“Daripada seperti ini terus, aku akan menemui ibu.” Dengan semangat, aku bergegas turun dari tempat tidur. Namun, wajahku seketika berubah ketika merasakan sensasi dingin di bawah kakiku. Merasa penasaran, aku melihat ke bawah dan terkejut mendapati air hitam pekat di lantai. Aku tahu ini adalah dunia lain. Ketika aku menoleh kembali ke tempat tidurku, kasur itu sudah lenyap dari pandanganku.
"Sial," gumamku, menahan ketakutan yang melanda. Jika ini terus berlanjut, aku bisa benar-benar gila. Tidak bisa membedakan dunia nyata dan dunia mereka.
Aku terus melihat ke sana-kemari, merasa ketakutan semakin mencekam. Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil yang berbisik, "Hei..." Refleks, aku menoleh ke depan. "Ada apa dengan dirimu? Apakah aku datang dengan tidak sopan?"
Tidak, dia bukan anak kecil. Melainkan seorang anak laki-laki seumuranku, berpakaian serba hitam dengan wajah yang sangat pucat. Aku heran, bagaimana dia bisa ada di sini? Dan, dia sangat aneh sekali.
“Siapa dirimu?” tanyaku dengan pelan.
Dia menjawab dengan nada biasa, “Aku? Namaku adalah Jung. Salam kenal, Youngjae.” Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat, senyum basi terukir di wajahnya.
“Tidak usah,” balasku dengan meninggi, “Kau bukan manusia?! Kau itu adalah setan! Bebaskan aku dari sini, cepat! Kalau tidak, aku akan membinasakan dirimu!”
"Bagaimana caranya kau akan membinasakanku?" Nada bicaranya semakin membuat suasana di sekitarku mencekam. Bulu kudukku meremang, tapi aku harus menahan semua itu sampai benar-benar bebas dari dunianya. "Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku," katanya dengan tatapan penuh ancaman.
“Bebaskan aku!” Karena terlanjur emosi, tanpa disadari, aku langsung mendorong tubuhnya. Begitu aku menyentuhnya, semburan air hitam langsung menyembur ke arahku, mengeluarkan bau yang sangat menyengat dan tidak mengenakkan. Aku tersentak mundur, merasa tubuhku terperangkap dalam kegelapan yang semakin menyesakkan.
“APA?! INGIN BEBAS?!” bentaknya, suaranya bergema memantul dari setiap sudut ruangan yang kini tampak lebih gelap dan suram. Aku mengusap mataku, berusaha memastikan penglihatanku. Ketika pandanganku kembali jelas, wajah anak itu telah berubah menjadi makhluk mengerikan. Matanya merah menyala, dengan gigi-gigi tajam yang mengintip dari mulut yang terbuka lebar, dan kulitnya yang pucat tampak seperti sedang membusuk. Aroma busuk semakin menyengat, seolah-olah kematian sendiri telah hadir di depanku.
“DUNIA TIDAK AKAN PERNAH MENGASIHANI DIRIMU!!” raungnya, suaranya bagaikan ribuan jeritan yang menyatu. Makhluk itu mendekat, tubuhnya yang rapuh dan membusuk terlihat semakin menakutkan dengan setiap langkahnya. Tangannya yang kurus dan panjang menjulur, siap meraih diriku dengan kuku-kuku yang tajam. Ketakutan merayap di setiap pori-pori kulitku, seolah-olah dunia nyata dan dunia mimpi buruk telah menyatu menjadi satu, dan aku terperangkap di dalamnya tanpa jalan keluar.
Aku berusaha mengendalikan ketakutan yang mencekam, melangkah perlahan mendekatinya, “Apa yang kau inginkan, Jung?” tanyaku dengan suara bergetar.
Sosok itu terdiam sejenak, matanya yang kosong menatap tajam ke arahku, seolah-olah menelanjangi setiap lapisan keberanianku. Bibirnya yang pecah-pecah terbuka, mengeluarkan suara berbisik yang terdengar seperti serpihan kaca yang digesekkan, “Aku ingin bermain petak umpet.”
Aku menelan ludah, “Bermain petak umpet?” Rasanya tidak masuk akal kalau setan ingin bermain petak umpet, “Bagaimana aturannya? Aku siap bermain dengan dirimu.”
Dia langsung mengarahkan ujung pisau yang berkilat ke wajahku dengan senyuman mengerikan. Tawanya menggema di ruangan itu, "Hahahaha! Permainannya sederhana," katanya dengan nada dingin, "Kau bersembunyi dimanapun kau suka. Jika aku menang dan menemukanmu, kau akan ikut denganku selamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? (Hiatus)
HorrorCerita ini berkisah tentang Choi Youngjae, seorang remaja yang mengalami teror yang serius setelah kepergian neneknya. Youngjae merasa dirinya terus dihantui dan diteror oleh makhluk-makhluk supranatural yang menakutkan. Bahkan, seringkali ia kerasu...