[HopeV] Jalan di Tengah Kabut.

71 6 0
                                    


Di tengah teriknya matahari Jakarta, Kim Taehyung, mahasiswa tahun kedua berada di jantung kerumunan demonstrasi yang penuh semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah teriknya matahari Jakarta, Kim Taehyung, mahasiswa tahun kedua berada di jantung kerumunan demonstrasi yang penuh semangat. Ia memegang spanduk bertuliskan "Keadilan untuk Semua" dengan tangan yang sedikit bergetar, bukan karena takut, tetapi karena semangat dan tekad yang membara. Bagi Taehyung, ini adalah bentuk perjuangan untuk masa depan yang lebih baik.

Sementara itu, di sisi lain kota, Jung Hoseok juga sedang berdiri memimpin kelompok demonstran dari universitasnya. Dengan pengalaman dan karisma yang memukau, Hoseok berusaha memastikan bahwa aksi tetap terorganisir dan aman. Meski dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa, Hoseok juga memiliki sisi humor yang membuat suasana semakin hidup.

Ketika demonstrasi mulai memanas, polisi mulai menembakkan gas air mata ke arah massa. Suasana menjadi kacau, dan Taehyung merasa sesak napas di tengah asap tebal yang menyengat. Ia mencoba bertahan, namun kepanikan mulai menghampirinya. Dalam kerumunan yang sibuk, Taehyung terjatuh dan kesulitan untuk bangkit.

Hoseok, yang dari kejauhan memperhatikan keadaan, segera menyadari situasi tersebut. Melihat Taehyung terjatuh di tengah kerumunan yang kacau, ia memutuskan untuk mengambil tindakan. Dengan keberanian dan ketangkasan, Hoseok berlari menuju Taehyung, berusaha menolongnya.

"Lo aman, kan?" suara Hoseok yang tegas terdengar di tengah keributan, tangan Hoseok menarik Taehyung dari asap tebal.

Taehyung, dengan mata yang perih dan napas yang tersengal-sengal, menoleh ke arah Hoseok. "Gua... ngga tau harus kemana," ujarnya dengan suara serak.

Hoseok, dengan senyuman lembut di wajahnya, membantu Taehyung berdiri dan menjauhkannya dari gas air mata. "Ngga apa-apa. Kita cari tempat aman dulu. Lo butuh istirahat."

Mereka berdua berhasil menemukan tempat perlindungan di sebuah gang kecil yang jauh dari kerumunan. Hoseok mengambil air dari ranselnya dan memberikannya kepada Taehyung. Sembari minum, Taehyung tidak bisa menahan rasa penasaran tentang siapa sosok yang baru saja menolongnya.

"Jung Hoseok," kata Hoseok sambil duduk di samping Taehyung. "Gua dari UNJ. Lo sendiri?"

"Kim Taehyung, dari Sebelas Maret gua," jawab Taehyung sambil mengusap matanya. "Makasih banget udah nolong. Gua ngga tau harus gimana tanpa lo."

Hoseok tertawa kecil, merasa nyaman dengan suasana tersebut. "Ngga masalah. Kita semua di sini buat berjuang. Kadang, kita perlu juga bantuan dari orang lain."

Sementara mereka beristirahat, mereka mulai berbicara tentang alasan mereka ikut demonstrasi. Taehyung menceritakan tentang ketidakadilan yang dirasakannya, sementara Hoseok berbagi tentang pengalamannya dalam mengorganisir aksi. Keduanya menemukan banyak kesamaan dalam pandangan mereka tentang masa depan.

"Maksud gua," kata Taehyung, "Kita bisa bikin perubahan. Meskipun berat, kita juga kudu tetap percaya."

"Setuju banget," kata Hoseok sambil tersenyum. "Dan gua seneng bisa ketemu lo hari ini. Bikin hari gua jadi lebih berarti."

Dengan suasana yang lebih tenang, mereka melanjutkan percakapan mereka sambil melihat kerumunan yang mulai mereda. Hoseok, yang biasanya serius, mulai menunjukkan sisi humorisnya, membuat Taehyung tertawa dengan leluconnya.

Setelah situasi membaik, mereka kembali ke pusat demonstrasi dan bergabung dengan massa. Taehyung dan Hoseok bekerja sama, saling mendukung dan membagikan tugas. Mereka menyadari bahwa perjuangan mereka menjadi lebih berarti karena mereka melakukannya bersama.

Suasana yang berangsur gelap, pun akhirnya demonstrasi berakhir dengan sukses. Taehyung dan Hoseok, yang kini merasa lebih dekat, memutuskan untuk makan malam bersama di sebuah warung kaki lima dekat lokasi.

"Gua bersyukur kita bisa ketemu hari ini," kata Hoseok sambil memesan makanan. "Rasa cape ini jadi kerasa lebih ringan."

Taehyung mengangguk setuju. "Gua juga. Dan gue harap kita bisa terus bekerja sama. Mungkin ada lebih banyak perjuangan ke depan, tapi gue yakin kita bisa hadapi. Satu hal lagi yang bikin gua ngerasa ngga sia-sia ikutan gini, karena ternyata, jadi peserta demo itu seru juga ya. Ngga nyangka bisa ketemu orang baik kayak lo."

Hoseok tertawa kecil, merasa senang dengan suasana santai itu. "Yah, biasanya gue cuma fokus sama keamanan. Tapi hari ini, gua nemuin lebih dari itu. Lo punya semangat yang bikin gua semangat juga." Pemuda itu meraih tangan Taehyung di atas meja, mengungkapkan rasa terima kasih dan dukungannya. "Kita bisa. Dan gua yakin, kita bisa bikin perbedaan. Dan siapa tahu, mungkin ini awal dari sesuatu yang lebih."

Taehyung merasa hatinya berdebar, merasakan koneksi yang kuat dengan Hoseok. "Gua berharap begitu. Kita bakal terus berjuang bersama."

__________________

Pasangan humoris q. 

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐑𝐄𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍. [Vottom] 🎉
𝐑𝐄𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍. [Vottom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang