dia memang agak kurang ajar dan tidak pernah memanggil Mingi dengan embel embel 'oppa'. Mingi mengernyit dan kemudian tidak mempedulikan Yunah. 

"Kapan hyung sampai?" tanya Heeseung yang masih ketar ketir. dia sudah siap untuk melerai kalau tau tau Mingi dan Yunah baku hantam. "Barusan" sahut Mingi datar. Yunah menunggu Mingi untuk menyerangnya. namun kemudian dia heran saat Mingi menariknya dan Heeseung kepelukannya. 

Heeseung pun kaget. Mingi kerasukan apa nih? 

kemudian Mingi melepaskan pelukannya dari kedua adiknya yang kembar itu. "Mau gila aku rasanya" keluh sembari menjatuhkan dirinya disofa. Heeseung duduk didepannya, Yunah turut duduk dihadapannya. "Mereka masih belum ketemu hyung?" tanya Heeseung. Mingi mengangguk sembari mengusap wajahnya kasar. 

"Omong omong Yunah udah nikah loh hyung" Heeseung mengalihkan topik. Mingi menurunkan tangannya dari wajah dan memandang Yunah penuh selidik. "Dengan siapa?" tanya Mingi. Yunah mengangkat alis dan lalu menyahut. 

"Jeong Minju. adik bungsu Yunho" 

mata Mingi sedikit membundar. apa? adiknya Yunho? 

"Aku dengar kalian berdua juga mengejar kakak kakaknya Minju. kebetulan sekali bukan? aku bisa saja menggunakan Minju sebagai umpan mereka. Jaeyun tidak ingat lagi soal Minju, tapi Yunho masih ingat soal adik perempuan bungsunya" Yunah tersenyum senyum. 

seringai keji menghiasi wajah Mingi. benar juga usul Yunah. "Idemu bagus sekali" seringai Mingi. Yunah turut menyeringai. Heeseung mendengarkan dengan serius. "Tapi bagaimana kita harus menyebarkan kabar soal Minju? orang orang pasti sudah banyak yang lupa soal Minju" Heeseung bertanya. 

kali ini dengan cepat Mingi menjawab. "Mudah. kita kirimkan mata mata kita kekerajaan Choi atau Lee. sebarkan informasi itu disana. pasti kabar itu lambat laun akan mencapai telinga Yunho" sahut Mingi. ohh. Heeseung mengangguk semangat.

mereka bertiga berembuk sejenak. lalu Mingi bangkit dan berkata akan kembali kekerajaannya. Heeseung berkata dia akan ikut. Yunah setuju. Mingi menatap Yunah sejenak dan lalu memeluk gadis alpha itu dengan erat. "Sepertinya selama ini aku adalah kakak yang buruk untukmu Yunah. maafkan aku" Mingi berkata berat. dia mengusap rambut panjang Yunah. lalu dia menoleh kearah Heeseung yang merasa bahagia karena kakak dan adik kembarnya berbaikan. 

Yunah menatap lamat lamat wajah tegas Mingi. lalu dia balas memeluk Mingi erat erat. "Yah.. aku juga minta maaf karena selama ini adalah adik yang kurang ajar" ujar Yunah ragu. Mingi menyeringai dan menepuk pelan pipi Yunah. 

"Sudah lah. ayo kita berangkat sekarang. kamu bawa Minju?" tanya Mingi kepada Yunah. Yunah mengangguk. "Bagus" 

_________________________________________

seminggu kemudian.. 

   Yunho sedang duduk kursi panjang yang ada ditaman bundar luas ditengah kastil San. dia duduk bersama Jaeyun. Jaeyun sedang sibuk merajut karena dia memang senang merajut dan sedang bosan. Yunho sendiri sedang melamun sembari memikirkan langkah langkah yang baik untuk merebut kembali kekuasaan keluarganya dan membalaskan dendam kedua orang tuanya yang sudah dipancung dan dipenggal oleh alpha alpha Song sialan itu. 

RUN! [MINYUN/HEEJAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang