2

2.4K 107 7
                                    


"hah... Pemandangan indah di pagi hari" Ren memejamkan mata nya dan menikmati udara sejuk pagi ini. Ga sia sia dia bangun dini hari biar nyantai.

kendra memandang temannya dengan pandangan yang sulit diartikan. Ren (anak kelas 12 SMA) merentangkan tangannya dan jalan berputar.

Norak sekali anak ini.

Rasanya Kendra ingin berada jauh jauh agar tidak dipandang aneh. Meskipun dia akui dia kelakuannya juga tidak normal, tapi Kendra mengaku masih waras dan realistis.

Hari ini Ren dan Kendra berangkat bersama. Mereka memutuskan untuk jalan kaki dari rumah Kendra. Padahal Ren tadi ke rumah Kendra membawa mobil nya. Temannya ini memang random sekali. Sepertinya dia memang berniat datang terlambat lagi.

"Rian lu kalo mau telat gausah ngajak ngajak gua deh. Gua mau tidur di kelas aja"

"Aih. Tenang gi, gua kan hari ini berangkat pagi pagi buta. Gua juga bosen kali telat"

"Udah cuci muka belom?"

"Mandi lah gua. Anak mami yang ganteng" Rian pede gila.

"Tumben"

"Asu" Ren menendang bokong Kendra.

"Hahaha. Jaga jaga aja biar lu ga tidur lagi jam matematika nanti" Kendra tertawa lagi mengingat pak Arsen yang minggu kemarin menyiram Ren dengan air yang ada di botol minum Kendra.

"Anjir emang hari ini ada MTK?" Mampus. Ren ga bawa buku.

"Siap siap aja lau di strap"

Ren memegang tangan Kendra. Mata nya memelas."ayo balik ngambil buku"

"AISSH!"

"Ayo.. masih pagi" Ren tersenyum manis dan mengecup pipi sahabatnya itu. "Kendra ganteng deh"

"Emang ganteng, lu setan!"

"Ya ya ya. Kan kita belom jalan jauh"

Kendra menghela nafasnya. Iya, belum jauh jalannya. Tapi kan buku Rian ada di rumah nya. Jauh.

"Gini deh, lu naik ojek. Nanti kesini lagi bawa motor. Ngebut. Gua tunggu di gerbang, oke?"

Ren langsung mengecupi lagi pipi temannya.


Kendra duduk di depan gerbang sambil memainkan ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kendra duduk di depan gerbang sambil memainkan ponsel nya. Tidak memperdulikan siswa siswi yang lalu lalang melewatinya. Dia sudah janji akan menunggu Ren. Dia hanya perlu duduk disini sampai Ren datang, selesai.

Bel tanda masuk sekolah berbunyi. Kendra bangun dari duduknya. Pandangan matanya mencari keberadaan Ren dari kejauhan.

"Kenapa kamu ga masuk?"

"Eh kaget. Nanti dulu pak nunggu temen saya"

"Kendra!"

Astaga pak Arsen. Mampus.

keep quite 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang