Kafka || Soshiro

72 14 20
                                    


AN : Butuh ide buat nama 10, soalnya rada aneh nulis 10 terus 😩

Soshiro menatap sarapannya dengan mata mengantuk, dengan malas menyuapkan sosis dan telur ke mulutnya, mengunyahnya sambil menyandarkan kepalanya dan menutup matanya. Entah kenapa, hari ini Soshiro merasa lain, terlalu malas untuk bangun dari kasur, malas untuk memasak, bahkan dia saja belum mandi saat ini. Selain itu, dia tidak menerima pesan Kafka yang dia kirim setiap pagi, menyambut Soshiro ketika dia terbangun. Dia merasa ada yang janggal karena Kafka tidak mengirimkan stiker "Selamat Pagi" lengkap dengan bunga mawar dan burung dara yang berterbangan, selalu saja membuat Soshiro tertawa ketika satpam itu mengirimkannya stiker berbeda setiap hari.

"Hoshina, udah jam setengah tujuh!" Teriak 10 dari teras rumah, kepalanya muncul dari balik pintu, satu matanya yang masih berfungsi mencari keberadaan Soshiro di dalam rumah yang luas itu. Soshiro menghela nafasnya, meninggalkan sarapannya yang belum habis untuk segera mandi. Ketidak munculan Kafka dalam ponselnya pagi ini membuat Soshiro tidak bersemangat, menyeret tubuhnya untuk bersiap pergi dan mencoba untuk tidak mengindahkan ocehan-ocehan 10 yang mengusik telinganya.

"Lelet lu." Soshiro memutar bola matanya mendengar komentar 10 ketika Soshiro masuk ke dalam mobil, menyandarkan punggungnya ke kursi saat kaki 10 mulai menginjak pedal gas. 10 meliriknya ketika Soshiro tidak membalas, mendengus keras sebelum kembali fokus ke arah jalan di depannya, satu tangannya memegang setir mobil, satunya lagi sibuk menyetel radio, mencoba menutup kesunyian.

"Hoshina." Kata 10 ketika Soshiro masih saja belum berbicara, membuat Soshiro lagi-lagi menghela nafasnya, menatap pelayan? Pengasuh? Bodyguard-nya itu dengan wajah datar. Soshiro dan 10 sudah kenal sejak mereka berdua masih SD, sehingga 10 sangat mengenali sifat dan kelakuan, kadang Soshiro berpikir kalau bodyguardnya itu bisa membaca isi pikirannya. 10 menatap Soshiro balik, menyipitkan matanya sebelum akhirnya dia terkekeh, mengalihkan pandangannya lagi ke jalan.

"Paling lagi sakit tu om-om, atau malah lupa." Gumam 10, mungkin mencoba menghibur Soshiro.

"Iya, tau." Dengus Soshiro, membuat 10 lagi-lagi terkekeh.

"Kalau ketemu, langsung lu siksa aja dia." 10 menyeringai, mengepalkan tangannya, membuat gerakan meremas, seolah-olah dia siap melakukan sugestinya apabila Soshiro menolak, Soshiro sendiri cuma tertawa, menyenggol bodyguard di sampingnya yang menggerutu ketika merasakan sikut Soshiro mengenai dadanya.

"Pasti." Balas Soshiro, sudah berniat untuk menggoda Kafka lebih banyak hari ini, mencoba untuk tidak menghiraukan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul di dalam pikirannya.

⚔️~~~⚔️


Soshiro tidak ada berbicara dengan Kafka hari ini. Ketika mereka berpapasan, satpam itu terus saja menghindarinya. Tentu saja hal ini menghancurkan suasana Soshiro seharian, kecemasan mulai terbesit di benaknya. Selama ini, dia selalu merasa bahwa Kafka juga memiliki perasaan yang sama dengannya, meskipun dia terlalu bebal untuk menyadari kalau Soshiro itu menyukainya juga. Dia tidak tahu sejak kapan dia mulai tertarik dengan Kafka, awalnya dia malah curiga dengan laki-laki awut-awutan itu, bau matahari, keringat, dan rokok dapat tercium oleh Soshiro walaupun dia tahu Kafka mencoba menutupinya dengan semprotan pelembut pakaian dan olesan deodoran. Soshiro pikir Kafka akan jadi pengaruh buruk untuk murid-murid sekolah, tetapi dia dikejutkan dengan sifat satpam itu terhadap mereka. Walaupun sedikit kekanakan, Kafka adalah pria yang dapat diandalkan dalam situasi tertentu, beberapa murid, contohnya Kikoru mungkin sudah menganggap Kafka sebagai sosok ayah. Dia bertanggung jawab, ramah, dan perhatian, tentu saja Soshiro terpikat oleh pesonanya. Terlebih lagi, Kafka adalah pelawak ulung tanpa harus berusaha, selalu saja dapat membuat Soshiro tertawa.

Mak Comblang || Kaiju no 8 (lokal AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang