10

5 1 0
                                    

02.00 pagi

Rumah bernuansa cokelat dan sangat besar, pria dengan kemeja hitam, lengan yang diangkat sampai siku, wajah tampan dipadukan dengan rahang yang tegas membuat nya menawan, pria tunggal kaya raya, anggur yang dituangkan kedalam gelas nya, dan meneguk gelasnya hingga habis. Ia melihat foto seorang perempuan dengan senyum manis di tangan nya.

" Izzah ya.. hmm jelek banget nama nya haha" ucap nya terkekeh bak iblis

" Kalo ga ada rencana, gue ga akan mau nikah sama Lo, jalang murahan" seseorang itu membalas foto Izzah di lilin aroma tepat di samping sofa yang ia duduki .

🪷🪷🪷🪷

Sedangkan di sisi lain

" Beuhh, pengen duren gue" ucap seorang perempuan deng kuncir ekor kuda

" Kek orang ngidam lo ah " ucap seseorang yang bernama Thalita , kakak dari sari

"Paan dah, suami aja belum ada ,padahal pen nikah sama om-om gula biar gak usah kerja " ucap sari di akhiri gumaman yang masih bisa didengar oleh Thalita

" Muka kayak lembu ilang anak, berharap nikah ma sugar Daddy lu? Ck" ucap Thalita

" Dih apan si lo, mana tau bisa aja gue nikah ma sugar Daddy" ucap sari

" Suka - suka ko ah capek gue punya Adek ngehaluan kayak Lo" ucap Thalita dan ia beranjak dari duduk nya

" GUE JUGA GAK MAU PUNYA KAKAK KAYAK KAMBENG "  teriak sari

" Ck dari pada ribut ma tu KAMBENG gak jelas lebih baik gue jalan-jalan aja"

Setelah pertengkaran tak bermutu antara sari dan Thalita, sekarang sari memutuskan untuk jalan jalan di area perumahan saja, dari pada ia mati kebosanan kan yak.

Saat sedang berjalan sari kepikiran kata-kata bunda nya dulu .

" Bunda, aku gak punya ayah ya?" Tanya sari kecil, yang masih menduduki bangku 1 SD .

Bunda aura yang mendengar perkataan anak bungsu nya pun tersenyum tipis

" Kamu punya ayah kok sayang, cuma ayah kami sedang pergi bekerja di luar negeri, jadi ayah mu akan pulang nanti ya "ucap bunda aura sambil mengelus puncuk kepala sari dengan penuh kasih sayang

" Suatu saat nanti kamu bakalan tau sendiri " batin bunda aura .





Sari yang meningkat itu pun jadi kepikiran apakah benar ia mempunyai seorang ayah?

Mungkin ada yang di sembunyikan oleh bunda nya kan?

Atau mungkin ada benarnya juga apa yang di katakan oleh bundanya?

Seribu pertanyaan mulai bermunculan di kepala nya

" Niat mau jalan-jalan biar otak seger malah makin runyam ini kepala elahh" gumam sari frustasi.

"Ck" decakan sari ketika melihat orang tua yang sedang bermain bersama anak mereka. Jujur sari iri, tapi apalah daya orang dia gk punya ayah kn ya?.

(Yatim)canda!

"Au ah pulang aja deh" gumam sari sambilan berjalan menuju ke rumah







Skip di rumah
"Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam, sari kamu dari mana tadi bunda cariin kamu loh"

" Eh bunda, hehe tadi sari jalan jalan bentar keliling dunia eh maksud nya keliling komplek" ucap sari dengan mulut yang typo sambilan menggaruk kelapa nya yang tak gatal.

"Ayo kita ke meja makan, bunda udah nyiapin makanan "

"Iya, Sari ke kamar mandi dulu ya soal nya badan sari lengket banget " setelah meminta izin kepada sang ibunda, sari pun berjalan menuju kamar mandi.

🪷🪷🪷🪷

Beralih kepada Izzah ia kini sedang makan bersama keluarga Gibran, hanya ada abba Azwir, umma Aminah, Amir, beserta Gibran dan tentu dirinya sendiri.

Mereka sedang membahas beberapa hal yang harus di siapkan untuk acara pertunangan Izzah dan Gibran, dan berakhir mereka makan siang bersama.

" Huh..." Helaan nafas terdengar

" Umma, aku ke kamar dulu ya" izin nya kepada sang ibu

" Eh, iya, kamu istirahat aja dulu pasti capek kan?"

"Iya, maaf ya gak bisa banyak membantu" ucap Izzah

" Iya gapapa, sana ke kamar aja"Izzah langsung berjalan menuju kamarnya dan merenung di atas tempat tidur.

" Pliss lahh.. kok bisa bisanya gue bakalan nikah, mana masih muda lagi, yah walaupun baru tunangan tapi... Kayak ada yang ngeganjel di hati gue. Napa yaak?"keluh Izzah di hati nya

Beberapa hari ini setelah persetujuan perjodohan Izzah dan Gibran, Izzah lebih banyak diam dan lebih ke cuek.

Izzah juga merasa bahwa Gibran menatap nya dengan tatapan penuh arti, itu membuat Izzah tambah tak nyaman jika sedang berkumpul bersama seperti tadi.

" Aneh banget tu orang, liat orang dah kayak mau liat lonte jalanan aja dah"

" Huh..." Lagi-lagi helaan nafas terdengar

" Bang- astaghfirullah" hampir saja kata-kata mutiara Izzah keluar

" Kesel banget ya Allah huaaa!!!" Teriak Izzah frustasi

(FYI : kamarnya kedap suara jadi kalo mau teriak atau pun ngumpat gak akan kedengaran sampe luar👍)

" Kalo dia beneran jadi suami gue, ck mati dah "ucap Izzah diakhiri dengan tubuhnya yang langsung dilempar ke atas ranjang, hijab yang masih menempel di kepala nya ia lepas dan langsung menuju alam mimpi.

Tak sadar bahwa ada yang sedang mengintip di jendela kamar Izzah walau terhalang gorden tetapi masih samar-samar terlihat.

Seseorang itu menyeringai ketika melihat Izzah yang tertidur pulas.






Pendek yaa

Gapapa lain kali kita buat lebih panjang okeyy

Oya

Kalian
.
.
.
.
.
.
.
Gajadi dehh

Mon maap gabut
🙏

Oya kalo ada typo, di peringati ya mungkin aku gak nyadar hehe

Pamit dulu assalamualaikum 👋

  👇

JARAK DIANTARA KITA ||MASA REVISI||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang