16

250 26 6
                                    

Happy reading









    "Mereka belum kembali?" 

Sunghoon menoleh kaget saat suara Yunho menyapa indra pendengarannya. dia membungkuk kepadanya sebelum menjawab. "Belum hyung" sahut Sunghoon. sekarang sudah 9 hari sejak Mingi, Heeseung, dan Yunah pergi kekerajaan Choi. 

belum terbetik runtuhnya kerajaan Choi. Yunho menangkupkan kedua tangannya. dia berharap semoga kerajaan Choi tetap baik baik saja dan semua teman temannya selamat. "Mau sarapan sekarang?" tawar Sunghoon. Yunho menggeleng, dia belum lapar. pemuda itu melangkah masuk kembali kedalam kamarnya. "Panggilkan saja Minju kemari. aku mau bicara dengan adikku" ujar Yunho akhirnya. 

"Baik" 

dengan segera Sunghoon bergegas pergi kekamar Yunah dan Minju. dia mengetuk ngetuk pintu dan beberapa saat kemudian Minju muncul sambil tersenyum riang. "Pagi Sunghoon!!" sapanya riang. Sunghoon mengangguk dan omega itu membiarkan Minju meloncat loncat mengikutinya. "Kamu dicariin sama Yunho hyung" Sunghoon memberi tahu gadis omega itu. 

dengan segera Minju berlari kecil menuju kamar Yunho. "Oppaa!" gadis itu berteriak. Yunho menoleh dan tersenyum manis. "Minju sayang, jangan lari lari" Yunho memberhentikan Minju. Minju nyengir dan dia langsung bersimpuh didepan Yunho. 

"Keponakannya aunty enggak rewel kan tadi malem?" Minju bicara kepada perut Yunho. Yunho tersenyum tipis dan menepuk nepuk kepala Minju lembut. "Tadi malem enggak ada mual mual kan?" Minju mendongak memandang Yunho. Yunho menggeleng dan duduk disofa. perutnya belum terlalu membesar. tapi sudah sedikit terlihat buncit. 

mereka berdua asyik saling curhat sampai terdengar bunyi terompet dari arah luar. Yunho dan Minju kaget dan menoleh kearah balkon. mereka berdiri dan secara serempak berlari kecil menuju balkon. terlihat iring iringan pasukan berkuda keluarga Song dari kejauhan. mereka sudah tiba!

Yunho menoleh kearah Sunghoon. "Aku mau turun!" serunya. Sunghoon mengangguk dan dia memanggil beberapa pelayan untuk segera merapikan tampilan Yunho dan Minju. 

15 menit kemudian, saat pasukan itu tiba dihalaman kerajaan. Yunho dan Minju terlihat sangat cantik, merea menunggu Mingi dan Yunah diteras luas kastil. Mingi yang berada dikuda paling depan. kuda yang berwarna hitam gagah. pandangan Mingi datar sedangkan Yunah tersenyum senyum sendiri. 

dimana Heeseung? dia berada ditengah pasukan. menjaga Jaeyun yang berkali kali hendak mengamuk selama diperjalanan. beberapa prajurit mengambil alih kuda milik Mingi sementara Mingi meloncat turun. Yunho berlari kecil kearahnya dan tanpa Mingi duga, Yunho loncat memeluknya. 

"Le-lepas" Mingi hendak mendorong omeganya itu. namun Yunho tidak mendengarkan dan feromon peachnya keluar. disusul suara 'purr' lembut. untuk kali ini Mingi luluh. dia mengangkat tubuh Yunho dan membawanya masuk kedalam kastil lagi. Minju hanya memeluk sekilas Yunah dan menunggu Jaeyun diturunkan. 

beberapa menit menunggu, Heeseung nyengir kepada Minju dan Yunah sambil menggendong Jaeyun seperti sebuah karung. tangan Jaeyun diikat dibelakang punggungnya dan omega itu terus saja meronta ronta dengan liar. "Harus diamankan lebih dahulu!" Heeseung berseru kepada kembarannya dan Minju. 

________________________________________



  Mingi menggendong Yunho sampai mereka tiba dikamar luasnya Mingi. Mingi menurunkan Yunho diatas ranjang. Yunho duduk dan mengayun ayunkan kakinya dengan riang. tumben dia tidak menyerang? Mingi tidak menurunkan kewaspadaannya. mana tahu Yunho akting doang dan kemudian mendadak menyerangnya. dulu Mingi pernah menghadapi strategi Yunho yang ini soalnya. 

"Kamu enggak mau nyapa anakmu?" tanya Yunho sembari mengangkat pakaian atasnya sebatas perut. Mingi diam sejenak sebelum maju dan berlutut dihadapan Yunho. dengan ragu Mingi mengelus perut Yunho sebelum menciumnya. wah. Yunho entah kenapa senang. "Kamu enggak membumi hanguskan kerajaan Choi, kan?" tanya Yunho sembari menangkupkan wajah Mingi. 

dengan sedikit geraman Mingi menjawab. "..Tidak" 

senyuman riang merekah diwajah Yunho. "Kamu tidak membunuh San, dan yang lain. kan?" tanya Yunho. Mingi mengangguk dan sedikit kesal. namun alpha itu tidak berkata apa apa lagi. Yunho tersenyum manis dan lalu mendorong Mingi sedikit. "Mandi dulu sana! kamu bau darah!"

kali ini Mingi heran kepada dirinya sendiri yang langsung mematuhi perkataan Yunho. "Mau aku temenin?" tawar Yunho. Mingi agak waspada. apa Yunho mau menghajarnya didalam kamar mandi? atau omega itu hendak membunuhnya disana? tapi demi melihat pandangan berbinar Yunho, Mingi hanya bisa mengangguk pasrah. 

selama didalam kamar mandi, Yunho duduk dikursi yang ada dibagian sandaran bathtub. tangannya mengusak usak rambut Mingi yang basah dan sesekali dia mencolek colek pipi Mingi. Mingi sedikit risih. akhirnya dia tidak tahan dan ditepisnya tangan Yunho. 

"Stop bertingkat kekanak kanakan, Yunho!" bentak Mingi. Yunho berjengit dan tanpa Mingi sangka omega itu langsung meneteskan air mata begitu dibentak sekali. astaga. Mingi bingung dan pusing. Yunho memang tidak menyerangnya secara langsung, namun menyiksanya dengan kelakuan imutnya itu. 

sudah tahu Mingi paling benci hal hal seperti itu. 

Mingi segera menyelesaikan mandinya. tidak mempedulikan Yunho yang duduk dengan sikap sedih didekatnya. setelah Mingi memakai baju handuknya, dia keluar. tanpa mengatakan apa apa Yunho mengikutinya. Mingi duduk dimeja kerjanya dan meraih tinta dan juga pena bulunya. diambilnya secarik perkamen dan dia menulis dengan tulisan sandi yang tidak dimengerti oleh Yunho. setelah itu Mingi memanggil Sunghoon yang menunggu diluar kamar. 

"Ambilkan merpati milikku!" seru Mingi tegas. Sunghoon mengangguk dan berlarian. 5 menit kemudian dia kembali dengan seekor merpati putih yang cantik bertengger dipunggung tangannya. burung merpati putih itu terbang dan hinggap dimeja dihadapan Mingi dan berkicau pelan. dalam diam Mingi mengikat perkamen tadi dikaki merpati putih itu. "Pergi kekerajaan Kim, oke? datangi Seonghwa" ujar Mingi kepada merpati itu. merpati indah itu mencicit menjawab. 

dengan cepat Mingi melangkah menuju balkon kamarnya dan burung merpati tadi melesat terbang hingga akhirnya lenyap. saat Mingi masuk kedalam kamar lagi, dia melihat Yunho yang masih duduk dengan sikap lesu serta sedih disofa. 

"Jangan bertingkah seperti itu" Mingi sedikit membentaknya. Yunho mengerucutkan bibirnya dan lalu membalik badannya. membelakangi Mingi. lah ngambek. Mingi enggak expect juga kalau Yunho rupanya bisa jadi manja dan juga kekanak kanakan. soalnya selama ini sifat Yunho yang Mingi ketahui itu adalah sifat keras kepala, sedikit sombong, dan juga kuat. 

aduh. Mingi memandang punggung Yunho dan akhirnya dia bangkit serta merengkuh tubuh Yunho dari belakang. "Udah. jangan ngambek. maaf deh" ujar Mingi. Yunho mengerjap dan lalu menoleh kearah Mingi. wajahnya merah dan lalu dia meraih tangan Mingi dan menekankan tangan itu keperutnya. "Mau dielus elus perutnya" pinta Yunho. 

dengan ragu Mingi mengangguk. Yunho bersorak dan pindah keatas ranjang. Mingi turut naik keatas ranjang dan duduk disisi Yunho yang sudang berbaring baring. tangan Mingi bergerak dan mulai mengusap usap perut Yunho. Yunho memejamkan matanya dan feromonnya samar samar keluar. bukan feromon yang menggoda, namun feromon lembut yang menenangkan. 

Mingi menelan ludah. tanpa sadar dia menunduk memandang wajah tenang Yunho lamat lamat. Yunho bergerak sedikit dan menarik narik lengan Mingi. "Wangi. wanginya enak" gumam Yunho sembari memeluk Mingi. wajahnya dia benamkan dibahu Mingi. lalu omega itu mendusel duselkan wajahnya. menghirup feromon Mingi dalam dalam. 

entah kenapa juga, mungkin karena kehamilannya. Yunho menjadi berkali kali lebih manja dan ingin menghirup feromon alphanya. padahal biasanya Yunho paling anti terlalu skinship dengan Mingi. wajah Yunho sempurna terbenam dibahu lebar Mingi. 

harusnya Mingi gembira Yunho menjadi lebih manja. tapi Mingi malah sedikit kesal. kan sudah dibilang Mingi lebih senang menghadapi Yunho yang melawan. itu jauh lebih asyik. paling menyenangkan rasanya menyiksa Yunho, menghantamkan kepala omega itu kedinding sehingga darah mengalir. 

sungguh menyenangkan mendengar tangisan Yunho yang memohon untuk berhenti. namun sekarang dia tidak bisa melakukan hal itu karena Yunho sedang mengandung calon dari penerus kerajaannya nanti. Mingi menguatkan dirinya sendiri. dia pasti bisa menghadapi Yunho. setelah Yunho melahirkan, dia pastikan Yunho akan kembali menderita seperti dulu. 







Tbc. 

fetish Mingi ngeri coy. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUN! [MINYUN/HEEJAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang