[NamV] Siasat Cerdas dan Detak Hati.

50 5 0
                                    

Hari itu, suasana sekolah begitu riuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu, suasana sekolah begitu riuh. Kim Taehyung, siswa kelas 1 yang terkenal dengan kenakalannya, sedang merencanakan aksi iseng terbarunya. Taehyung adalah siswa yang cerdas, namun energi berlebihnya sering ia salurkan dengan cara-cara yang diluar nalar, membuatnya sering mendapat peringatan dari para guru. Namun, bagi Taehyung, hidup tanpa sedikit kesenangan adalah hidup yang membosankan.

Di sisi lain, Kim Namjoon, ketua OSIS yang tegas dan karismatik. Namjoon adalah siswa kelas 3 yang terkenal dengan kecerdasannya dan sikapnya yang bijaksana. Meskipun terpaut dua tahun, Namjoon tahu betul siapa Taehyung dan segala macam ulahnya. Sebenarnya, Namjoon cukup terhibur dengan kenakalan Taehyung, meski sebagai ketua OSIS, ia tidak bisa membiarkan hal itu terus berlanjut.

Hari itu, Taehyung berniat untuk membuat jebakan di ruang guru, sebuah ide brilian yang menurutnya akan membuat teman-temannya tertawa. Ia menyiapkan balon air yang diikat di atas pintu, siap tumpah begitu pintu dibuka. Namun, tanpa sepengetahuannya, Namjoon sudah mengendus rencana ini sejak awal.

Ketika Taehyung hampir menyelesaikan persiapannya, tiba-tiba ia merasakan seseorang berdiri di belakangnya. Dengan cepat, ia berbalik dan mendapati Namjoon yang sedang menyilangkan tangan di dada, menatapnya dengan senyum kecil.

"Kali ini apa yang akan kau lakukan, Kim Taehyung?" tanya Namjoon dengan nada tenang, namun ada kesan tegas di balik suaranya.

Taehyung hanya tersenyum kecut, mencoba berpura-pura tidak tahu. "Oh, ini? Hanya sedikit dekorasi untuk menyambut para guru."

Namjoon mendekat, menarik salah satu balon air itu, lalu berkata, "Dekorasi yang menarik. Tapi, sayangnya, aku harus menghentikan ini sebelum seseorang basah kuyup dan kau mendapatkan skorsing."

Taehyung menghela napas, menyerah. "Baiklah, baiklah. Kau menang kali ini. Tapi jangan harap aku akan berhenti berkreasi."

Namjoon tertawa kecil, melepas balon dari ikatannya dan menyerahkannya kepada Taehyung. "Kreativitasmu sangat mengesankan, Taehyung. Tapi bagaimana jika kau menggunakan kecerdikanmu untuk sesuatu yang lebih bermanfaat? OSIS selalu butuh ide-ide segar."

Mata Taehyung berbinar. Tawaran dari Namjoon terdengar menarik. "Menarik. Tapi apa untungnya bagi aku?"

Namjoon tersenyum licik. "Kau bisa melakukan apa yang kau suka, selama itu tidak merugikan orang lain. Plus, aku akan menutup mata terhadap sedikit keusilanmu yang tidak berbahaya."

Taehyung tertawa. "Kesepakatan yang menarik. Baiklah, ketua OSIS, kau punya sekutu baru."

Sejak hari itu, Taehyung mulai bergabung dengan OSIS. Bukan sebagai anggota biasa, tapi sebagai 'penasihat kreatif' untuk Namjoon. Ide-idenya yang liar dan usil, namun brilian, seringkali membantu OSIS dalam menggelar acara-acara yang lebih menarik dan tidak terduga. Namjoon yang sebelumnya selalu tegas, mulai menikmati kehadiran Taehyung yang membawa keceriaan dan dinamika baru dalam kegiatan mereka.

Meski Namjoon selalu mengingatkan Taehyung agar tidak kebablasan dalam berbuat iseng, ia tidak bisa menahan tawa melihat bagaimana Taehyung menyulap situasi-situasi serius menjadi lebih santai dan penuh tawa. Di sisi lain, Taehyung mulai melihat sisi lain dari Namjoon yang tidak hanya cerdas dan tegas, tetapi juga peduli dan selalu ada untuk mendukungnya.

Tanpa disadari, perasaan aneh mulai tumbuh di hati Taehyung. Setiap kali bertemu dengan Namjoon, ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Ada rasa nyaman dan hangat yang ia rasakan setiap kali Namjoon tersenyum padanya atau mengucapkan kata-kata yang menenangkan.

Waktu berlalu, dan hubungan mereka semakin dekat. Namjoon sering membantu Taehyung dalam pelajaran, sementara Taehyung sering membuat hari-hari Namjoon lebih cerah dengan keusilannya. Keduanya menjadi duo yang tak terpisahkan, di mana Namjoon menjadi sosok dominan yang selalu menjaga agar Taehyung tetap berada di jalur yang benar, sementara Taehyung membawa warna dan kegembiraan dalam kehidupan sekolah mereka.

Di akhir tahun ajaran, saat Namjoon harus lulus, Taehyung merasakan kesedihan yang mendalam. Ia tahu bahwa ia akan merindukan momen-momen bersama Namjoon, namun ia juga tahu bahwa persahabatan mereka akan tetap terjaga, bahkan setelah mereka berpisah.

Pada hari kelulusan, Namjoon mendekati Taehyung yang duduk sendirian di lapangan sekolah, menatap langit yang mulai temaram. Namjoon duduk di sampingnya, menepuk bahunya dengan lembut.

"Kau menangis anak kecil? Kau masih punya banyak waktu untuk membuat sekolah ini lebih hidup dengan keusilanmu," kata Namjoon sambil tersenyum.

Taehyung tertawa pelan, meski ada sedikit kesedihan di matanya. "Tapi tidak akan sama tanpa kau, Hyung."

Namjoon tersenyum hangat, merangkul Taehyung. "Aku akan selalu ada di sini, dalam ingatanmu. Dan siapa tahu, mungkin kita akan bertemu lagi di masa depan, di tempat yang berbeda."

Taehyung mengangguk, merasa sedikit lega. "Aku akan membuatmu bangga. Itu janji."

Mereka berdua duduk dalam diam, merasakan kehangatan yang mengalir melalui genggaman tangan mereka. Meskipun tidak ada kata-kata yang diucapkan, mereka tahu bahwa perasaan mereka telah tersampaikan dengan sempurna. Di bawah langit senja yang mulai memerah, mereka berdua menyadari bahwa perjalanan mereka di sekolah ini baru saja memasuki babak baru—babak yang penuh dengan cinta dan harapan.

Kim Taehyung mungkin sudah berhenti melakukan kenakalan, tetapi ia menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga—cinta dan kebahagiaan bersama Kim Namjoon. Meski perjalanan mereka masih panjang, mereka yakin bisa melalui semuanya bersama-sama. Dalam setiap senyuman dan tawa yang mereka bagikan, mereka tahu bahwa masa depan mereka akan selalu cerah, selama mereka saling mendukung dan mencintai.

_______________

Hehe.

𝐑𝐄𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍. [Vottom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang