SdM(4)

41 15 52
                                    

Bruk...

Semua orang berkerumun dideket seorang siswa yang terjatuh dari rooftop sekolah, keadaannya begitu mengenaskan badannya penuh dengan luka tusukan, bola mata yang sudah tidak ada lagi, bajunya penuh dengan darah. Semua orang bergedik ngeri,bahkan ada yang menangis histeris saat tau kalau teryata dia adalah temannya.

"Bubar, bubar, bubar, biar ini jadi urusan guru dan kepolisian" teriak salah satu guru. Membubarkan barisan.

Saat dibubarkan anka langsung berlari menuju rooftop, dia penasaran apa yang telah terjadi, dipikirkan nya sekarang ini bahwa kiki (orang yang terjatuh) dibunuh oleh seseorang bukan bunuh diri. Anka tidak sendiri dia ditemani aksara menuju rooftop.

Sesampainya di rooftop mereka tidak menemukan apa apa semuanya seperti rooftop pada biasanya banyak barang yang tidak kepake, bahkan tidak ada darah sama sekali disana. Mereka tidak putus asa, mereka tetap mencari kebenarannya,namun nihil mereka tetap tidak menemukan apapun disana,seperti kejadian ini memang disengaja oleh seseorang.

Kerena tidak menemukan apapun mereka kembali kebawah dengan raut wajah yang masih bingung dan kesal.

"Gimana?" tanya aza.

Anka mengeleng kan kepalanya "gue gak nemuin Apa-apa, kejadian yang begitu aneh menurut gue" ucapnya pasrah.

"Udah lah ka, lagian ini bukan urusan kita juga,biarin guru-guru sama yang ahli aja yang nyelesain masalah ini" ucapnya menenangkan sahabatnya itu.

"Iya tau tapi gu-"

"Udah mending kita ke kantin aja" ajaknya menarik tangan anka.

Anka cuman bisa diam saat tangannya ditarik paksa, sedangkan pikirannya masih bertanya-tanya apa yang telah terjadi, "aneh" gumamnya.

---

" Gimana apakah tugas pertama selesai?" telpon seseorang diseberang sana.

" Ya tuan, semuanya berjalan dengan lancar." Jawabnya dengan perasaan bangga.

'He-he-he, bagus terus kan tugas mu" perintahnya. Setelah mengucapkan itu tangannya mengepal erat, hatinya begitu sakit seperti dicambuk 1000 cambukan. "Lemah,ngapain saya kasian dengan mereka" ucapnya, mengalihkan pikiran kasian sama mangsanya.

#Dilain tempat#

"Ka ngelamun mulu dari tadi" tegur aza,ia merasa kesal karena sahabatnya itu terus mengaduk baksonya, tanpa menyentuh bakso tersebut ke mulutnya.

"Maaf"

"Ck, kenapa sih lo?"

" Gue masih mikirin kejadian tadi,gue bingung kenapa gak ada bukti di rooftop. Aneh ini bener bener aneh za" ucapnya dengan serius.

"Hm, ngapain lo mikirin itu sih,Anak-anak yang lain aja udah lupain kejadian ini, lo malah mikirin hal yang gak begitu penting!" Sarkas nya.

Brakkk

"Kok lo malah teriak-teriak gitu sih sama gue!" bentaknya.

"Gue capek sama lo tau gak!!!" ucapnya dengan nada tinggi menunjuk anka. "Lo dari tadi mikirin hal yang gak seharusnya lo pikirin,gue capek!". Setelah mengucapkan itu aza berlari meninggalkan anka yang masih diam ditempat. Raut wajahnya begitu sedih, dia cuman ingin tau apa yang terjadi sebenarnya. Namun ternyata keingintahuan nya malah membuat sahabatnya itu risih.

"Huh,m-maaf" gumamnya. Ia Menelungkupkan tangannya di atas meja kantin,menyembunyikan wajahnya yang sudah berlinang air mata. Suasana kanti begitu sepi tidak ada seseorang disana. Tapi ada yang menatapnya dari kejauhan, seseorang itu bahkan tersenyum menyeringai.

Surat Dan MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang