SdM(5)

34 8 19
                                    

"M-ma-ya-at" Ketakutan yang ia rasakan semakin bertambah saat melihat mayat tersebut sudah tidak utuh lagi, semua anggota badannya sudah tidak menyatu melainkan terpisah-pisah cuman ada satu tangan dan kepala yang dia lihat, tidak ada organ lain seperti kaki dan angota badan lainnya.

Badannya mulai lemah, dia tidak sanggup untuk bernafas ataupun meneguk salivanya perlahan mata indah itu mulai redup dan...

---

"Dobrak aja ren" tegas anka cemas, sekarang mereka sudah didepan pintu.
Kunci pintu yang mereka temukan tidak bisa diputar.

"Udah ren! Dobrak aja! Pintunya macet itu!" ucapnya bergetar menahan nangis.

"Iya iya lo minggir dulu." setelah mengatakan itu naren mundur beberapa langkah kebelakang lalu mendobrak pintunya, setelah mencoba berkali-kali pintu tersebut terbuka.
Mereka bergegas masuk mencari aza, anka menyalakan flash HP nya mencari keberbagai sudut mereka tidak menemukan apapun selain—.

---

"Mereka dimana sih?" tanya aksa cemas.

"Coba telpon aja."

"Udah tapi gak diangkat sama aren."

"Anka."

"Ga da"

Mereka benar-benar dibuat bingung dengan kejadian saat ini. Banyak siswa-siswi ditemukan dengan keadaan yang mengenaskan, tidak ada yang tau penyebab kematian mereka semuanya, bukti untuk memecahkan semua kejadian hilang begitu cepat, seperti bukan dibunuh oleh manusia melainkan makhluk gaib.

PENGUMUMAN PENGUMUMAN!!!
DIHARAPKAN SELURUH SISWA/I SMA KHARISMA BERSINAR Segera menuju Aula sekolah...

Semua siswa bergegas menuju aula,begitu pun aksara dan teman-temannya, pikiran mereka tertuju kepada ketiga teman kelasnya yang hilang saat jam pelajaran.

Saat sampai di pintu aula mereka bertiga saling tatap menatap, aksa mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban bahwa semuanya akan baik-baik aja. Mereka melangkah masuk, ruangan penuh dengan para siswa/i dan mereka semua tertunduk lesu...

"Ada apa,?" tanya alva kesalahan satu murid disana.

" Ko-korban lagi," Ucapnya terbata-bata matanya masih sembab akibat terlalu banyak menangis.

Deg

"Siapa?!!!" Teriak aksara memegang kedua pundak orang yang memberi tau mereka apa yang sedang terjadi.
 
Setelah mendapat pertanyaan tersebut air matanya jatuh begitu deras mengeluarkan isakan.

"Yang jadi korban 'liana',anak 11f kak. Sahabat kami."

" Maaf gue udah teriak sama lo," lirih aksara yang masih terdengar oleh mereka, cewek tersebut mengangguk dan langsung memeluk aksara. Ia menangis sejadi-jadinya dipelukan aksara.

Aksara langsung mengalihkan pelukan cewek tersebut,tatapan matanya berkobar bagaikan bara api yang menyala begitu besar. Marah, ia marah dengan sosok wanita didepannya dengan lancangnya ia memeluk aksa dalam kondisi seperti ini.

Aksara melangkahkan kakinya keluar disusul oleh alva dan zio. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa melihat temannya yang masih diliputi dengan suasana hati yang panas dan campur aduk.

Zio merogoh saku celananya mengambil HP nya, melihat HP naren aktif dia langsung mengetik pesan...

Zio merogoh saku celananya mengambil HP nya, melihat HP naren aktif dia langsung mengetik pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Surat Dan MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang