11

1 1 0
                                    

Assalamualaikum
Sehat?

HAPPY READING

4 pemuda sedang santai di teras mesjid pesantren, mereka membahas beberapa hal yang bersangkutan dengan pembelajaran dan beberapa hal random.

" Ran ikut gue ntar" Irham berkata sambilan tangan yang di peagakan untuk mengikuti nya

" Paan elah " ucap Imran langsung beranjak dari duduk nya

" Lo mau makan gratis gak?" Tanya Irham

" Mau banget asal kan gratis apa sih yang gue gak mau" jawab Imran tiba-tiba bersemangat

" Itutuh ada pohon mangga, lagi berbuah mana udah kuning lagi kan kalo busuk mubazir ya, nah kita ambil aja kan dari pada busuk di makan burung" Irham berujar panjang lebar

" Hmm bener juga yaa, tapi gapapa nih?"

" Insyaallah aman dah "

Sesudah berdebat sebentar mereka berdua langsung berjalan mendekati pohon mangga tersebut, dari jauh sudah terlihat bahwa buah nya sangatlah lebat, apa lagi kalo dari dekat, beuhh surga kata gue mah, canda.

Tanpa berlama-lama Imran langsung naik ke atas pohon dengan kain sarung yang masih terpampang apik di pinggang nya, yah agak kesusahan sih karena kan pohon nya juga agak tinggi.

" Cepetan woy" ucap Irham sesekali melihat apa kah ada ustadz yang berjaga

" Sabar elah ini gue mana pakek kain sarung lagi man gak pakek celana panjang"

" Makannya besok-besok pakek kolor aja " ucap Irham bercanda

" Ck ribut lo, nieh tangkep " ucap Imran sambilan memetik beberapa buah

Tak lama dari itu datang lah ustadz khalid dengan membawa rol kayu yang panjang

" Woy rann ada ustadz khalid tuhh cepet turun" ucap Irham panik dan langsung berlari agar tidak di lihat oleh ustadz khalid

" Lah su pakek di tinggalin" ucap Imrann mulai ketakutan, ia tak turun, Imran masih bergelantungan seperti monyet di pohon mangga tersebut, ia menunggu ustadz khalid pergi.

5 menit kemudian

10 menit kemudian

15 menit kemudian

20 menit kemudian

1 tahun kemudian gk deng canda

Sudah 20 menit Imran bergelantungan di pohon mangga, ia masih menunggu ustadz Khalid pergi namun pupus lah harapan nya.

Ia tak tau apa yang ustadz Khalid lakukan di bawah sana, karena Imran takut akan ketinggian, namun...  tiba-tiba ada seonggok ulat hijau yang sedang menggeliat di dekat tangan Imran, Imran yang sangat takut akan ulat langsung berteriak seperti perempuan yang ketakutan.

" Aaaaaaakkhhhh!!!"

" Ummmi!!!!! Ulatttttt!! Bangsatt!!"teriak Imran di akhiri sedikit umpatan, ustadz Khalid yang mendengar suara teriakan dari atas otomatis ustadz Khalid mendonggak ke atas, pas sekali dengan Imran yang jatuh dari atas tepat di atas kepala ustadz Khalid.

Bruk

"Astaghfirullah hal'azimm" ustadz Khalid ber istighfar

" Shhh bangke sakit banget lagi, ulat sialan emg" umpat Imran

" Eh kok empuk ya " Imran langsung melihat kebawah tempat yang ia duduki

" E-eh pak ustadz hehe Afwan pak ngapain di sini ya " ucap Imran diiringi cengiran Dajjal nya

" Bisa minggir antum?"

" Eh iya pak Afwan "

"Shhh, astagfirullah kok antum berat banget banyak dosa nih pasti"

"Eh mana ada , saya mah anak rajin, baik, sopan santun, ramah dan rajin menabung dosa eh maksudnya pahala, jadi mana mungkin saya berat"

"Bukti nya ini kamu berat banget kayak nya nyampek satu ton deh" ledek ustadz Khalid

"Sok asik ni orang" gumam imran memutar matanya malas

"Tadz, siapa tau saya berat karena bahagia bukan karena banyak dosa" ucap Imran menahan senyum manisnya walau hatinya ingin meninju wajah ustadz Khalid

"Makanya kamu jangan banyak makan" ucapan ustadz Khalid mampu membuat Imran naik pitam

"Ustadz lebih baik saya gemuk karena makan nasi, bukan makan hati. Buktinya ustadz ditinggal sama ustazdah Sera" ucap Imran lalu lari meninggalkan ustadz Khalid dengan wajah yang memerah

"IMRAN!!" Ustadz Khalid mengelus dadanya sembari beristighfar

"Sabar Khalid orang sabar jodohnya bidadari surga" ucap ustadz Khalid lalu berjalan sambil tersenyum.

Dan berakhir lah mereka kejar - kejaran memutari pohon mangga tersebut seperti orang naik haji.

" BERHENTI IMRANN!!!"

"Gak mau ah nanti ustadz Khalid malah suka sama saya"

" Astaghfirullah.... Huh...huh..." Deru nafas ustadz Khalid terdengar dan Imran yang melihat itu otomatis berhenti berlari.

" Aduh...huh... Huh.. e-efek...huh.. udah...huh... Tua..... Itu mah ....."cerutu Imran mengejek ustadz khalid.

" Tunggu kamu yaa"

" Saya tunggu di pelaminan deh tadz" Imran berucap sambilam mengacungkan jari jempol nya



Hay semuaa, hehe maaf gaje dikit

Kalo ada typo mohon di tandai

  👇

JARAK DIANTARA KITA ||MASA REVISI||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang