[JinV] In the Rhythm of Healing.

51 6 0
                                    

Di tengah kesibukan Rumah Sakit Umum Jakarta, Kim Taehyung, seorang koas yang masih baru, tengah berjuang dalam dunia medis yang penuh tekanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah kesibukan Rumah Sakit Umum Jakarta, Kim Taehyung, seorang koas yang masih baru, tengah berjuang dalam dunia medis yang penuh tekanan. Meski baru beberapa bulan menjalani masa koasnya, Taehyung sudah merasakan betapa melelahkannya pekerjaan ini. Ia harus siap menghadapi berbagai macam kasus, belajar di bawah bimbingan senior-seniornya, dan yang paling menantang—menjaga semangatnya di tengah semua tekanan.

Kim Seokjin, dokter senior yang sudah berpengalaman, adalah salah satu figur yang sangat dihormati di rumah sakit tersebut. Ia dikenal dengan keterampilannya yang luar biasa dalam operasi jantung dan sikap tegas namun perhatian. Ketika Taehyung pertama kali bergabung di unit jantung, ia tidak bisa tidak merasa terkesan oleh reputasi Seokjin yang mendominasi.

Satu pagi yang sibuk, Taehyung mendapatkan kabar bahwa ia akan terlibat dalam operasi jantung yang sangat kompleks. Ini adalah kesempatan langka untuk belajar dari Seokjin, yang akan memimpin operasi tersebut. Dengan hati berdebar dan penuh semangat, Taehyung berusaha mempersiapkan dirinya dengan sebaik mungkin.

Namun, saat hari operasi tiba, Taehyung merasakan betapa rumit dan menegangkannya proses tersebut. Pasiennya, seorang pria paruh baya dengan penyakit jantung yang parah, membutuhkan prosedur bypass jantung yang sangat rumit. Seokjin, sebagai kepala tim, mengarahkan semua langkah dengan penuh ketelitian, sementara Taehyung dan rekan-rekannya berfokus pada tugas-tugas mereka masing-masing.

Selama operasi, Taehyung berusaha keras untuk mengikuti instruksi Seokjin dengan cermat. Ia tahu betapa pentingnya setiap keputusan yang diambil selama operasi ini, dan seberapa besar dampaknya terhadap keselamatan pasien. Seokjin tidak hanya memberikan instruksi teknis, tetapi juga mengawasi dan memberikan dorongan semangat kepada seluruh tim. Ia tidak segan untuk memberikan pujian ketika Taehyung melakukan sesuatu dengan baik, namun juga memberikan koreksi yang tegas jika ada kesalahan.

"Taehyung, pastikan alat ini terpasang dengan benar," ujar Seokjin dengan nada yang tegas namun lembut, melihat Taehyung yang tengah bekerja dengan penuh konsentrasi.

"Baik, Dokter Seokjin," jawab Taehyung dengan penuh semangat, berusaha keras untuk menghindari kesalahan apapun.

Setelah beberapa jam yang menegangkan, akhirnya operasi selesai dengan sukses. Pasien berada dalam kondisi stabil dan tim merasa lega. Taehyung merasakan campur aduk perasaan—keletihan, kepuasan, dan juga rasa hormat yang mendalam terhadap Seokjin. Selama hari-hari berikutnya, Taehyung terus bekerja dengan keras, menghabiskan waktu di rumah sakit dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dari Seokjin.

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Taehyung dan Seokjin mulai berkembang. Taehyung menyadari bahwa Seokjin bukan hanya seorang dokter yang hebat, tetapi juga seseorang yang memiliki sisi lembut dan perhatian yang jarang terlihat oleh orang luar. Seokjin, di sisi lain, melihat potensi besar dalam diri Taehyung dan mulai memberikan bimbingan lebih dalam.

Suatu malam setelah shift panjang, Seokjin dan Taehyung duduk bersama di ruang istirahat rumah sakit. Mereka berdua kelelahan, tetapi suasana menjadi lebih santai. Seokjin memutuskan untuk membuka percakapan yang lebih personal. "Taehyung, apa yang ngebuat kamu akhirnya jatuh hati dengan kedokteran?"

Taehyung memandang Seokjin dengan tatapan reflektif. "Saya selalu merasa tertarik dengan bagaimana tubuh manusia bekerja. Dan setelah melihat bagaimana dokter bisa membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang, saya seolah sadar kalau ini adalah jalan yang harus saya lalui, Dokter."

Seokjin tersenyum, merasakan kekaguman dan kebanggaan yang mendalam terhadap Taehyung. "Kamu memang punya semangat yang luar biasa, Taehyung. Saya tahu kamu pasti akan jadi dokter yang hebat."

Seiring waktu, kedekatan mereka semakin dalam. Mereka mulai menghabiskan waktu bersama di luar rumah sakit, menikmati makan malam bersama atau sekadar berjalan-jalan. Hubungan mereka berkembang dari sekadar mentor dan murid menjadi sesuatu yang lebih pribadi dan emosional.

Suatu sore, setelah shift panjang, mereka duduk di taman rumah sakit, menikmati udara sore yang segar. Seokjin melihat Taehyung dengan tatapan penuh makna. "Saya ngerasa sangat beruntung bisa kenal dengan kamu, Taehyung. Harus kamu ketahui, kamu bukan cuma seorang koas yang hebat, tapi juga seseorang yang ngebuat saya merasa lebih hidup."

Taehyung tersenyum, merasakan jantungnya berdebar dengan penuh harapan. "Kak Seokjin juga harus tau kalau saya juga ngerasain hal yang sama. Saya belajar banyak dari Kakak, dan saya sangat menghargai semua yang Kakak lakuin."

Seokjin meraih tangan Taehyung, menggenggamnya dengan lembut. "Saya ingin kita berdua terus berjalan bersama, baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Saya merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan profesional di antara saya dengan kamu, kamu bagaimana?"

Taehyung menatap tangan mereka yang saling menggenggam, merasakan kehangatan dan kedekatan yang menyentuh hatinya. "Engga ada kata lain selain saya yang juga setuju dengan kalimat Kakak."

Mereka berdua merasa bahwa hubungan mereka telah melewati batasan profesional dan menuju sesuatu yang lebih pribadi. Di tengah semua tantangan dan kesibukan, mereka menemukan kekuatan dalam satu sama lain. Dengan masa depan yang masih penuh dengan ketidakpastian, mereka tahu bahwa mereka siap menghadapi apa pun bersama.

______________________

AAA GATAU INI APA!

𝐑𝐄𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍. [Vottom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang