morning

181 12 3
                                    

Rian menarik rambut Adam, memaksa Adam berhenti mengulum miliknya.

Adam menurut, tapi tangannya sibuk bermain di atas perut Rian, membuat pinggulnya sesekali menggeliat.

Adam berdiri untuk mematikan lampu, pengertian sekali takut badan penuh kissmark Rian akan terlihat. Rian segera menerima panggilan vidio ayahnya, tidak mau membuatnya semakin menunggu.

Adam duduk di tepi kasur, memperhatikan Rian, tangannya memainkan miliknya sendiri, menggoda Rian di bawahnya.

"Kenapa gelap?"

"Hngm.. Tadi udah mau tidur.. tapi.. Ahh" Rian mengocok miliknya sendiri, Arsen bisa mendengar bunyi berisiknya.

"Ahhhh angh ahh hahh" Desahan Rian semakin berisik memenuhi ruangan, seksi.

Rian mengarahkan ponselnya ke bawah, menunjukan miliknya yang sudah berdiri tegak, bengkak sesekali mengedut, ujungnya sudah basah dengan sperma, badannya bergetar, desahannya terdengar semakin frustasi karena tak kunjung selesai.

Arsen menutup panggilan, bisa gawat jika dia melihat Rian lebih lama lagi, dia tidak mungkin mengikuti meeting dengan celana sesak bukan?

Rian meletakkan ponselnya asal, mulutnya masih terbuka terus mendesah tak karuan.

Adam kembali menyalakan lampu, menggapai tangan Rian, mengarahkannya untuk naik ke kasur, Adam langsung melumat bibirnya nafsu, tangannya tidak diam saja, membantu Rian untuk dapat mencapai pelepasannya.

Nafas Rian terengah setelah mencapai klimaks, dan beberapa menit ciuman panas.

Adam terdiam melihat Rian yang menatapnya sayu, dia mengambil ponselnya, merekam eskpresi wajah Rian kesukaannya. Adam ingin melihatnya lagi dan lagi, ini harus diabadikan.

Rian melirik ponsel Adam, kembali menatapnya sayu.

Fuck, Adam meletakkan ponselnya di meja, mengambil sabuk dan dasi nya yang berserakkan di lantai. Adam menudukkan Rian, mengikat tangan Rian dengan sabuk kulit yang baru dia beli, kemudian menghalangi penglihatan Rian dengan melingkarkan dasi di kepalanya.

Adam menyeringai, Rian diam saja terlihat pasrah menanti permainan selanjutnya. Adam menekkan kepala Rian, memaksa miliknya masuk memenuhi mulut Rian.

Rian pasrah saja, lidah nya tidak tinggal diam terus memainkan milik Adam, miliknya sendiri sudah sangat tegang dibawah sana

.
.
.
.
.
.

Adam melihat jam tangannya, sudah pukul 8 pagi, dia mengecup pipi Rian yang masih terlelap, menggendongnya ke kamar mandi.

Rian mengerjapkan mata nya, melihat Adam yang tersenyum di depannya. Adam mendudukkan Rian di bathtub, menyenderkan badannya, menyalakan air kemudian menunggu Rian membersihkan tubuhnya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
keep quite 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang