[KookTae] Dark Lord (Harpot!au)

3.4K 216 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegelapan kembali menguasai dunia sihir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kegelapan kembali menguasai dunia sihir. Pangeran kegelapan berdarah campuran menduduki tahta teratas. Peraturan tak tertulis menamatkan banyak penyihir yang mencoba membelot, mencoba melawan. Yang pada akhirnya harus musnah bersama angan-angan kebebasan.

Dan Hogwarts, tak luput dari kenyataan yang menyakitkan.

_________

"Dark Lord akan mendatangi Hogwarts besok, perencanaan itu telah diketahui oleh mereka, rencana kita,"

Jeongguk melemparkan kayu berukuran sedang kearah perapian, membuat api semakin menyala. Menjadi besar dari sebelumnya.

"Hogsmeade dan yang lainnya akan berada dalam bahaya, kita butuh perencanaan ulang, Jeongguk. Aberforth sudah mewanti-wanti kita agar lebih matang merencanakan semuanya."

Jeongguk menyatukan kedua telapak tangannya, dan membiarkan 10 jemarinya saling bertaut. Tatapannya tertuju pada api perapian. "Setahun ini sudah penuh dengan berbagai peristiwa yang sangat membahayakan kita semua, Namjoon hyung,"

Namjoon mendengar dengan seksama. Yang termuda terlihat tenang dan melanjutkan bicara.

"Perencanaan hanya perencanaan, semua tidak akan sesuai jika nantinya kondisi berbalik menyerang. Yang kita butuhkan sebenarnya adalah aksi, semangat, dan keinginan penuh untuk tetap bertahan. Sampai saat ini kita melakukannya dengan baik, walaupun banyak pengorbanan yang telah direlakan,"

"Namun jika takdir berkata suatu saat nanti, bahwa sudah saatnya kita berhenti,"

Menjilat bibir atasnya, Jeongguk berkata sembari menoleh pada Namjoon. "Maka sampai disanalah kita harus melabuhkan semuanya. Semua perjuangan kita. Kita semua."

__________

Rombongan murid Hogwarts dari masing-masing asrama bebaris tertib di pagi buta yang dingin. Mereka semua berjalan teratur menuju aula, memasang wajah tenang namun terlihat tegang. Tak terkecuali para murid asrama Gryffindor yang berusaha terlihat seperti biasanya, berusaha mencoba menyembunyikan baik-baik kecemasan dan ketakutan yang melanda mereka semua.

Taehyung berjalan mengikuti irama hentakan kaki para temannya. Sejak tadi ia berusaha untuk tetap tenang dan menelan semua kekhawatiran yang membuat jantungnya berdegup tidak tenang, bedetak dengan irama yang tidak beraturan.

Taehyung sedikit tersentak ketika merasakan sebelah tangannya digenggam erat. Seseorang menerobos barisan hingga akhirnya berjalan disamping dirinya. Ketika dilirik, Jeongguk sudah berdiri tegap dan berjalan beriringan disisi kirinya.

"Kau seharusnya tidak disini, Dark Lord sudah berada di aula."

Taehyung berbisik dengan suara bergetar. Ia membalas genggaman tangan Jeongguk dan dapat ia rasakan ibu jari pemuda itu mengelus lembut punggung tangannya.

"Ada atau tidaknya dia, cepat atau lambat ia akan tau jika akhirnya aku sudah berada di Hogwarts," Jeongguk melirik penjaga yang memperhatikan dari lantai atas. "Semua death eater sudah ditugaskan untuk berpencar ke seluruh tempat ini dini hari tadi. Jika saja aku masih di Hogsmeade sedikit lebih lama tadi, dipastikan Mac bersaudara sudah menyayat leherku."

Taehyung menelan salivanya. Tidak sanggup membayangkan jika Jeongguk habis ditangan dua psikopat gila bersaudara itu.

Jeongguk melirik pada Taehyung.

"Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik? Kutukan itu masih terasa sakit?"

Taehyung mengangguk samar. Menghela nafas, "Cruciatus itu bertahan selama seminggu, terasa sakit terkadang tapi masih bisa ditahan. Seokjin hyung selalu berusaha keras membuatku merasa lebih baik dan menghilangkan sakitnya."

"Maaf jika aku tidak sepenuhnya berbuat banyak ketika death eater itu melakukannya padamu, kau tau hal itu masuk ke dalam list penyesalan yang besar dalam hidupku,"

"Kau ini bicara apa?" Taehyung tertawa kecil, walaupun pemuda itu terlihat pucat namun tak menghilangkan pesonanya yang membuat Jeongguk tambah jatuh cinta lagi dan lagi. "Jika tidak ada kau, aku pasti sudah mati waktu itu. Kau sudah menyelamatkan nyawaku, tidak ada yang perlu disesalkan Jeongguk. Terimakasih banyak sudah berusaha sejauh dan sekuat ini."

Jeongguk mengeratkan genggaman. Mereka akan sampai di aula sebentar lagi. Pintu besar bewarna keemasan itu telah tampak semakin dekat.

"Aku akan berusaha lebih keras lagi untuk kedepannya, untuk masa depan yang lebih baik. Masa depan semua orang, masa depan kita."

Tepat di depan pintu aula yang masih tertutup, semuanya berhenti berjalan.

Ditengah-tengah keheningan yang melanda, Jeongguk berbisik lirih. "Aku mencintaimu, Taehyung,"

Dan dibalas tak kalah lirih oleh Taehyung yang menahan air matanya untuk tidak jatuh.

"Aku juga mencintaimu, Jeongguk."

Pintu aula terbuka dan mereka masuk teratur.

𝐑𝐄𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍. [Vottom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang