PLAGIAT DILARANG MENDEKATTTT!!!
Carolina Betricia seorang karyawan swasta yang hidup melajang hingga usianya yang hampir menginjak kepala 3 harus tutup usia karena kelelahan bekerja.
Secara tiba-tiba, ia terbangun ditubuh seorang Putri bernama Del...
Waahhh lama gak update pasti udah pada lupa. Ya gimana gw jg bingung gesss mahasiswa akhir ya gini maklumi aja. Doain cepet lulus ygy wisuda cumlaude amiiinnn😭😭😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 Tahun Kemudian
"Tuan, kasihanilah kami. Kami belum makan tiga hari. Tuan... Kami mohon...." Ucap seorang sembari membawa bayi dalam gendongannya. Berpakaian lusuh tertatih mengikuti langkah para bangsawan yang angkuh.
"Tidak.... Tidak... Aku tidak mau.... Ibu.... Ayah..." Teriak bersahutan seorang gadis yang memberontak dibawa beberapa pasukan.
"Letnan, makanlah."
Zachary tertoleh menatap Sussane dengan tatapan yang kosong. Wanita gagah itu sama muramnya memberi sebuah roti gandum yang sebagian gosong.
"Sudah setahun tanpa terasa kerajaan kita yang agung bisa berubah seketika menjadi seperti ini." Ucap Zachary melihat dengan nanar wilayah kumuh disekitarnya.
"Tak banyak yang bisa kita lakukan sekarang. Beberapa wilayah sudah dikuasai kerajaan lain akibat pembubaran selir yang tiba-tiba. Pemberontakan setiap hari terjadi. Pembantaian dan perbudakan dengan tingkat tinggi. Bagaimana kita bisa atasi semua bencana ini dan memberikan kehidupan seperti dulu lagi?" Gumam Susanne menatap rotinya dengan sedih.
"Hanya tinggal menunggu waktu, kerajaan kita yang agung akan sirna."
Sussane terhenyak dengan ucapan Zachary. Semua benar karena kerajaan yang mati akibat Cederix acuh pada kerajaannya bahkan pada dirinya sendiri. Semenjak hilangnya Selir Deluna, pria itu berubah lebih mengerikan bak mayat hidup. Tak peduli dengan sekitarnya bahkan memandang kerajaannya dengan tatapan datar. Meski demikian, Zachary dan Sussane berusaha digaris terdepan melindungi kerajaan mereka.
Bahkan Permaisuri yang tiba-tiba jatuh sakit dan hanya mengandalkan perawatan pendeta suci Emeralda juga tidak bisa mewakili Cederix. Tidak ada lagi seseorang yang mampu memerintah Kerajaan hingga bangsawan semena-mena pada rakyat kecil dan menimbulkan perang tiada henti.
"Panglima Sussane, gawat. Tembok timur sudah ambruk. Kita harus segera mengamankan istana." Ucap seorang pemuda yang membuat Sussane mengetatkan rahangnya.
"Mari kita kembali. Aglies, pimpin prajurit yang tersisa." Balas Zachary beranjak pergi.
Cederix berdiri memandang dari atas jendela besar. Kondisi suram kerajaannya yang kapan saja akan lenyap. Entah jiwanya hilang kemana, namun setelah sekian lama upayanya mencari Deluna yang tak pernah membuahkan hasil membuat Cederix begitu depresi.
"Kakak, cepat tinggalkan istana. Darurat 1. Cepattt!!!" Teriak Zachary menyadarkan Cederix dari lamunan.
Pria itu memandang tembok timur yang runtuh. Mengambil zirah dan pedangnya untuk turun. Mungkin baginya, sudah saatnya ia menyerah. Setelah mengenal Deluna, ia tak tahu lagi ambisi untuk hidup. Setelah semua tercapai, namun tanpa Deluna semua hanya debu dan ruang kosong.