◉‿◉
•
•
•Suasana makan malam cukup hening kali ini. Celotehan ringan dari anggota termuda yang biasanya meramaikan meja makan tumben sekali tak terdengar. Kumpul keluarga kecil-kecilan yang berusaha untuk tidak Diana lewatkan bersama ketiga putranya, setelah seharian sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Mulai besok kamu ngga usah ikut ekskul futsal lagi ya..!" Ujar Diana pelan.
...
"Hm? Bunda ngomong sama aku?"
Ady, Aksa dan Aga yang semula menyantap makanannya dengan hikmat, sontak mendongak ketika suara sang bunda mengudara. Namun dari ketiganya, yang menanggapi adalah Aga. Ia sadar ucapan itu mengarah padanya. Karena di antara mereka bertiga bersaudara, hanya dia seorang yang tergabung dalam ekstrakurikuler futsal.
Sang bunda hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Maksud Bunda, sehari besok aku ngga boleh ikut latihan dulu gitu?"
Bunda meletakkan kedua tangannya di atas meja dan memusatkan perhatian sepenuhnya pada Aga.
"Bukan hanya besok Aga...tapi buat seterusnya."
Aga hanya memasang wajah bingung. Ia merasa tak membuat masalah, selain perkelahian kemarin lusa.
Aga melirik kedua kakaknya secara bergantian, seolah bertanya, ada apa?Aksa hanya mengedikan bahu. Sementara Ady yang baru selesai, memilih memainkan handphonenya, tanpa membalas tatapan Aga yang saat ini mulai gusar.
Aga segera mengubah ekspresi wajahnya, dan kemudian menanggapi ucapan bunda nya dengan tawa. Berusaha meyakinkan dirinya sendiri, kalau sebenarnya saat ini sang bunda hanya sedang bercanda.
"Bunda serius Aga."
...
Sepotong paha ayam yang sudah bersiap menyentuh bibirnya saat itu, Aga taruh kembali ke atas piring.
"Tapi kenapa Bun? Udah setahun malah, ngga terjadi apa-apa kan? buktinya sekarang aku baik-baik aja."
"Bunda pengen mulai sekarang kamu fokus belajar. Lupa gimana anjloknya nilai raport kamu kemarin?"
Otak kecil Aga berpikir keras untuk mencari alasan lain agar bisa meluluhkan hati sang bunda.
"Mulai semester ini aku bakalan berubah deh. Soal belajar mah bisa diatur bun." Aga berujar santai, jemarinya sibuk memainkan gelas kosong di tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baswara
Ngẫu nhiênMereka kembar tiga. Tampak sama, namun sebenarnya berbeda. Yang seharusnya untukmu akan tetap jadi milikmu, semesta tak kan keliru. Namun kadang kala, dalam hati masih kerap bertanya, Apa selama ini baik-baik saja ? Apakah selama ini benar-benar b...