Alarm pagi milik Elias kembali menyala saat Rino tengah memasak sandwich untuk sarapan mereka. Si adik belum juga keluar menunjukkan batang hidungnya di jam yang hampir menunjukkan pukul delapan pagi ini. Padahal seingat Rino, jam sembilan nanti Elias memiliki agenda rapat besar perdananya.
Rino letakkan sandwich yang belum dipotong itu ke piring. Sarung tangan yang membungkus jemarinya pun ia lepas sebelum berjalan ke kamar adiknya. Terlihat si adik yang masih bergelung dalam selimut kala Rino membuka pintu kamar. Ia semakin mendekat untuk melihat.
"El! Katanya ada rabes?" Tanyanya dengan sedikit mengguncang bahu Elias. Tak ada jawaban.
"El ... Udah jam sembilan katanya ada rabes?"
Elias yang semula masih nyaman dengan bantalnya terpaksa membuka matanya begitu mendengar perkataan si abang.
"Jam berapa? Uhuk uhuk ..." Tanyanya memastikan lagi. Sepertinya baru saja ia tertidur, waktu berputar terlalu cepat.
"Jam sembilan," ucap singkat Rino sebelum kembali menutup pintu kamar Elias.
Seketika matanya terbelalak mendengar jawaban Rino tadi. Ia baru teringat jika pagi ini ada rapat besar yang wajib ia hadiri lantaran Bella tengah ada acara keluarga.
"Cepetan siap-siap udah jam sembilan. Rapatnya jam sembilan 'kan?" Rino mati-matian menahan tawanya saat menjawab.
"El mandi dulu." Dengan mata yang masih setengah tertutup itu Elias melangkah meraih handuk dan menuju kamar mandi. Ia tak ingin terlambat hingga berujung harus membawakan makanan untuk teman satu kepanitiaan.
Rino yang masih terduduk di kasur Elias pun terkekeh sembari menggelengkan kepalanya. Jika ia tak tega, si adik tak akan bangun dengan cepat karena Elias sudah menyaingi hamster jika sudah tertidur. Jadilah ia keluar dari kamar Elias untuk menyiapkan sarapan mereka.
"Mandinya jangan lama-lama. Abang siapin sarapan dulu." Katanya santai dari depan pintu kamar mandi.
"Uhuk uhuk ... Iya ..."
"Sikatnya jangan ditelen! Keselek 'kan?" Ia berlalu dengan tawa kecil.
Dapur menjadi tujuan Rino saat ini untuk menyiapkan susu hangat untuk keduanya. Tak lama Elias terlihat keluar kamar mandi dengan langkah cepat. Rino pun hanya menyeringai melihatnya. Ia bawa 2 piring berisi sandwich buatannya ke meja depan tv dan disusul 2 gelas susu setelahnya.
"Sarapan dulu, El. Ntar ngga sempet makan lo di sana."
"Udah telat."
"Ck. Makan dulu buru! Lo make jam ngga liat jam berapa apa gimana?"
Mendengar pertanyaan si abang, Elias baru menyadari jika jam di tangannya masih menunjukkan pukul 8 pagi, yang artinya rapat akan dimulai 1 jam lagi. Ia sedikit merengut kala melihat wajah dengan tawa puas di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pirau 2 || Hyunjin
Фанфик[On Going] Bagian 2 dari cerita Pirau. Blurb: "Can I immortalize this happiness?" . . . Ide cerita murni dari pemikiran sendiri. Apabila ada kesamaan penokohan, alur dan latar, mohon maaf itu adalah ketidaksengajaan. Cerita ini hanyalah fiksi dan sa...